Oleh: Nana Juwita (Praktisi Pendidikkan)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pesta olahraga di kawasan ASEAN dinamakan dengan SEA Games. SEA Games (South East Asian Games ) adalah olimpiade olahraga yang diikuti oleh 11 negara di kawasan Asia Tenggara. Perhelatan akbar ini diadakan setiap 2 tahun sekali pada tahun ganjil. Menurut situs Federation Equestre Internationale (FEI), Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pada 1997 dan 2011 di Ibu Kota Jakarta. ( https://www.detik.com)
Meskipun Seagames telah berakhir namun hal ini menyisakan sebuah pertanyaan yang timbul di benak masyarakat , mengapa ditengah kesulitan masyarakat indonesia penguasa menggelontorkan dana yang begitu besar untuk perhelatan olahraga ini?sebagaimana yang dikutip dari (https://www.cnnindonesia.com) Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut Indonesia menggelontorkan Rp 852,2 miliar untuk keperluan mentas di SEA Games Kamboja 2023. Dana digunakan untuk beberapa peruntukan mulai dari pembinaan atlet hingga bonus peraih medali. Ani, sapaan akrabnya, mengatakan duit sebesar itu digelontorkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ia lantas merinci anggaran itu dibagi ke dalam tiga keperluan. “Rp522 miliar untuk pembinaan atlet-atlet sebelum berlaga di multi-event internasional, Rp55,2 miliar untuk bantuan pengiriman kontingen menuju Kamboja, dan Rp275 miliar untuk pemberian bonus bagi peraih medali (atlet/pelatih/asisten pelatih) SEA Games ke-32,” katanya di Instagram @smindrawati, Rabu (17/5).
Sungguh miris ditengah kemiskinan rakyat ternyata demi ketenaran negara lebih mengutamakan olahraga ketimbang mengutamakan kepentingan rakyat kecil, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26,36 juta orang pada September 2022. Jumlah itu meningkat 0,76% jika dibandingkan pada Maret 2022 yang sebesar 26,16 juta orang (https://dataindonesia.id)
Dari data tersebut menunjukkan bahwan masih ada problematika umat yang mesti mendapat perhatian lebih, namun ini tidak terjadi di sistem ini, masih banyak masyarakat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan juga papan apalagi terkait dengan pendidikkan, kesehatan dan keamanan, rakyat sangat sulit untuk mendapatkan akses terkait kebutuhan pokok tersebut, jika memang penguasa peduli dengan umat maka hal ini akan menjadi pertimbangan bagi negara, daripada menghamburkan dana untuk Seagames apakah tidak lebih baik jika dana tersebut diperuntukkan untuk membantu rakyat yang hidup di dalam garis kemiskinan?
Pandangan Islam
Di dalam islam olahraga bukan lah suatu yang mesti untuk dipertandingkan sehingga seolah-olah itu lebih di utamakan daripada yang lain, namun islam menganjurkan bahwa olahraga diperlukan untuk menjaga kesehatan manusia, islam juga mengutamakan olahraga berenang, berkuda dan memanah karena ini diperlukan untuk kebutuhan jihad membela agama Allah SWT.
Dalam Negara yang menerapkan islam, maka negara berkewajiban menjamin kebutuhan primer umat termasuk sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikkan dan keamanan, di mana Negara memiliki sumber dana dari Baitul Mal yang diperuntukkan untuk kepentingan umat, yang ini bisa di dapat dari sumber pemasukkan negara dari SDA ynag dikelola oleh negara, dari kharaz dan sumber pemasukan yang lain.
Karena Islam berprinsip bahwa rakyat adalah amanah yang harus dijaga oleh Negara jika tidak maka Allah akan meminta pertanggung jawaban kepada pemimpin terkait dengan rakyat yang dipimpinnya.
Mari belajar dari masa kepemimpinan terdahulu dimana Umar bin Abdul Aziz sempat didatangi seorang nenek yang melaporkan kehilangan seekor ayamnya, maka Umar langsung mengirim surat kepada Walinya untuk melihat kondisinya ternyata pagar rumah nenek tersebut pendek sehingga ayam dapat keluar dengan mudah, maka pada saat itu juga nenek tersebut diberikan pagar atau kompensasi agar untuk selanjutnya ayam tersebut tidak hilang, bayangkan Pemimpin yang takut kepada Allah SWT yang hanya seekor ayam pun itu diurusin, apa lagi terkait masalah pemenuhan kebutuhan pokok rakyatnya?memang gambaran Pemimpin seperti ini hanya ada dalam sistem Islam (Khilafah), karena itu mari kita kembali kepada aturan Allah yaitu menerapkan Islam Kaffah di seluruh aspek kehidupan kita, Waalahuaklam bishawab.
Views: 16
Comment here