Bahasa dan SastraPuisi

Merindui Ramadan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Miladiah al-Qibthiyah

Kuhitung mundur hari-hari bersisa
Keharuan menyeruak ke relung kalbu
Sungguh tak ingin melepas kepergianmu
Wahai tamu agung di tiap masa

Hadirmu …
Membawa rahmat dan berkah
Penuh ampunan dan magfirah
Melipatgandakan segala kebajikan
Menghapus segala dosa dan kemaksiatan

Kini …
Kau beranjak perlahan
Memecah pekat keheningan
Semburat cahayamu semakin kelabu
Aku pun luruh tersungkur pilu

Kupanjatkan segenap doa pada detik kepergian
Sujudku penuh harap menjumpamu kemudian
Tak akan kulewatkan lagi kesempatan
Ibadah khusyuk terbaik kan kupersembahkan

Aku sangat merinduimu
Tak mampu lagi kuseka air mata
Kubiarkan mengapung sendu
Berharap ini bukanlah akhir perjumpaan kita

Dayaku tiada membendung kesedihan
Hanya lirih zikir yang kulantunkan
Wahai Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-Mu
Ridailah perjumpaanku kembali dengan Ramadan-Mu

Tanah Mandar, 3 Mei 2021

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 3

Comment here