Surat Pembaca

Boikot Kurma Zionis, Harus Diikuti Boikot Ideologinya

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Sumariya (Anggota LISMA Bali)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Buah kurma menjadi salah satu santapan yang disunnahkan bagi umat Islam untuk membatalkan puasa pada bulan suci Ramadhan. Namun, belakangan terdapat aksi boikot produk kurma Zionis Yahudi yang beredar di pasaran. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Prof. Sudarnoto, menyerukan boikot kurma Zionis Yahudi, karena uang hasil penjualannya untuk membunuh warga Palestina. Prof. Sudarnoto menuturkan produk-produk yang diboikot bermacam-macam, mulai dari makanan minuman dan lain-lain. Menurut Prof. Sudarnoto, MUI telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 tahun 2023, tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. (www.beritasatu.com)

Sebagaimana diketahui, bahwa Zionis Yahudi merupakan salah satu negara supplier kurma terbesar kedua setelah Arab Saudi. Minggu (3/2), sepertiga dari total ekspor kurma produsen Zionis Yahudi dilakukan selama bulan Ramadhan, khususnya untuk kurma Medjool. (www.kumparan.com)

Di tengah menggemanya aksi boikot ini, perusahaan kurma Zionis Yahudi tentu saja getar-getir karena khawatir produk buatannya tak laku di masyarakat. Kabarnya untuk mengatasi aksi boikot tersebut, produsen kurma Zionis Yahudi disebut bekerjasama dengan beberapa pembeli untuk mengubah label pada produk, agar menutupi produsen asal kurma tersebut. Konflik di Gaza, Palestina telah mengakibatkan hampir 30.000 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 69.000 orang terluka oleh Zionis hanya dalam waktu 5 bulan. Bahkan memasuki bulan Ramadhan, bukannya mengurangi, serangan Zionis Yahudi terhadap warga Palestina semakin parah. Mirisnya, hingga hari ini kaum muslim Palestina belum juga mendapat pembelaan dari pemimpin-pemimpin negeri Muslim, termasuk negara tetangga Palestina. Kecaman yang datang dari umat Islam di berbagai negeri, juga belum mampu mendorong mereka mengeluarkan pasukannya membantu melawan pasukan Zionis.

Salah satu yang bisa dilakukan oleh masyarakat hari ini adalah memaksimalkan boikot kurma produk Zionis Yahudi, sebagai pengekspor kurma terbesar. Boikot sepatutnya terus dilakukan juga atas produk-produk Zionis Yahudi lainnya, bahkan seharusnya terus ditingkatkan hingga boikot terhadap ideologi yang membiarkan kekejaman di Palestina terus terjadi dengan dukungan adidaya Amerika.

Eksistensi ideologi Kapitalisme adalah biang utama langgengnya penjajahan di dunia. Saat ini, ideologi Kapitalisme terus menyebarluaskan pemikirannya ke seluruh dunia, dengan pendekatan hegemoni. Ideologi ini juga menyebarluaskan racun nasionalisme untuk memecah-belah umat manusia, khususnya umat Islam. Akibatnya, suatu bangsa berupaya mendominasi bangsa lain untuk meraih kekuasaan, kekayaan material, mendapatkan sumber daya alam dan sebagainya. Nasionalisme ini juga mengakibatkan diamnya negeri-negeri Muslim, saat umat Islam dibantai di Palestina, Uighur, Suriah dan negeri-negeri Muslim lainnya.

Satu-satunya ideologi yang dapat menciptakan kebaikan, kesejahteraan, keamanan serta kemaslahatan bagi seluruh manusia dan alam, hanyalah ideologi Islam. Sebagai seorang Muslim, secara normatif tentu kita meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW diutus dengan membawa syariah Islam untuk mewujudkan rahmat bagi semesta alam.

Allah SWT berfirman:
“Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”
(TQS. al-Anbiya [21]:107)

Kaum muslim tentu tidak dapat membiarkan begitu saja dunia berada di ambang kehancuran, akibat dari penerapan ideologi Kapitalisme. Dulu, dunia pernah dijajah oleh dua negara adidaya, Persia dan Romawi, lalu Rasulullah SAW dan para Sahabat berupaya menghentikan penjajahannya, dengan terlebih dahulu membangun sebuah peradaban yang agung, yakni negara Islam di Madinah. Penjajahan yang dilakukan Persia dan Romawi saat itu, dapat dihentikan dengan kekuatan negara ideologis. Setelah Rasulullah SAW wafat, misi membangun peradaban yang agung tersebut dilanjutkan oleh para Khalifah.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu’anhu, ketika Daulah Islam baru berumur belasan tahun, kaum Muslim dapat mengalahkan kekuatan dua negara adidaya penjajah, yang sudah berusia ratusan tahun. Setelah jatuhnya dua imperium penjajah tersebut, dunia diatur dengan aturan Islam yang membawa kebaikan bagi umat manusia selama berabad-abad lamanya.

Oleh karena itu, umat Islam harus terus menyuarakan ideologi yang shahih dan layak untuk diterapkan, yaitu ideologi Islam. Tegaknya ideologi Islam hingga diemban oleh negara, hanya dapat terwujud manakala Islam didakwahkan mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW. Dakwah yang dilakukan adalah dakwah pemikiran, yang menjadikan rakyat berpegang kuat pada akidah Islam, sekaligus menjadikannya sebagai Qaidah dan Qiyadah Fikriyah. Dakwah inilah, yang harus digencarkan oleh umat. Sungguh tegaknya ideologi Islam, memastikan terwujudnya negara berdaulat, yang akan bersikap tegas kepada siapapun dan negara manapun demi kemaslahatan rakyatnya.

Wallahu a’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 15

Comment here