Oleh : Irawati Tri Kurnia (Aktivis Muslimah)
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Pemerintah Kota Bekasi memperkenalkan BISKITA Trans Bekasi Patriot saat Car Free Day (CFD) Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Minggu, 25 Februari 2024 (www.bekasi.tribunnews.com, Senin 26 Februari 2024) (1).
BISKITA ini kerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan dengan rute Summarecon Bekasi-Vida Bantargebang. Pemkot Bekasi menyediakan 15 unit bis yang setiap unitnya dilengkapi fasilitas WiFi, CCTV dan alat pembayaran digital. Trayek yang disediakan teritegrasi dan menjangkau pengguna LRT jabodetabek. Enam bulan operasional pertama gratis (www.wawainews.id, Minggu 25 Februari 2024) (2).
Namun ternyata kehadiran BISKITA Trans Bekasi Patriot ini mendapat penolakan dari puluhan sopir angkot K-11 (www.radarbekasi.id, Kamis 29 Februari 2024) (3). Mereka menolak keberadaan bis tersebut karena khawatir akan mengurangi penghasilan mereka. Namun, pihak Dishub menyatakan ini karena miskomunikasi saja.
Menghadirkan Biskita Trans adalah upaya Pemkot Bekasi untuk mengurangi risiko kemacetan akibat jumlah kendaraan yang membludak. Saat jam sibuk, volume kendaraan pribadi maupun ojek online membludak, semua tumpah ruah memenuhi jalan dan menimbulkan kemacetan yang parah. Tapi ini menjadi dilema karena terkesan tambal sulam. Karena ada moda transportasi lain yang melalui rute trayek yang sama. Maka jika ada dua kendaraan yang melewatinya, bukankah menjadi tumpang tindih?
Beroperasinya BISKITA dianggap tidak memberikan solusi mendasar akan terpuruknya kondisi perekonomian supir angkot akibat sepinya penumpang. Harga BBM yang mahal menyebabkan ongkos angkot ikut mahal, sehingga penumpang lebih memilih memakai kendaraan sendiri atau memakai ojol yang lebih praktis serta ekonomis. Jika seperti ini, bukankah sama saja negara mematikan sumber pendapatan rakyatnya sendiri? Inilah negara khas sekular kapitalisme, yang telah membuat negara meninggalkan tugas utamanya sebagai pelayan rakyat. Negara berpikir seperti pengusaha, yang ingin mendapatkan keuntungan dari rakyatnya sendiri melalui pengadaan fasilitas bagi rakyatnya. Ini merupakan kezaliman yang nyata.
Berbeda dengan Islam, yang memandang bahwa apa pun yang dilakukan manusia adalah bentuk ibadah pada Allah dalam berbagai aspek kehidupan. Firman Allah :
“Tidak kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah padaKu” (Az-Zariyat 56).
Islam menjadi sebuah sistem yang pasti solutif bagi manusia. Karena berasal dari Allah yang menciptakan manusia sehingga pasti aturanNya yang terbaik bagi manusia. Islam menjadikan ketaatan tertinggi seorang hamba adalah tunduk taat sepenuhnya pada aturan Sang Pencipta, Allah SWT; yaitu dengan terikat Islam secara menyeluruh atau berIslam secara kafah. Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah pada Islam secara kafah dan jangan ikuti langkah-langkah setan” (Al-Baqarah 208).
Dan yang bisa mewujudkan Islam secara kafah adalah Khilafah, sebuah institusi negara khas Islam yang berfungsi sebagai junnah (pelindung) bagi Islam dan kaum muslimin.
Jika dilihat dalam sudut pandang Islam, pengadaan moda transportasi harus memperhatikan beberapa pertimbangan. Salah satunya adalah, apakah pengadaan tersebut sifatnya mendesak atau tidak. Jika tidak mendesak, maka Khilafah harus menunda atau bahkan meniadakannya, karena memang tidak dibutuhkan. Sebab, masih ada alternatif moda transportasi lainnya yang bisa digunakan, seperti angkot dan ojek online.
Selain itu, prinsip Khilafah dalam pelayanan publik adalah bahwa penguasa merupakan pelayan rakyat. Khilafah tidak akan berpandangan sebagai pebisnis yang mencari keuntungan sebesar-besarnya dari penyediaan layanan publik. Khilafah juga tidak akan pemalak yang mengeksploitasi rakyat demi keuntungan pribadi. Justru Khilafah akan memberikan kemudahan bagi sopir angkot untuk menjalankan bisnisnya dengan menyediakan shelter yang nyaman, BBM murah bahkan gratis sehingga tarifnya mampu bersaing dengan ojol. Otomatis turunnya harga BBM membuat orang beralih ke moda transportasi masal, karena lebih praktis tanpa repot membawa kendaraan, dengan biaya murah.
Membuat harga BBM menjadi murah bahkan gratis, bukan hal yang sulit bagi Khilafah. Karena Khilafah menerapkan sistem ekonomi Islam, di mana BBM merupakan aset milik rakyat alias terkategori kepemilikan umum. Negara hanya punya hak kelola, di mana hasilnya sepenuhnya untuk kebutuhan rakyat. Sehingga tambang-tambang minyak yang melimpah di negara kita ini, haram hukumnya diserahkan pengelolaannya pada swasta dan asing seperti saat ini. Sabda Nabi :
“Kaum muslimin berserikat (memiliki secara bersama) dalam tiga hal : air, tanah dan api (sumber energi) (HR Abu Dawud).
Khilafah juga akan melakukan tata kelola kota, sehingga warga penduduk tidak perlu menjangkau perjalanan terlalu jauh untuk sekolah, kuliah, dan bekerja. Sehingga akan menekan tingkat kemacetan yang jamak terjadi di kota-kota besar saat ini, termasuk di Bekasi.
Inilah pengaturan Islam dalam menyelesaikan problem transportasi untuk mencegah kemacetan. Dan Khilafah hadir mengimplementasikan Islam kafah, sehingga hidup menjadi berkah. Rakyat menjadi mudah dalam beraktivitas, supir angkot dan ojol pun akan sejahtera.
Wallahualam Bisawab
Catatan Kaki :
(1) https://bekasi.tribunnews.com/2024/02/26/pemkot-bekasi-kenalkan-biskita-trans-bekasi-patriot-beroperasi-rute-summarecon-vida-bantargebang
(2) https://wawainews.id/biskita-trans-bekasi-patriot-resmi-beroperasi-6-bulan-pertama-gratis/
(3) https://radarbekasi.id/2024/02/29/sopir-angkot-k-11-bantargebang-bekasi-hadang-ujicoba-biskita-trans-bekasi-patriot/
Views: 9
Comment here