Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight Countries (D8), di Kairo, Mesir, Kamis (19/12), Presiden Prabowo Subianto lantang menyatakan mendukung Palestina. Prabowo menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan. Selain itu, dalam pidatonya, Prabowo menyerukan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim (tribunnews.com, 21/12).
Sebagaimana diketahui, saat ini Palestina dalam kondisi mencengkam. Berpuluh-puluh tahun ada dalam jajahan Zionis Yahudi. Kaum Muslim yang ada di sekitarnya hanya mampu mengecam kebiadaban. Donasi-donasi diluncurkan untuk sekadar membantu saudara kita di Palestina. Namun, hal itu tak mampu meredam penderitaan mereka. Rumah mereka hancur, hingga kehilangan anggota keluarga mereka.
Mengutip dari antaranews.com (24/12), jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Zionis Yahudi sejak 7 Oktober 2023 terus bertambah menjadi 45.317 orang, sementara 107.713 orang lainnya terluka. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Yang lebih mengkhawatirkan lagi, layanan darurat masih belum bisa menjangkau korban dan jasad yang terperangkap di bawah reruntuhan atau berserakan di jalanan. Hal ini disebabkan, pasukan pendudukan Zionis Yahudi terus menghalangi mobilitas ambulans dan kru pertahanan sipil. Hingga tulisan ini dibuat, serangan demi serangan terus diluncurkan. Nauzubillah!
Sungguh, pembelaan terhadap Palestina butuh tak sekadar kata, yakni harus ada tindakan nyata. Tindakan itu adalah berupa pengiriman pasukan militer. Penyerangan membabi buta, haruslah dibela dengan serangan pula. Tanpa pengiriman pasukan, sejatinya pembelaan itu hanyalah sekadar retorika.
Zionis Yahudi adalah kafir harbi (negara kafir yang memerangi Islam), maka sudah seharusnya diberlakukan jihad atas mereka. Sebagaimana firman Allah Swt.
“Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir (yakni harbi fi’lan) yang ada di sekitar kalian dan hendaknya mereka merasakan kekerasan dari kalian.” (QS At-Taubah [9]: 123).
Solusi tuntas penjajahan di Palestina adalah dengan menegakkan jihad. Tanpa jihad, Zionis Yahudi tersebut tidak akan berhenti menyakiti dan membunuhi kaum Muslim. Oleh karenanya, umat harus berjuang untuk memahamkan tentang solusi hakiki persoalan Palestina ini.
Butuh adanya kesadaran umat, agar solusi hakiki ini terwujud. Teruslah melakukan dakwah, mengembalikan kehidupan manusia dalam penerapan syariat kafah (menyeluruh). Melalui metode dakwah yang dicontohkan Nabi saw. dengan menegakkan sistem Islam (Khilafah). Sistem ini yang mendorong penguasa untuk mengirimkan pasukan untuk membela Palesitina.
Saat sistem kapitalisme demokrasi yang membuahkan nasionalisme hingg akhirnya mengkotak-kotakan semua negara. Di situlah sistem Islam menyatukan semua kaum Muslim dalam satu kepemimpinan Islam. Karena sama Muslim bagaikan satu tubuh, tidakkah kita berdiam diri atas kezaliman yang terjadi di dunia ini?
Permasalahan Palestina bukanlah permasalahan individu atau satu negara saja, akan tetapi ini adalah permasalahan dunia. Permasalahan kaum Muslim yang tersekat tali Nasionalisme.
Ismawati
Palembang, Sumsel
Views: 1
Comment here