Wacana-edukasi.com — Kementerian Agama (Kemenag) memutuskan untuk meniadakan salat Idul Adha 1442 H di masjid maupun di lapangan terbuka yang dapat menimbulkan kerumunan pada zona yang diberlakukan PPKM Darurat.
Hal ini disampaikan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas usai menggelar rapat bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Polri, Kementerian Ketenagakerjaan, Dewan Masjid Indonesia (DMI), serta Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jumat (2/7/2021).
Entah kenapa hal seperti ini baru dilakukan ketika seluruh umat Muslim akan merayakan Hari Raya Qurban.
Saat ini kita dihadapkan dengan berbagai peristiwa yang membuat hati tak karuan, ada rasa marah yang membuncah sebab melihat ketidakadilan dipertontonkan dengan jelas.
Setiap harinya tingkat kematian bertambah, anehnya kebijakan yang di buat oleh pemerintah makin membingungkan. Aktivitas rakyat terus di batasi, tetapi penegasan virus ini tidak di pedulikan, akibatnya ekonomi tetap sulit dan angka kematian tetap meningkat.
Ini bukan hanya dugaan, tetapi fakta sudah terjadi di tengah-tengah masyarakat.
Menurut data Worldometer dan WHO, jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia berada pada posisi ke-17 di dunia. Hingga kemarin, korban wafat akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 62.908 orang (cnn indonesia)
Banyak pakar menganggap PPKM Darurat bukan kebijakan yang efektif untuk antisipasi kegentingan dan ledakan covid. Ini karena hanya berubah istilah dari kebijakan sebelumnya yg tidak terbukti ampuh dan justru membingungkan. Tentu saja kapitalis tidak akan membuat kebijakan yang mengorbankan keuntungan materi atas nama penyelamatan ekonomi. Padahal semestinya berfokus pada penyelamatan nyawa.
Di dalam Islam jika terjadi suatu wabah penyakit, atau hal darurat yang seperti terjadi sekarang, maka negara akan dengan sigap bertindak agar wabah tidak menyebar dan kebutuhan masyarakatnya di jamin.
Penguasa dalam Islam adalah pelayan bagi rakyatnya, sehingga rakyat harus di urus secara optimal, hal ini merupakan tuntunan syara’ dan sebagaimana yang telah di contohkan Rasulullah dan para Khalifah dalam menjalankan fungsinya sebagai pemimpin.
Kita seharusnya sadar bahwa tidak ada jaminan kemaslahatan dalam sistem kapitalisme. Satu-satunya solusi adalah kembali kepada penerapan Islam secara kaffah, yang terbukti membawa kesejahteraan bagi rakyat selama berabad-abad.
Riska Rony S.M
(Aktivis Dakwah Makassar & Content Creator)
Views: 0
Comment here