Surat Pembaca

2022 : Ke Mana Umat Akan Melangkah?

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Tak terasa waktu berjalan telah membawa kita pada penghujung tahun 2021 M dan memasuki tahun 2022 M. Pantaslah kiranya kita meluangkan waktu sejenak untuk merenung atas waktu dan perjalanan kita. Baik secara individu, bermasyarakat, maupun bernegara. Sebagai seorang rakyat biasa, pejabat, atau seorang yang memimpin negara.

Jika boleh dianalogikan, perjalanan kita ibarat seorang musafir yang sedang menempuh perjalanan jauh dan panjang. Perjalanan yang tidak mungkin sangat mulus, penuh halang dan rintangan. Tepat sekali bila pada akhir tahun 2021 ini, kita selayaknya merenung.

Bumi pertiwi bergolak. Mulai dari munculnya berbagai kebijakan kontroversial, yaitu Perpres Miras, RUU PKS, Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021, Presidensi G20, dan carut marut lainnya. Sistem demokrasi yang menjadikan akal manusia yang lemah dan terbatas sebagai pembuat hukum dengan mengesampingkan hukum Allah Swt., sehingga hukum yang dihasilkan berdasarkan pada nafsu dan syahwat para penguasa dan kapitalis.

Umat Islam penting menyadari propaganda-propaganda para pembenci Islam. Maka urgen agar tidak tertipu, baik oleh monsterisasi sistem Islam oleh para politisi dan media, dan tidak buta dengan rencana memecah-belah bumi pertiwi, bumi nusantara ini. Agen penjajah salah satunya akan menggunakan krisis di berbagai negeri muslim untuk memperkuat program-program mereka, menghambat Islam tegak, dan memutarbalikkan ‘efek buruk’ dari bencana neo-liberalisme.

Dengan demikian, umat perlu melangkah maju untuk menyampaikan Islam. Dengan melakukan aktivitas dakwah Islam secara kontinu, maka arah perubahan terarah yaitu perubahan mulai dari yang bersifat mendasar, menyeluruh, dan totalitas. Perubahan tersebut merupakan perubahan yang dibutuhkan oleh umat, bukan perubahan yang semu dalam kubangan sistem kapitalisme.

Perubahan mendasar butuh musuh bersama yang jelas. Kesalahan mendiagnosis musuh, akan mengantarkan pada kesalahan dalam bersikap terhadap musuh. Perlu ditegaskan kembali bahwa musuh umat Islam adalah ideologi sekuler-kapitalis dan sosialis-komunis. Ideologi inilah yang menjadi biang dari berbagai macam kerusakan di negeri ini.

Selain itu, harus terdapat konsep dan arah perubahan yang jelas, terarah dalam mencapai target. Perubahan yang dilakukan fokus pada upaya melanjutkan kehidupan Islam dengan jalan menerapkan seluruh aturan Islam melalui institusi politik yakni pemerintahan Islam.

Maka harus ada kepemimpinan umat yang akan memudahkan dalam menggerakkan dan mengarahkan umat untuk melakukan perubahan. Kepemimpinan umat ini harus berbentuk partai atau kelompok ideologis yang berdiri berdasarkan ikatan Islam. Dengan begitu, perubahan yang terjadi menempuh jalan umat dan bersama dengan umat yang sadar dan paham.

Perubahan akan semakin matang ketika adanya peristiwa politik, sehingga menggerakkan masyarakat untuk menolak terhadap pemimpin dan sistem politik yang ada. Oleh karenanya, bergerak dengan selain daripada Islam, hanya akan mengantarkan kepada perubahan parsial. Maka kemarahan umat harus disebabkan oleh suatu alasan yang bersifat ideologis, bukan berdasarkan dorongan duniawi yang akan ‘melenyapkan’ ke pusara semu.

Selamat dan semangat bergerak melangkah menuju kemenangan. Jangan banyak alasan, mari kita hanya terikat kepada Allah semata, percaya kepada janji-Nya yang menjanjikan kemenangan. Berjuanglah agar penerapan aturan Allah menjadi satu-satunya asas konstitusi, sehingga Allah menganugerahkan kehidupan yang mulia dan bermartabat serta tentang keadilan menaungi seluruh dunia, termasuk bumi nusantara.

Fitria Zakiyatul Fauziyah CH

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 15

Comment here