Puisi

Asrar Merdeka

blank
Bagikan di media sosialmu

Ummu Aisyah

Senandikaku mendayu bersama angin yang berlalu

Merdeka tampak temaram di ufuk kelabu

Riuh pemuja yang tak mengerti asa

Tandang tuan hanya sebagai figuran

Swastamita terus berlalu dari hari ke hari

Sadar yang tak kunjung hadir dengan hakiki

Mimpi merdeka sporadis yang sadis

Akhirnya hidup dikangkangi manusia bengis

Merdeka ibarat mangata menjulur alur teratur

Harapan seolah nyata padahal fatamorgana

Riak bahagia penipuan dunia

Lagi-lagi manusia terlena dan lupa aturan sutradaranya

 

Merdeka adalah jika kian taqwa

Terbebas dari penjajahan dunia

Tak hanya penjajahan fisik yang lepas dan sirna

Merdeka jika Islam kaffah memimpin dunia

 

Merdeka adalah korelasi dunia dan akhirat

Bukan tunduk pada lokawigna yang jahat

Menunggu keadilan hingga sekarat

Sepantasnya manusia segera taubat.

 

Bandung 15 Agustus 2021

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here