Oleh : Emmy Emmalya
wacana-edukasi.com– Kamis waktu New York Pertemuan Komite Hak Asasi Manusia Majelis Umum memberikan kecaman ke China atas perlakuan pemerintah China pada kelompok minirotas di Xinjiang, salah satunya komunitas muslim Uighur.
Sebanyak 43 negara anggota PBB menyampaikan pernyataan bersama yang berisi kecaman kepada China. Dari ke 43 negara itu, tidak ada Indonesia di dalamnya (geloranews, 23/10/21).
Hal ini membuat Juru Bicara Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya memberikan respons keras atas sikap perwakilan Indonesia di PBB.
Indonesia beralasan, tidak turut mengecam china karena ingin membalas sikap China yang tidak mencampuri urusan dalam negeri mitra dagangnya.
Jelas sikap seperti ini diharamkan oleh syariah, Indonesia sebagai negeri muslim terbesar di dunia semestinya menjadi negara terdepan dalam membela saudara seaqidahnya di Uighur.
Karena umat Islam itu bagaikan satu tubuh jika bagian tubuh yang lain sakit maka akan menjadi sakit pula bagian yang lain. Begitulah seharusnya sikap seorang muslim ketika mendapati saudaranya dizalimi.
Jangan sampai karena ingin “balas jasa” kepada China, Indonesia menjadi melunak dan tidak lagi membela saudara seaqidahnya yang tengah dizalimi di sana.
Ingatlah firman Allah Swt dalam surat
Ali ‘Imran Ayat 118 yang menyatakan dengan jelas agar tidak menjadikan teman kepercayaan diluar agama Islam ;
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَا نَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَا لًا ۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْ ۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَآءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْ ۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَـكُمُ الْاٰ يٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang yang di luar kalanganmu (seagama) sebagai teman kepercayaanmu, (karena) mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuranmu. Sungguh, telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh, telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu mengerti.”
Dalam surat tersebut Allah Swt telah memperingatkan agar umat Islam tidak menjadikan orang yang diluar Islam sebagai teman kepercayaan. Apalagi dengan negara China yang jelas-jelas menampakkan permusuhan terhadap umat Islam.
Terzaliminya muslim Uighur merupakan fakta nyata kalau negara China memusuhi umat Islam secara terang-terangan sehingga secara otomatis China termasuk kedalam kategori negara Muhariban fi’lan yaitu negara yang secara terang-terangan memusuhi umat Islam, maka menjalin hubungan dengan negara seperti ini haram hukumnya.
Oleh karena itu, sikap yang harus ditunjukkan oleh Indonesia sebagai negeri dengan jumlah umat Islam terbesar adalah memutus hubungan diplomasi politik dengan china dan segera mengirim pasukan untuk menyelamatkan umat Islam Uighur yang terjajah di negerinya sendiri.
Apalagi Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, sudah semestinya bisa menjadi negara yang berdaulat dan memiliki posisi tawar yang tinggi di depan negara-negara lain.
Tapi karena memilih sistem sekuler sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara, akhirnya Indonesia menjadi negara terjajah dan selalu berada dalam kontrol negara lain.
Ketidakmandirian dalam bernegara inilah yang membuat Indonesia tidak bisa bersikap tegas terhadap China. Sikap Indonesia ini tentu akan menyakiti perasaan umat Islam yang menjadi mayoritas di negeri ini.
Sudah saatnya Indonesia menerapkan Islam sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan bernegara, karena hanya dengan sistem inilah, Indonesia akan menjadi negara yang berdaulat dan mandiri sehingga bisa menentukan sikap dalam membela Muslim Uighur tanpa harus berada dalam tekanan negara lain.
Views: 3
Comment here