Surat Pembaca

Ketika Muslim Uighur Memanggil

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Yanik Inaku (Komunitas Menulis Setajam Pena)

wacana-edukasi.com– Indonesia adalah negera yang penduduknya adalah mayoritas muslim terbesar di dunia. Bahkan ada salah satu kota di Indonesia terkenal dengan sebutan Serambi Mekah. Saat ini islam mulai tesebar bahkan banyak orang yang berbondong – bondong masuk Islam.

Salah satu hal yang membuat orang masuk Islam karena islam mendatangkan keridhoan Allah dan menebarkan kasih sayang. Nabi Saw pernah bersabda diriwayatkan Imam Abu Dawud, “Sayangilah penduduk bumi, niscaya engkau akan disayangi oleh penghuni langit (para Malaikat).”

Betapa pentingnya menjaga persaudaraan terutama dengan sesama muslim. Persaudaraan seperti ini hanya bisa diwujudkan jika sesama muslim saling menyayangi dan mengasihi. Namun akhir – akhir ini marak berita tentang kedzaliman, penganiayaan dan juga penyiksaan fisik maupun psikologis yang berada di kamp-kamp penahanan di Xinjiang.

Itulah fakta sebenarnya yang dialami saudara kita muslim uighur di Ciina. Sebagai sesama muslim yang diibaratkan seperti satu tubuh seharusnya kita tidak tinggal diam saja ketika melihat saudara kita terdzalimi. Ketika saudara kita mengalami kesakitan kita pun merasakan hal yang sama meski tidak tinggal dalam satu negara.

Begitu pun yang terjadi dengan muslim uighur, PBB menganggap ini adalah bentuk pelanggaran HAM. Banyak negara yang mengecam perbuatan Cina. Tindakan keras Pemerintah Cina terhadap minoritas kaum Muslim yang ada di Uighur telah mendapat kecaman internasional. Akan tetapi kenapa justru Indonesia tidak termasuk negara yang mengecam Cina atas kasus muslim Uighur. Alasannya, Indonesia memilih cara lain untuk membela Uighur dan Indonesia ingin membalas sikap Cina yang tidak mencampuri urusan dalam negeri negara mitra dagang.

Dilansir dari liputan6.com (24/10/2021), Juru bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah mengungkap, meski Indonesia tidak ikut serta dalam salah satu Joint Statement ( JS ), namun sejalan dengan mekanisme HAM PBB, Indonesia tetap menyuarakan agar berbagai pandangan terhadap suatu isu HAM bisa tetap tersampaikan. Yaitu menyampaikan melalui mekanisme seperti Universal Periodic Review atau pelaporan instrumen-instrumen HAM.

Tidak adanya kecaman dari Pemerintah negara-negara Muslim memang dikarena ada sejumlah kesamaan yakni karena adanya pertimbangan politik, ekonomi dan kebijakan luar negeri. Dengan diamnya negara muslim atas apa yang dialami oleh muslim uighur ini termasuk sikap yang diharamkan oleh syariat, menunjukkan penolakan Indonesia untuk membela sesama muslim. Sikap ini lahir dari cara pandang sekuler, belenggu slogan internasional ‘non intervensi’ dan jeratan investasi asing yang membelenggu.

Politik dalam kacamata kapitalisme, politik berarti menghalalkan segala cara untuk meraih sebuah tujuan. Karenanya manfaat adalah asas sistem kapitalisme dalam meraih kekuasaan, jika hal itu bisa mengantarkan untuk mencapai kekuasaan, apapun akan dikerjakan. Inilah yang terjadi dalam negara Indonesia saat ini meski harus mengabaikan saudara muslim uighur kita di Cina.

Pemerintah Indonesia seharusnya lantang membela muslim Uighur karena negeri ini muslim terbesar dan pembelaan sesuai tuntunan syara adalah dengan memutus hubungan dagang-politik dengan China, mengirimkan kekuatan muslim untuk menolong muslim Uighur yang terjajah di tanah miliknya sendiri. Menolong sesama saudara adalah tanda keimanan. Itulah seharusnya yang dilakukan oleh negara kita.

Allah SWT berfirman dalam Surat Al Hujurat ayat 10. “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al Hujurat ayat 10).

Disinilah pentingnya ukhuwah islamiyah (persaudaraan umat muslim) agar terhindar dari pepecahan sesama umat muslim. Sesungguhnya Islam sangat menekankan persaudaraan dan persatuan. Bahkan Islam itu sendiri datang untuk mempersatukan pemeluk-pemeluknya, bukan untuk memecah belah.

Akan tetapi semua ini hanya bisa diwujudkan ketika ada institusi Islam denga satu kepemimpinan yaitu adanya Daulah Khilafah Islamiyah. Dimana seorang Khalifah yang akan menjadi perisai bagi rakyatnya. Sehingga tidak akan mungkin rakyatnya yang akan mendapatkan ketidakadilan.

Wallahu’alam Bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 2

Comment here