wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengklaim kasus perdagangan manusia semakin meluas di Asia Tenggara. Pernyataan itu, Retno lontarkan menyusul puluhan warga negara Indonesia (WNI) korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) disekap di wilayah pemberontak Myanmar baru-baru ini.
Retno mengatakan dalam tiga tahun terakhir di Indonesia telah mengalami dan menyelesaikan 1.841 kasus online scam. Kasus semacam ini pun menurutnya tak cuma terjadi di RI, tetapi juga di berbagai negara ASEAN. “Korban perdagangan manusia yang dilakukan melalui online scam semakin marak di Asia Tenggara,” ujar Retno. Dilansir Cnnindonesia.com, Sabtu (06/05/2023)
Kemiskinan mendorong sebagian rakyat untuk mengadu nasib di negara tetangga. Apalagi janji seribu lapangan kerja tak kunjung nyata. Sementara itu, ancaman perdagangan orang lintas negara masih besar. Sayangnya perlindungan negara atas keamanan rakyat di negara luar belum dapat terwujud nyata. Bukti nyata bahwa dalam sistem kapitalisme pemimpin gagal dalam menyejahterakan dan menjadi perisai rakyatnya. Malah yang kita lihat saksama, pekerja luar negeri itu terus diterima untuk bekerja di Perusahaan-perusahaan besar di negara ini. Ibarat kata, “Menganaktirikan anak kandung dan sebaliknya menganakandungkan anak tiri”. Miris!
Islam menjadikan terwujudnya kesejahteraan setiap individu rakyat adalah kewajiban negara. Oleh karena itu Islam memiliki berbagai mekanisme untuk mewujudkannya termasuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai di dalam negeri. Setiap individu yang tidak memiliki pekerjaan akan disediakan oleh negara. Bahkan non muslim yang hidup dibawah naungan Islam akan diperkerjakan sesuai dengan keahliannya.
Selain itu, Islam juga memiliki mekanisme untuk menjaga keamanan rakyatnya di negara tetangga sekalipun. Negara harus hadir sebagai pihak yang diamanahi oleh Allah. Bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengurusi umatnya “Imam adalah raa’in (pengurus rakyat) dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya” (HR. al-Bukhari).
Wallahu’alam bishshawab!
Oleh Eva Ariska Mansur
Views: 78
Comment here