Oleh. Nurlela
Peristiwa runtuhnya khilafah yang terjadi di bulan Rajab bukan hanya sekedar untuk dikenang, namun harus menjadi penyemangat bagi kita untuk kembali berjuang bersama.
http://Wacana-edukasi.com — Bulan Rajab merupakan bulan yang istimewa karena termasuk salah satu dari empat bulan haram yakni bulan yang dimuliakan Allah SWT. Allah berfirman :ِ
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa”. (QS. At Taubah : 36)
Bahkan Rasulullah SAW menyampaikan kemuliaan bulan Rajab, Rasulullah bersabda :
“Setahun ada dua belas bulan, empat darinya adalah bulan suci. Tiga darinya berturut-turut; Zulqa’dah, Zul-Hijjah, Muharam dan Rajab”. (HR. Imam Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Ahmad).
Dibulan Rajab banyak terjadi peristiwa peristiwa penting. Dibulan Rajab untuk pertama kalinya Allah SWT memerintahkan shalat lima waktu kepada Rasulullah SAW pada peristiwa Isra Mi’raj yang otomatis menjadi aturan yang wajib dikerjakan oleh umat Islam. Dibulan ini juga terjadi Perang Tabuk dimana perang ini menjadi pembuktian keimanan dan ketaatan kaum muslimin kepada Allah dan Rasul-Nya. Perang Tabuk merupakan perang yang sangat sulit karena kaum muslimin melawan kekuatan negara adidaya dikala itu yakni kekaisaran Romawi.
Pembebasan Baitul Maqdis menjadi salah satu peristiwa penting di bulan Rajab. Pembebasan kiblat pertama kaum muslimin ini dilakukan oleh Salahuddin al-Ayyubi dari cengkraman tentara salib, bahkan perubahan arah kiblat dari Baitul Maqdis (Masjid Al Aqsa) ke Ka’bah di Mekah juga terjadi di bulan Rajab.
Namun dibulan Rajab juga terjadi peristiwa yang penuh duka karena kaum muslimin kehilangan institusi pelindung umat, institusi pelaksana dan penerapan syariat Islam ke seluruh penjuru dunia yakni khilafah.
Khilafah Islam telah memimpin peradaban dunia selama kurang lebih 14 abad (1400 tahun) dan menebarkan rahmat hampir ke seluruh penjuru dunia. Seluruh rakyat baik muslim ataupun non muslim hidup dalam kesejahteraan. Harta, jiwa dan kehormatan mereka terjaga dibawah naungan Islam. Namun tepat di tanggal 28 Rajab 1342 Hijriah atau 3 Maret 1924, Khilafah berhasil diruntuhkan oleh seorang pengkhianat agen barat keturunan Yahudi bernama Mustafa Kemal At Taturk untuk kemudian digantikan dengan sistem Republik. Pasca runtuhnya Khilafah terakhir di Turki, dunia dipimpin oleh sistem kapitalisme sekuler.
Runtuhnya khilafah membawa dampak yang luar biasa terutama bagi kaum muslim dan menjadi awal dimulainya penderitaan kaum muslim diseluruh dunia. Wilayah kaum muslimin yang terbentang sangat luas hampir menguasai 2/3 dunia terpecah belah menjadi negara-negara kecil, mengakibatkan kaum muslimin yang dahulu kuat karena bersatu dalam satu naungan yang sama menjadi lemah karena tercerai-berai dan menjadi sasaran empuk bangsa bangsa lain.
Kaum muslimin di seluruh dunia pun mengalami penderitaan dan ditindas oleh musuh-musuh Allah karena tidak ada seorang pemimpin yang menjadi pelindung mereka. Kaum muslim di Palestina hingga kini masih di jajah. Kaum muslim disana terus dibantai oleh zionis Israel. Begitupun negri negri muslim dibelahan bumi lain nya seperti Suriah, Irak, Afganistan mengalami nasib yang sama hidup dalam penderitaan dan keterpurukan disemua bidang.
Di negeri ini sendiri penerapan sistem kapitalisme dengan asasnya pemisahan agama dari kehidupan (sekuler) telah menyebabkan kerusakan di berbagai aspek kehidupan. Sistem ekonomi liberal yang diterapkan negeri ini telah gagal menciptakan kesejahteraan di tengah tengah masyarakat. Berbagai persoalan membelit bangsa ini. Kemiskinan, tinggi nya angka pengangguran, hutang yang semakin menumpuk menjadi permasalahan yang hingga kini belum mampu diselesaikan oleh bangsa ini.
Dalam dunia pendidikan, kerusakan akibat diterapkan sistem kapitalisme semakin tampak. Visi misi pendidikan yang tidak jelas, kurikulum pendidikan yang diselaraskan dengan dunia industri dan mengesampingkan pembentukan karakter pada generasi telah mengakibatkan lahirnya generasi yang hanya menguasai ilmu sains dan teknologi namun kosong akan nilai nilai ketakwaan kepada Allah, akibatnya generasi yang lahir adalah generasi ‘tanpa identitas’, yang tidak memiliki standar dalam melakukan perbuatan sehingga bebas melakukan apapun sekalipun itu bertentangan dengan aturan Islam. Sehingga wajar apabila generasi hari ini begitu lekat dengan kemaksiatan.
Tidak hanya itu, penerapan sistem kapitalisme yang menjadikan materi asas dilakukan nya suatu perbuatan menjadikan negara abai dalam mengurus rakyat. Keinginan untuk memperoleh materi sebanyak-banyaknya menjadikan hubungan negara dan rakyat tak ubahnya seperti penjual dan pembeli. Negara yang seharusnya memenuhi kebutuhan asasi masyarakat seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan juga keamanan, justru menjadikan kebutuhan kebutuhan tersebut layaknya barang komoditi yang mahal harga nya sehingga sulit untuk dijangkau oleh masyarakat.
Inilah sedikit gambaran betapa sistem kapitalisme telah menciptakan penderitaan yang tak berkesudahan di tengah-tengah masyarakat, dan menyadarkan kita betapa pentingnya keberadaan Khilafah yang telah terbukti mampu menjaga, melindungi, dan memberikan kesejahteraan pada ummat.
Kini 98 tahun sudah kaum muslim hidup tanpa Khilafah. Ketiadaan khilafah tidak hanya membawa penderitaan bagi umat namun juga menjadikan banyak sekali hukum-hukum Allah yang terabaikan. Tanpa khilafah tidak mungkin hukum Islam bisa diterapkan secara kaffah dan tanpa khilafah tidak ada yang akan mendakwahkan Islam ke seluruh penjuru dunia, sehingga Islam benar-benar menjadi rahmat.
Padahal Allah memerintahkan kepada kita untuk masuk Islam secara keseluruhan. Allah berfirman :
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
(QS. Al Baqarah : 208)
Peristiwa runtuhnya khilafah yang terjadi di bulan Rajab bukan hanya sekedar untuk dikenang, namun harus menjadi penyemangat bagi kita untuk kembali berjuang bersama, merapatkan barisan demi tegaknya khilafah yang Insya Allah akan tegak kembali dalam waktu yang tak lama lagi.
Wallahu alam Bisshowab
Views: 75
Comment here