Oleh : Wulan S Nurjanah
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Entah apa yang ada di benak para pelajar di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, tega menganiaya seorang nenek. Aksi penganiayaan ini viral di media sosial. Total ada 6 pelajar yang diamankan polisi terkait kasus ini. Saat diperiksa polisi, mereka mengaku iseng saat menendang korban.
“Jadi untuk sementara ini, [alasan menganiaya] tidak sengaja atau iseng-iseng. Para pelajar ini [mengaku] tidak ada niat untuk melukai dan lain sebagainya,” ujar Kapolres Tapsel, AKBP Imam Zamroni, Minggu (20/11).
Sungguh miris, potret remaja saat ini melakukan kekerasan terhadap nenek yang sudah tua renta yang juga ODGJ, namun faktanya kejadian ini disebabkan beberapa faktor diantaranya.
Pertama, Tontonan. Saat ini begitu banyak tontonan yang tidak mendidik, sekalipun di TV seperti sinetron sinetron menjadikan bullying sesuatu yang lumrah, sehingga banyak para remaja meniru. Tak hanya itu konten konten kekerasan pun banyak beredar di Youtobe. Alhasil, prilaku bullying dan kekerasan baik fisik ataupun verbal semakin massif terjadi.
Kedua, Minimnya ilmu agama. Remaja adalah fase sedang mencari jati diri, namun nyatanya mencari jati diripun membutuhkan ilmu terutama ilmu agama. Sehingga saat mencari jati diri dengan memiliki ilmu agama, maka akan mudah memahami hakikat kehidupan yang benar. Namun faktanya hari ini kehidupan masyarakat sangat jauh dari agama. Sehingga hidup bebas tanpa aturan dan tidak takut akan dosa dan adzab Allah.
Ketiga, kurangnya perhatian orang tua.Saat ini banyak pengalihan peran seorang ibu yang seharusnya menjadi sekolah pertama bagi anak, menjadi tulang punggung keluarga. Sehingga banyak ibu yang banting tulang disebabkan tuntutan ekonomi yang begitu berat dan tidak cukup jika hanya mengandalkan ayah saja yang bekerja. Alhasil, banyak anak yang kurang perhatian sehingga mereka mencari kasih sayang diluar rumah yang membuat nyaman namun salah pergaulan. Kerasnya didikan orang tua pun bisa menjadi pemicu anak menjadi pelaku bullying dan kekerasan. Disebabkan anak pernah menjadi korban kekerasan orang tuanya sehingga saat diluar rumah anak mencari orang yang lebih lemah dan melampiaskan amarahnya pada mereka para korban bullying dan kekerasan.
Keempat, acuhnya negara.Dalam setiap permasalahn salah satunya persoalan remaja, negara seolah acuh dan tidak berupaya untuk melindungi generasi dengan membangun kepedulian untuk mencegah pergaulan bebas, kekerasan dan prilaku bullying. Maka wajar jika jika kerusakan generasi terus terjadi disebabkan sistem kehidupan yang diterapkan negara sama sekali tidak peduli akan perlindungan remaja dari kerusakan.
Dalam setiap permasalahan pastinya ada solusi yang tepat untuk menyelesaikannya, namun nyatanya sistem saat ini tidak bisa memberikan solusi bagi setiap permasalahan yang ada. Berbeda dengan Islam, Islam adalah agama dan ideologi yang memiliki aturan yang lengkap dan paripurna juga solusi bagi setiap permasalahan dalam hidup termasuk permasalahan kekerasan dan bullying yang dilakukan para remaja. Islampun memiliki cara shohih dalam menjaga generasi dari pemicu kerusakan baik fisik maupun mental serta pemikirannya.
Pertama, menanamkan akidah secara kokoh sejak dini, orangtu pun menjalankannya dengan maksimal sesuai tuntutan syariat. Dengan demikian anak akan memiliki pegangan yang kokoh sehingga saat baligh akan mampu memahami tentang hakikat kehidupan bahwa tujuan hidup manusia yaitu hanya beribadah kepada Allah.
Kedua, negarapun akan berupaya memberantas tontonan yang tidak mendidik, memblokir tontonan yan berbau kekerasan, bully, pornoaksi dan pornografi. Menjamin lingkungan masyarakat yang bertakwa kepada Allah untuk saling menasehati satu sama lain. Menegakkan hukum dan memberi sanksi yang tegas atas pelanggaran hukum syara.
Dengan demikian generasi terhindar dari prilaku bully dan kekerasan. Generasi akan baik secara fisik, mental maupun pemikirannya. Karena merka adalah aset bangsa yang harus dijaga. Dan satu hal yang pasti bangsa ini akan diberkahi oleh Allah SWT jika hukum dan aturan islam diterapkan secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.
وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ
Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan. (QS.Al Araf : 96)
Wallahu a’lam
Views: 3
Comment here