Oleh: Ummu Ahtar (Anggota Komunitas Setajam Pena)
Wacan-edukasi.com, OPINI– Serangan Zionis Yahudi terjadi kembali pada Sabtu malam (19 Oktober 2024) di daerah permukiman Belt Lahiya, Gaza Utara. Serangan tersebut menewaskan 87 warga Palestina dan 40 orang lainnya luka-luka. Oprasi militer Zionis Yahudi telah meningkat sejak 6 Oktober lalu. Hingga setahun ini menewaskan lebih dari 42.000 orang. Serangan gila ini diduga untuk memaksa warga Palestina segera meninggalkan Gaza Utara. Karena tidak hentinya menyerang dan mengebom wilayah tersebut (Tempo, 21/10/2024).
Selain itu, Zionis Yahudi juga menggila dengan menggrebek rumah sakit Kamal Adwan di Gaza Utara pada Jumat (25 Oktober 2024). Mereka menahan direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya untuk diinterogasi menemui komandan pasukan Israel. Setelah itu, menahan kurang lebih 600 orang dari semua staf medis dan pasien. Tentara Israel juga menahan puluhan warga Palestina untuk dievakuasi, memaksa mereka untuk melepaskan celana di tempat terbuka saat cuaca dingin. (Tempo, 26/10/2024)
Dengan itu, kini Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa tindakan yang diambil oleh pasukan Israel merupakan pelanggaran signifikan terhadap hak asasi manusia dan hukum kemanusiaan Internasional. Ironisnya pemimpin-pemimpin dunia hanya diam tanpa ada ikut campur.
Urgensinya Menolong Palestina
Hingga kini serangan Zionis Israel semakin menggila menyerang saudara-saudara Muslim kita di Palestina. Serangan itu terus menyebar luas seluruh wilayah bahkan masuk ke tempat-tempat pengungsian serta rumah sakit sebagai perlindungan akhir pengungsi. Sungguh biadab kegilaan Israel akan menebas semua yang ada di Palestina. Walaupun dewan keamanan PBB menghimbau adanya genjatan senjata serta klaim akan Israel menghadap di Pengadilan Internasional. Namun kegilaan Israel semakin brutal serta Palestina butuh pelindung.
Namun, sangat disayangkan diamnya pemimpin-pemimpin Islam dunia akan kebengisan genosida Israel. Rasa Nasionalisme yang tinggi menutupi hati nurani bahwa sesungguhnya saudara Muslim Palestina adalah bagian dari tubuh kita.
Dunia sejatinya sudah paham akan kebal hukum Israel terhadap Dewan Keamanan PBB untuk segera gencatan senjata. Faktanya kegilaan Israel didukung oleh negara adikuasa Amerika Serikat. Seperti dilansir oleh rmol.id (8/05/2021), Israel adalah anak emas AS dari Timur Tengah. Perang ideologi antara Kapitalisme (AS) dengan ideologi Islam terjadi secara struktural, sistematis, serta masif dilakukan. AS sebagai tampeng Israel untuk bisa bertahan dengan sanjungan dana militer walaupun sudah lama genosida terjadi. Tanpa adanya pertolongan negara adidaya AS tentu Israel, negara kecil tidak akan bertahan hingga kebal hukum serta mampu membungkam pemimpin-pemimpin Islam dunia engganmenolong Palestina.
Kejamnya pelopor ideologi Kapitalisme yakni Amerika Serikat (AS) adalah hal wajar dilakukan. Pada dasarnya ideologi ini bersifat menjajah. Kebengisan Ideologi ini lahir karena adanya pemisahan agama dari kehidupan. Tidak mengakui bahwa Allah SWT (Maha Pencipta) sebagai pengatur kehidupan. Tujuan hidupnya adalah materi belaka. Tanpa kita sadari juga Nasionalisme lahir dari ideologi ini. Hal itu berawal dari runtuhnya Daulah Khilafah Islam yang mengharuskan pemisahan wilayah.
Oleh karena itu urgensi menolong Palestina tidak hanya dengan bantuan makanan, kesehatan, dan kebutuhan pokok lainnya. Palestina serta negara-negara Muslim lainnya yang terdampak genosida pasti butuh bantuan seorang pemimpin, seperti halnya saat Umar bin Khatab membebaskan Yerusalem.
Islam dalam Mengatasi Genosida
Perlunya pemimpin-pemimpin Islam Dunia kembali menelaah pada sejarah 14 abad silam bahwa Islam adalah ideologi terkuat dan adidaya. Ketika kejayaan Islam tegak di daulah Khilafah, Islam menebar rahmat tidak hanya pada kaum Muslim ataupun kaum non Muslim (kafir dzimmi). Ketika Umar bin Khattab ra membebaskan Yerusalem dari tentara Romawi, beliau tidak membunuh wanita, anak-anak atau rakyat Yahudi. Tidak pula merusak tempat peribadahan mereka. Sebaliknya memberikan kebebasan mereka untuk beribadah sesuai keyakinan mereka.
Begitu pula ketika Salahuddin al Ayyubi menang atas perang Salib akan penaklukan Yerusalam ia juga tidak serakah. Ia memberikan izin dan memberikan keamanan pada peziarah Kristen yang ingin mengunjungi Yerussalem. Seperti itu rahmat Islam yang diajarkan oleh para Khalifah Islam saat daulah Khilafah tegak.
Perang melawan Ideologi Kapitalisme hanya dilakukan oleh individu Palestina dan kelompok perlawanan saja. Dikarenakan tidak ada negara yang mengemban Ideologi Islam. Meski demikian AS, Zionis, dan dunia telah dipermalukan oleh ketabahan Muslim Palestina dalam menghadapi segala penderitaan perang yang ditimpakan pada mereka. Jika Ideologi Islam yang masih diemban oleh individu saja mampu mempermalukan pemimpin negeri Muslim dan dunia. Maka bayangkan jika Ideologi Islam diemban oleh negara.
Ideologi Islam yang harus diemban oleh negara adalah hukum syari’at Islam. Serta penerapannya akan membawa kemaslahatan. Karena itu ketika negara akan menerapkan syariat Islam secara kaffah. Maka kaum Muslimin akan hidup dalam keamanan dan kemuliaan.
Ketika ada penjajah seperti AS dan Zionis, negara Khilafah akan menyerukan jihad untuk membebaskan kaum Muslimin. Karena itu syariatnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 190. Tidak hanya itu seruan jihad adalah upaya negara Khilafah melindungi kaum Muslimin dari segala mara bahaya akibat penerapan Ideologi Kapitalisme.
Rasulullah Saw ketika menjadi kepala negara di Madinah pernah menghukum beberapa bani Yahudi di Madinah yang telah melanggar perjanjian piagam Madinah. Mereka diperangi hingga diusir Rasulullah Saw. Namun saat ini Khilafah belum ada.
Untuk itu dibutuhkan kesadaran di tengah umat untuk mengembalikan kesadaran tentang mengembaliksn kembali kehidupan Islam. Yang mana telah dibangun Rasulullah di Madinah. Maka dari itu dibutuhkan peran kelompok dakwah Islam Ideologi. Yaitu sebuah kelompok yang mengikuti metode dakwah Rasulallah. Sebagaimana menyadarkan dan membimbing umat untuk menempuh thariqah syar’i dalam melanjutkan kembali kehidupan Islam yang pernah dibangun oleh Rasulullah Saw. Wallahu’alam bisshawab.
Views: 6
Comment here