Oleh : Nanik Lestari
Di tengah girang gemirangnya kaum muslimin memperingati kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw. Kembali lagi untuk kesekian kalinya majalah Charlie Hebdo asal Prancis melakukan penghinaan terhadap Rasulullah saw. dengan menerbitkan sebuah majalah yang berisi karikatur tentang Rasulullah saw. Mirisnya hal tersebut mendapat dukungan dari pemerintah Prancis yang dalam hal ini adalah presiden Prancis Immanuel Maccron dengan alasan kebebasan berekspresi. Yah, begulah kebencian kafir terhadap umat Islam tidak akan pernah berhenti.
Sungguh kenyataan ini membuat perasaan kami kaum muslimin begitu marah. Tetapi apa daya kaum muslimin telah tersekat-sekat dengan paham nation state, Islam telah terpecah-pecah menjadi negeri-negeri kecil yang tidak punya kekuatan untuk melakukan tindakan tegas terhadap penghinaan ini. Kaum muslim saat ini tidak berada dalam satu kesatuan di bawah kepemimpinan seorang khalifah. Bahkan pemerintah Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah muslim, hanya bisa melakukan kecaman, itupun lambat dibanding kecaman yang dilakukan negeri-negeri muslim lain. Indonesia tidak melakukan pemboikotan terhadap Prancis dengan alasan masih memikirkan hubungan diplomatik. Begitulah fakta yang sedang terjadi saat ini, sungguh menyesakkan dada.
Perasaan sesak yang dirasakan kaum muslim seharusnya tidak berhenti sebatas perasaan, melainkan harus berlanjut kepada pemikiran hingga bangkit ghirah kaum muslim untuk bersatu padu berjuang mewujudkan terterapkannya kembali syariat Islam secara kaffah di bawah institusi daulah khilafah. Hanya dengan tegaknya daulah khilafah maka penghinaan yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam akan bisa dihentikan. Hal ini telah dicontohkan oleh Khalifah Sultan Hamid II yang mengancam kepada Prancis yang pada waktu itu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya saat ini. Pada waktu itu Khalifah Sultan Hamid II mengancam Pemerintah Prancis untuk menghentikan penghinaan tersebut. Jika tidak, maka khalifah akan mengirimkan pasukan ke negara Prancis. Dan dengan ancaman tersebut pemerintah Prancis merasa gentar dan menghentikan tindakannya.
Untuk itu wahai saudaraku, mari kita serukan “Boikot total negara penghina Nabi!” Namun ingatlah saudaraku, ada tugas yang lebih besar yang terpikul di pundak kita yaitu “Serukan penerapan syariat Islam secara kaffah dalam sistem daulah khilafah”. Kenapa saudaraku? Kita semua pastinya tahu bahwa Prancis tidak akan gentar dengan kecaman, tidak akan gentar dengan pemboikotan, tetapi Prancis pasti akan gentar dengan sebuah kekuatan besar, yaitu persatuan umat Islam seluruh dunia.
Selamat berjuang saudaraku, semoga Allah Swt. segera memberikan pertolongan kepada kita. Allahuakbar!
Views: 1
Comment here