Oleh: Azizah S.Pd. (Pemerhati Kebijakan Publik)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Ibu adalah sosok yang sangat mulia di dunia ini. Dari seorang ibu lahirlah para generasi penerus bangsa. Dengan susah payah para ibu mengandung bayinya. Dengan bertaruh nyawa para ibu melahirkan bayinya. Mendidik dan membesarkan anak juga menjadi tugas para ibu. Pantaslah bila Rasulullah Muhammad saw dalam haditsnya sebanyak tiga kali menyuruh umat Islam untuk memperlakukan dengan baik ibu mereka baru kemudian ayah mereka.
Tingginya Angka Kematian Ibu
Afganistan sebagai salah satu negeri muslim di dunia ini ternyata memiliki tingkat kematian ibu melahirkan yang jauh lebih tinggi dibanding enam negeri tetangganya. Badan kesehatan dunia(WHO), menyebutkan bahwa terdapat 620 kematian per 10.000 kelahiran hidup di negeri tersebut. Ini merupakan jumlah tertinggi di Asia. Kondisi Afganistan semakin terpuruk setelah dihentikannya bantuan pembangunan dari negeri negeri donor asing. Di Indonesia, Angka Kematian Ibu (AKI) masih dalam kisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup. Artinya target penurunan angka kematian ibu di negeri ini belumlah tercapai (sumber https://sehatnegeriku.kemkes.go.id.)
Masih menurut WHO, penyebab kematian ibu hamil yang paling sering adalah komplikasi yang terjadi pada saat kehamilan maupun melahirkan. Komplikasi tersebut misalnya, perdarahan hebat pada saat melahirkan, infeksi pada saat hamil ataupun setelah melahirkan, hipertensi dalam kehamilan, komplikasi pada saat nifas dan sebagainya. Padahal salah satu indikator yang menunjukkan kesejahteraan masyarakat di suatu negara adalah angka kematian ibu hamil atau AKI. Semakin tinggi AKI maka semakin rendah kesejahteraan masyarakat. Sebaliknya semakin rendah AKI maka kesejahteraan masyarakat suatu negara meningkat. Maka tidaklah heran bila angka kematian ibu ini banyak terjadi di negeri negeri miskin termasuk Indonesia.
Indonesia Telah Gagal
Indonesia termasuk negeri yang gagal dalam mengatasi angka kematian ibu. Sebenarnya sudah ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi angka kematian ibu ini. Semisal ada program Jaminan Persalinan dan Jaminan Kesehatan Nasional. Tapi tetap saja angka kematian tidak bisa turun secara signifikan. Masih banyak persoalan yang menyangkut kurang memadainya fasilitas kesehatan, buruknya layanan kesehatan, biaya transportasi serta biaya lain lain.
Tanpa adanya layanan kesehatan murah maka Angka Kematian Ibu akan terus terjadi. Jaminan kesehatan memang hampir hampir tidak ada dalam sistem kapitalis yang diterapkan di negeri ini. Negara hanya bertindak sebagai fasilitator.Sementara yang mendominasi di negeri ini adalah korporasi. Sistem ini memang mengedepankan nilai materi sekaligus menihilkan nilai kemanusiaan. Harusnya layanan kesehatan yang berkualitas adalah menjadi tanggung jawab negara.
Indonesia adalah negara yang sudah 77 tahun merdeka, nyatanya kesejahteraan ibu belum terwujud. Sumber daya alam yang luar biasa ternyata tidak menjanjikan kesejahteraan rakyat. Yang terjadi justru utang terus bertambah, angka korupsi terus melaju dan kemiskinan tidak banyak berkurang. Semua ini menunjukkan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan di negeri tidak menjanjikan adanya kesejahteraan. Bagaimana kita bisa berharap terwujud kesejahteraan ibu bila sistem ekonomi yang diterapkan adalah sistem ekonomi kapitalis. Apalagi sistem ekonomi kapitalis meniscayakan hukum rimba. Siapa yang kuat, dialah yang menang dan bertahan bahkan mendominasi.
Islam Mampu Sejahterakan Ibu dan Anak
Mewujudkan kesejahteraan ibu dan anak meniscayakan adanya perubahan mendasar pada tata kelola kehidupan termasuk sistem ekonominya. Hanya Islam yang mampu mewujudkan kesejahteraan ibu dan anak, bahkan tanpa mewajibkan perempuan bekerja. Islam mewajibkan negara untuk menjaga peran strategis perempuan sebagai ibu dan pengatur rumah tangga juga ibu generasi. Islam membolehkan perempuan bekerja tapi tidak menjadikan perempuan sebagai penanggung nafkah dan penyangga pilar ekonomi negara. Jaminan Islam atas kesejahteraan dan perlindungan untuk Ibu hanya akan terwujud dalam negara Khilafah Islamiah yang menerapkan Islam secara kafah. Islam menjadikan sumber daya alam sebagai milik umat yang wajib dikelola oleh negara untuk menyejahterakan rakyat. Sistem ekonomi Islam akan menjadikan hidup sejahtera nyata adanya. Islam memastikan setiap rakyat, individu per individu, termasuk perempuan dan anak, terpenuhi kebutuhan pokoknya juga kebutuhan akan layanan pendidikan dan kesehatan yang optimal.
Jaminan nyata ini mustahil diwujudkan oleh negara kapitalis manapun. Kalaupun seandainya ada yang bisa mewujudkan pastilah tanpa keberkahan. Padahal, keberkahan adalah hal penting yang harus ada dalam kehidupan seorang muslim. Keberkahan hanya akan didapatkan ketika menerapkan aturan Allah secara kafah. Dengan demikian nyatalah jika hanya Islam yang menjamin kesejahteraan para ibu.
Wallahu’alam bish shawab
Views: 5
Comment here