Surat Pembaca

Belajar dari Kesalahan Anak

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com– Seorang balita laki-laki berinisial MTP (4) di Surabaya, Jawa Timur, ditemukan tewas diduga dianiaya oleh ibunya. Motif tersangka melakukan tindak penganiayaan karena rasa emosi dan kesal yang tidak terkontrol. Lantaran korban susah diberi tahu terkait sering buang air besar di celana dan sering mengganggu anak tersangka (adik korban) yang masih balita (Kompas.com, 10/11/2021).

Malang nian balita ini, nyawanya melayang akibat penganiayaan ibu kandungnya sendiri. Tak dapat dipungkiri bahwa kondisi saat ini sangat mudah menyulut emosi para ibu. Kesulitan ekonomi yang kerap ditemui dalam setiap keluarga menambah berat beban pikiran ibu. Tingkah laku anak yang masih dalam tahap belajar terkadang dapat memicu munculnya amarah ibu.

Mendidik anak bukanlah perkara yang mudah. Seringkali menguji kreativitas ibu untuk tetap menjaga kewarasan akal agar terhindar dari tragedi penganiayaan atau hal lain yang tidak diinginkan. Membentuk kepribadian baik dalam diri anak butuh proses panjang dan terkadang melelahkan. Istiqomah dan sabar adalah kunci meraih keberhasilan proses ini. Selain itu, doa kepada Sang Pencipta juga harus senantiasa dilantunkan.

Dalam Islam, ada beberapa kewajiban bagi orangtua atas anaknya. Pertama, menyempurnakan persusuan hingga dua tahun. Kedua, mendidik anak dengan baik meliputi menanamkan aqidah Islam, mengajarkan shalat, menanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya serta mendahulukan keduanya, mengajarkan Al Qur’an, mencintai sunnah, membenci bid’ah, mengajarkan ilmu serta bersabar dalam mendapatkannya, mengajarkan anak meminta izin, menanamkan kejujuran, sifat pemberani dan sabar, menyadarkan anak tentang berharganya waktu. Hendaknya orangtua juga bersikap adil kepada semua anak (Almanhaj.or.id).

Jika orang tua memahami kewajibannya terhadap anak maka akan memunculkan kesadaran dan kehati-hatian dalam mendidiknya. Anak adalah amanah yang diberikan oleh Allah. Orangtua dapat mengambil pelajaran dari kesalahan yang dilakukan anak. Kesalahan yang disengaja atau pun tidak. Mengevaluasi diri terkait cara penyampaian yang mungkin belum dipahami anak. Terus belajar untuk membentuk keshalihan dalam diri anak hingga dia dewasa.

Meivita Ummu ‘Ammar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 15

Comment here