Opini

Say No to Insecure

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Nabila Zidane

(Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)

Wacana-edukasi.com — Insecure itu apa sih? Insecure adalah perasaan cemas, tidak mampu, dan kurang percaya diri yang membuat seseorang merasa tidak nyaman alias minder.

Dikatakan insecure manakala kita merasa kurang dibanding orang lain. Misalnya, membandingkan nasib kehidupannya dengan orang lain yang dinilai lebih enak dari dirinya atau berpikir bahwa seseorang lebih cantik ataupun tampan dibanding dirinya. Orang yang insecure akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain sampai membuat ia merasa kecil, hina, dan tidak berharga.

Parahnya insecure ini bisa membuat seseorang takut untuk berinteraksi sosial dan cenderung menarik diri dari tempat berkumpulnya masyarakat, sekolah, bahkan keluarga. Mereka sering berpikiran dengan kondisi yang serba kurang apakah dirinya akan diterima di lingkungan tersebut? Bagaimana jika ternyata dirinya tidak diterima? Di sini terlihat dengan jelas bahwa ia dibayangi oleh semua pikiran negatif.

Ciri lain dari insecure adalah mereka akan cenderung menjadi minder terhadap diri sendiri. Sehingga perlu untuk mendapatkan pujian serta pengakuan dari orang lain. Mereka akan merasa bahagia ketika mendapatkannya.

Sebenarnya dari Mana Asal Perasaan Ini?

Mengapa bisa insecure? Jawabannya, karena mereka memiliki pandangan hidup yang tidak tepat di mana mereka menjadikan kesuksesan materi sebagai tujuan hidup.

Padahal makna bahagia seperti itu adalah bahagia ala sistem kapitalisme-sekularisme yaitu sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan, ini memang merendahkan makna bahagia. Bagi mereka yang keracunan paham kapitalisme ini, bahagia adalah ketika mendapatkan materi, misalnya seperti mempunyai harta melimpah, mempunyai fisik yang ideal, mempunyai muka putih mulus, mempunyai pekerjaan yang bergengsi dan bisa diakui serta dipuji orang lain. Apa pun akan mereka lakukan supaya mendapat kebahagiaan tersebut tanpa peduli halal dan haram.

Apalagi di media sosial wara-wiri konten pamer kekayaan. Segala iklan, sinetron sampai film pun menggambarkan bahagia dan sukses seperti paham kapitalisme tadi. Jika gagal didapat, maka jadilah insecure alias minder. Jadi jelas sekali, manusia insecure dibentuk oleh dari sistem kapitalisme .

Bagaimana Cara Menghindari Rasa Insecure?

Sebagai seorang muslim hal pertama yang harus dilakukan adalah kembali kepada akidah kita. Di dalam Islam untuk hal-hal yang berkaitan dengan qada Allah SWT seperti bentuk wajah, badan, warna kulit, maka kita diajarkan cara bersyukur. Jangan sampai justru kufur nikmat.

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”
(QS. Ibrahim: 7).

Kita harus yakin bahwa apa pun yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah yang terbaik. Ingat bahwa tujuan penciptaan hidup kita di dunia adalah hanya untuk beribadah kepada Allah SWT (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Kebahagiaan seorang hamba adalah mendapat rida Allah SWT. Itulah mengapa kita harus belajar Islam. Aktivitas mengkaji Islam sangatlah penting agar kita tidak teracuni paham kapitalisme. Oleh karena itu kita harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki pemahaman kita dengan mengkaji Islam secara rutin minimal sepekan sekali. Sebab, pemahaman ini akan memengaruhi cara pandang kita.

Jika kita paham Islam dengan baik dan benar, maka kita akan memandang segala sesuatu menggunakan sudut pandang Islam. Kalau membandingkan diri dengan kelebihan orang lain dalam hal ibadah atau perbuatan dan tujuannya untuk memperbaiki diri itu hal yang dibolehkan.

Melihat orang lain berani dan istikamah dalam berdakwah akan membuat kita terinspirasi. Caranya adalah kita harus terus upgrade diri kita dengan terus-menerus mengkaji Islam, mengamalkan, dan berusaha mendakwahkannya tanpa henti.

Kedua, berkumpullah dengan orang-orang yang saleh yang selalu mendukung serta membimbing kita dalam kebenaran. Carilah kelompok dakwah Islam Ideologis yang isinya adalah orang-orang Salihah yang selalu sibuk dalam ibadah dan senantiasa menasihati kita dalam kebenaran. Mereka tak akan bosan untuk selalu mengingatkan kita agar istijamah mengkaji Islam dan berdakwah.

Namun, hal yang tak kalah penting adalah adanya peran negara untuk membebaskan manusia dari rasa insecure. Bayangkan saja ketika manusia sudah berupaya upgrade diri, berusaha membangun pikiran positif dengan paham Islam, eh begitu membuka media sosial, keluar rumah, ataupun ke sekolah langsung pengaruh kapitalisme kuat sekali mengembalikan pada ranah insecure tersebut.

Sistem Islam Menghilangkan Rasa Insecure

Dalam sistem Islam negara harus memberikan pendidikan berbasis akidah yang bisa diakses oleh seluruh warga negaranya secara gratis. Hal ini dilakukan agar seluruh warga negaranya paham Islam dan mampu mengimplementasikan syariat Islam secara kafah. Selain itu, negara juga akan mengontrol media agar tidak menggambarkan kebahagiaan yang nyaris sempurna atau kebahagiaan palsu ala kapitalisme.

Media dalam Islam justru membentuk suasana keimanan dan mendorong pemudanya untuk beramar makruf nahi mungkar. Selama hidup tidak melanggar syariat, maka percaya diri saja. Jadi ingin hidup di sistem Islam, ‘kan? Saatnya kita keluar dari perasaan insecure dan teruslah berjuang menjadi penolong agama Allah SWT.

So, say no to Insecure dan bangga menjadi pejuang agama-Nya. Sebab para pendakwah adalah penerus pekerjaan para nabi dan Rasul-Nya.

Wallahu a’lam bishshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 139

Comment here