Oleh: Sherly Agustina, M.Ag (Kontributor media dan pemerhati kebijakan publik)
Rasulullah saw. bersabda:
“Ibn umar ra. berkata: saya telah mendengar rasulullah saw. bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Perjuangan Atiah (32) seorang ibu hamil yang ditandu warga saat akan melahirkan anak pertamanya ke puskesmas akibat jalan rusak di Cihara, Lebak, Banten sempat viral di media sosial. Atiah akhirnya melahirkan bayi perempuan dengan selamat. Ditemui di rumahnya, Atiah mengaku tidak mengetahui jika video dirinya ditandu warga diunggah saudaranya, Badru, viral di media sosial. Atiah pun mengaku jika Badru sempat ditahan dua hari di Mapolsek Panggarangan, Lebak.
Atiah mengaku sempat mengkhawatirkan keselamatan bayi dan dirinya saat ditandu warga. Terlebih, dia harus ditandu sejauh 3 kilometer dengan kondisi jalan menanjak dan menurun serta licin usai diguyur hujan deras. Setelah sampai di Puskesmas Panggarangan, Atiah kemudian dirujuk ke RSUD Malimping, Lebak. Atiah mengaku lega dan bersyukur karena sudah melahirkan bayi perempuan bernama Afifah dengan selamat. Dia berharap agar jalan di desanya dapat diperbaiki, sehingga tak ada lagi warga yang senasib dengan dirinya (inews, 8/11/20).
Satu dari sekian kisah pilu rakyat di negeri ini yang katanya menerapkan sistem demokrasi. Sistem yang pemerintahannya dari, oleh dan untuk rakyat. Nyatanya, rakyat hanya menelan pil pahit dari penerapan sistem saat ini. Karena rakyat kecil tak pernah merasakan kesejahteraan, hanya rakyat tertentu saja yang mendapat kehidupan yang layak.
Pun, hanya mengunggah kondisi fakta di daerah tempat tinggal agar para pejabat daerah setempat bisa lebih peka, Badru malah masuk bui walau hanya dua hari. Ada apa dengan negeri ini? Bukankah katanya siap menampung aspirasi rakyat. Apalagi, terkait kebutuhan rakyat berupa fasilitas infrastruktur di sebuah perkampungan yang jauh ke mana-mana. Tugas pemerintah setempat memperhatikan ini, bisa jadi mereka tidak tahu detil kondisi di suatu perkampungan.
Apa yang dilakukan Badru harusnya mendapat apresiasi karena telah memberikan informasi pada masyarakat luas terutama pemerintah setempat terkait kondisi yang ada. Bagaimana jika di saat yang bersamaan ada lebih dari satu orang mengalami nasib seperti Atiah? Di mana tanggung jawab pemerintah? Ingat, dalam Islam pemimpin bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya yaitu rakyat dan akan dimintai tanggung jawab tentangnya.
Segala hal yang berkaitan dengan keselamatan dan kesejahteraan rakyat menjadi tanggung jawab pemerintah. Untuk hal tersebut mereka dipilih menjadi memimpin bukan yang lain. Rasulullah Saw. bersabda:
Hadist ma’qil bin Yasar, dari hasan bahwasannya Ubaidillah bin yazid mengunjungi Ma’qal bin Yasar ra., ketika ia sakit yang menyebabkan kematiannya, maka Ma’qal berkata kepada Ubaidillah bin Ziyad, “Aku akan menyampaikan kepadamu sebuah hadits yang telah dengar dari Rasulullah saw., aku telah mendengar Nabi saw. bersabda, “Tiada seorang hamba yang diberi amanat rakyat oleh Allah lalu ia tidak memeliharanya dengan baik, melainkan Allah tidak akan merasakan padanya harumnya surga (melainkan tidak mendapat bau surga).” (dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab “Hukum-hukum” bab: Orang yang diberi amanat Kepemimpinan)[6]
Menahan warga yang sedang berusaha menyampaikan informasi yang benar dan butuh bantuan terutama kepada pihak terkait, adalah perbuatan zalim. Hal ini menunjukkan kesan, pemerintah anti kritik dan tak mau mendengar aspirasi atau keluhan rakyat. Lalu, apa tugasnya jika bukan untuk melayani rakyat. Bukankah mereka dipilih oleh rakyat ketika pemilu tiba.
Semoga setelah ini, pemerintah setempat bisa memperbaiki fasilitas jalan dengan baik demi kenyamanan warga. Jika rakyat merasa nyaman, maka doa-doa baik akan mereka panjatkan bagi pemimpin mereka. Lebih dari itu, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mau dan ridha menerapkan aturan Islam. Agar keberkahan bisa dirasakan bagi seluruh rakyat di manapun berada.
Allahu A’lam Bi Ash Shawab
Views: 4
Comment here