Oleh Astuti, S.Pi. (Pemerhati Sosial Masyarakat)
wacana-edukasi.com– Bagi kemajuan bangsa peran perempuan dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus dikuatkan. UMKM adalah sendi utama perekonomian. Diantaranya 64 persen pelaku UMKM Indonesia adalah perempuan. Dalam rangkaian Pertemuan G20 di Italia yang dihadiri oleh Presiden Jokowi beserta Menteri keuangan RI dan jajarannya, di side event KTT G20 Presiden Jokowi menyebut akan penguatan peran UMKM dan perempuan melalui sejumlah aksi nyata. Beberapa hal dilakukan untuk meningkatkan inklusi keuangan UMKM dan perempuan. Inklusi keuangan adalah prioritas Indonesia. Ditargetkan mencapai 90 persen di tahun 2024 dari indeks keuangan inklusif telah mencapai 81 persen di tahun ini.
Bagi Indonesia ketika memberdayakan UMKM berarti juga memberdayakan perempuan. Dari UMKM ketangguhan diuji di saat pandemi covid-19, sehingga diupayakan pembiayaan yang ramah dan akses pendanaan yang akan terus diperkuat. Sebesar USD17,8 miliar kredit usaha rakyat (KUR) dana yang dialokasikan dan lebih dari 2,4 juta pengusaha perempuan telah menerima bantuan ini.
Di saat yang sama Presiden Jokowi mengingatkan aksi nyata kedua yakni mendukung transformasi ekonomi UMKM. Dengan nilai yang akan mencapai USD24,8 miliar tahun ini, lokapasar (e-commerce) menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia di saat pandemi. Presiden Jokowi juga menyampaikan selama pandemi ini, 8,4 juta UMKM Indonesia telah memasuki ekosistem digital, termasuk bagi 54 persen UMKM perempuan, dan diharapkan keberpihakan G-20 harus nyata bagi digitalisasi UMKM dan perempuan.
Perempuan Bukan Bumper Ekonomi
Saat pandemi tidak bisa dimungkiri dampaknya bagi ekonomi, membuat peran keluarga, khususnya perempuan juga ikut merasakan kesulitan memenuhi kebutuhan. Akhirnya perempuan ke luar dari rumahnya. Peran perempuan bukan hanya menjadi tulang punggung keluarga, bahkan kondisi sekarang menjadikan perempuan ikut berperan sebagai tulang punggung negara.
Di Amerika Serikat (AS), kaum perempuannya menyumbang triliunan dolar untuk ekonomi negara. Hal ini juga terjadi di Indonesia, para perempuan khususnya emak-emak pun berbisnis aneka rupa. Pekerjaan pun bertambah, kerja urusan rumah tangga dan kerja untuk ekonomi keluarga. Jadilah emak-emak melakukan ekonomi kreatif yang hasilnya jauh dari kata layak. Bermula dari bakulan, produksi kue, membuat masker, dan lain-lain. Para emak-emak pun terpaksa bekerja ganda. Sekadar menambal anggaran rumah tangga. Namun tak cukup untuk menggapai sejahtera. Dampaknya lelah fisik, pikiran, dan emosional dialami para ibu bangsa ini. Pengorbanan ini harusnya diapresiasi, jangan dijadikan bumper ekonomi.
Perempuan Berdaya dalam Islam
Peran perempuan dalam kehidupan adalah keniscayaan. Peran perempuan sangat dibutuhkan, tidak hanya oleh sesama perempuan atau anak-anak, namun juga oleh laki-laki. Islam mendorong perempuan berkiprah dalam kehidupannya, menjadi agen perubahan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Kiprah muslimah landasannya syariat Allah, akan membawa kebaikan kehidupan dunia dengan berpegang teguh pada aturan yang sudah ditetapkan Allah, tetap menjaga kemuliaannya dan tentu saja juga mendapatkan keridaan-Nya.
Allah Ta’ala memerintahkan hamba-Nya untuk beriman dan bertakwa, dalam firman:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf [7]: 96)
Islam memiliki pandangan khas dalam pemberdayaan perempuan, hal ini dilakukan agar para muslimah menjadi cerdas dan mampu menyempurnakan seluruh kewajiban dari Allah SWT, baik di ranah domestik maupun publik. Di ranah domestik yaitu melaksanakan perannya sebagai ummu wa rabbatul bayt (ibu dan pengatur rumah tangga), juga sebagai mitra laki-laki dengan melahirkan generasi cerdas, taqwa dan berkualitas. Di ranah publik yakni mampu berperan menjadi bagian yang berkontribusi besar bagi kemajuan masyarakat dan mampu bekerjasama dengan laki-laki untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera berdasarkan tatanan Islam.
Wallahu alam bishawab.
Views: 20
Comment here