Oleh: Murni Supirman
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Sampai detik ini Palestina masih terus dijajah, di bombardir zionis laknatullah. Namun kondisi ini belum juga membuat kaum muslim bergerak serentak untuk membantu saudara muslim di bumi Syam yang diberkahi itu. Bahkan pertemuan politik Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 D-8 yang baru saja terlaksana pada 19 Desember 2024 lalu hanya berisi kecaman, harapan dan retorika tak bermakna.
Dalam pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-11 D-8 di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Prabowo dalam pidatonya menyampaikan tidak hanya menyerukan dukungan terhadap Palestina, tetapi juga menyoroti kelemahan terbesar yang sering menghambat langkah kolektif yakni perpecahan di antara negara-negara Muslim itu sendiri.
Sayangnya pidato tersebut tidak serta merta memberi dampak yang positif. Sebagai acuannya, pengamat Timur Tengah Smith Alhadar menilai pidato Presiden Prabowo Subianto dalam forum KTT Developing Eight (D-8) yang menyerukan persatuan negara-negara Islam dianggap terkesan mengurui dan abai terhadap apa yang telah dilakukan negara-negara lain yang telah bergerak lebih agresif dengan aksi nyatanya menyerang Israel.
“Hanya saja terkesan Prabowo menggurui dan abai bahwa sesungguhnya seluruh negara Islam, khususnya negara-negara Timur Tengah, termasuk Turki, Iran, dan Mesir, sudah cukup keras mengecam Israel,” kata Smith kepada Media Indonesia, Minggu (22/12).
“Sementara apa yang dilakukan RI dipandang belum seberapa ketimbang apa yang sudah dilakukan negara-negara D-8, khususnya Turki, Iran, dan Mesir. Jadi, bisa dipahami bila ada pemimpin yang tersinggung, lalu walkout,” paparnya.
Smith juga menambahkan Iran sendiri dua kali melancarkan serangan besar ke Israel. Sementara Mesir terus berusaha meloloskan gencatan senjata Hamas-Israel.
“Prabowo sendiri (kalau saya tidak salah) tidak mengecam Israel dan hanya menyerukan persatuan negara-negara Islam,” lanjutnya (MediaIndonesia.com)
Terlepas dari semua agenda besar KTT ke-11 di Kairo Mesir, pembelaan terhadap Palestina tidak cukup hanya dengan ucapan dan kecaman semata. Melainkan Palestina membutuhkan tindakan nyata berupa pengiriman pasukan militer karena sesungguhnya inilah yang dibutuhkan oleh Palestina bukan hanya kecaman yang tidak memberi dampak apa-apa bagi Palestina. Saat ini yang paling dibutuhkan Palestina adalah pengiriman pasukan militer. Tanpa pengiriman pasukan, maka pembelaan hanya sekadar retorika. Terlebih sampai hari ini Indonesia masih mendukung solusi dua negara. Ini berarti Indonesia menyetujui tanah Palestina dirampok oleh Zionis dan Palestina tetap tidak akan merdeka sepenuhnya.
Jika kita melihat dari kacamata berbeda maka kita akan menemukan bahwa apa yang telah dialami oleh rakyat Palestina selama puluhan tahun bukanlah masalah biasa antar dua pihak Israel dan Palestina yang mana negara lain tidak boleh ikut campur. Justru karena di sana terjadi penjajahan nyata, pembantaian, pembunuhan yang disengaja kepada perempuan dan anak-anak serta perampokan harta yang dilakukan oleh zionis Yahudi laknatullah menjadi landasan bahwa apa yang telah di lakukan oleh Israel adalah kejahatan perang, pelanggaran HAM tingkat tinggi yang terang-terangan dilakukan oleh mereka sementara PBB tidak bertindak justru membela dan memberi pengakuan kepada negara Laknat itu.
Maka tak ada opsi lain untuk kemerdekaan Palestina, satu-satunya solusi tuntas penjajahan Palestina hanyalah dengan jihad dan Khilafah. Umat Islam harus bersatu berjuang untuk memahamkan umat tentang solusi hakiki ini untuk menyelesaikan persoalan di Palestina. Sebab, jika penyadaran umat akan solusi hakiki ini terwujud, maka thariqoh umat tentu akan terwujud dengan bergerak menuntut penguasa untuk segera mengirimkan pasukan militernya membela dan membebaskan saudara kita di Palestina.
Untuk itu perlu ada di tengah umat kelompok dakwah ideologis yang akan terus menyeru dan menyuarakan serta mendorong umat khususnya para pemuda muslim untuk bergerak bersama mengusir Zionis dari Palestina dengan merealisasikan dakwah dan Jihad oleh seluruh negara muslim sebagai satu-satunya solusi tuntas menyelesaikan persoalan di Bumi Palestina.
Views: 8
Comment here