Etika PergaulanGaya Hidup

Cara Islam Mengatur Rasa

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Ismawati (Pemerhati Isu Remaja)

Wacana-edukasi.com — Dear, tahu kan, berita yang sering berseliweran di media sosial akhir-akhir ini? Tiap buka Facebook, Instagram, bahkan Tik Tok sekalipun yang nongol dia lagi, dia lagi. Yaps, apalagi kalau bukan kasus perselingkuhan artis. Eh, tapi kita bukan lagi ngomongin soal gosip perselingkuhannya ya, tapi ngomongin benih-benih cinta yang tumbuh di antara keduanya. Asik banget kan, kalau udah bahas tentang cinta. Bikin semangat dan berbunga-bunga.

Selingkuh adalah aktivitas penyelewengan cinta terhadap pasangan dengan orang lain. Kasus selingkuh ini bikin berabe kalau yang selingkuh berstatus suami atau istri, karena melanggar norma agama dan norma masyarakat banget, Dear. Oleh karena itu, jika kasus selingkuh ini terjadi di kalangan para artis, menjadi sorotan tatkala sudah berstatus suami istri, pasti bikin kita gemesh dan geleng-geleng kepala.

Dear, memang bener ya, kalau ngomongin masalah cinta itu tidak ada habisnya. Banyak faktor yang bikin benih-benih cinta itu mulai tumbuh. Seperti pepatah jawa mengatakan Witing Tresno Jalaran Soko Kulino ‘Cinta tumbuh karena terbiasa’. Tumbuhnya cinta bisa karena terbiasa bertemu, terbiasa bersama-sama. Awalnya sih, rasanya biasa aja, tapi lama-lama rasanya jadi luar biasa.

Oleh karena itu Dear, penting bagi kita membekali diri dengan belajar Islam, agar kita tahu batasan-batasan dalam berinteraksi dengan lawan jenis. Kadangkala, kita bisa terjebak, lama-lama nyaman dan munculah rasa jatuh cinta. Kehidupan kita memang tidak bisa terlepas dengan lawan jenis. Nah, kita boleh kok, berinteraksi dengan lawan jenis asal masih dalam koridor yang dibenarkan oleh syariah. Apa saja itu? Yakni jual-beli, belajar-mengajar, dan interaksi umum lainnya.

Tapi tenang Dear, Islam punya solusi bagaimana batasan interaksi sosial antara laki-laki dan perempuan. Harus banget kita belajar, memahami, dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Imam Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitabnya “An-Nizham al-Ijtima’i fi-al Islam” (Sistem Pergaulan dalam Islam) menjelaskan bagaimana Islam mengatur interaksi antara laki-laki dan perempuan.

Kasus perselingkuhan terjadi karena banyak melanggar hukum syara’ dalam berinteraksi, misalnya dengan berkhalwat (berdua-duaan). Khalwat diharamkan berdasarkan hadis Nabi saw., “Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita tanpa disertai mahramnya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Salah satu khalwat yang sering terjadi adalah komunikasi lewat telepon genggam.

Selain itu, perintah syariat bagi pria dan wanita adalah ghadh al-bashar ‘menundukkan pandangan’. (QS. An-Nur : 30-31).

Maksud menundukkan pandangan dari apa saja yang haram dilihat dan dihalalkan untuk dilihat. Pandangan mata adalah jalan masuknya syahwat dan bangkitnya hasrat seksual. Rasulullah saw. mengingatkan kita dalam sabdanya, “Pandangan mata (pada yang haram) adalah satu anak panah di antara berbagai anak panah iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada-Ku, aku akan menggantikan pandangan itu dengan keimanan yang akan dia rasakan manisnya dalam hatinya.” (HR. Al-Hakim)

Contoh kecilnya tuh, menundukkan pandangan pada laki-laki ganteng ataupun perempuan cantik yang dapat memalingkan perhatian kita atau justru sebagai awal tumbuhnya benih-benih cinta.

Emang sih, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga. Tapi, penting bagi kita menyalurkan cinta ini ke jalan yang benar, jalan yang Allah ridai. Ga salah kita punya rasa suka kepada lawan jenis, karena itu sudah Allah kasih buat kita. Tinggal bagaimana cara kita memenuhinya dengan jalan yang benar, yakni menikah bukan pacaran ya, Dear.

Sebagaimana sabda rasulullah saw.: “Wahai para pemuda, jika kalian telah mampu menikah, maka menikahlah. Sungguh menikah itu lebih menenteramkan mata dan kemaluan. Bagi yang belum mampu maka berpuasalah, karena puasa bisa menjadi tameng baginya.” (HR. Bukhari No.4479)

Kalau sudah merasa siap untuk menikah dan sudah datang jodoh yang pas (Taat kepada Allah) maka menikahlah. Tapi, jika kita belum mampu berpuasalah, kemudian sibukkan diri dengan belajar Islam kafah. Ikuti kajian Islam rutin setiap sepekan sekali. Berkumpul dengan orang-orang yang saleh dan salihah agar hidup nggak melulu mikirin cinta. Tanpa cinta juga nggak akan langsung meninggal kok.

So Dear, jaga selalu diri kita dari aktivitas yang tidak dibenarkan oleh syariat Islam. Perkuat keimanan dan ketakwaan agar senantiasa menjadi pribadi yang taat pada perintah-Nya. Apabila sudah kadung cinta dan memiliki ikatan, maka lepaskanlah jangan dilanjutkan. Segera bertaubat, mohon ampun kepada Allah Swt. karena jalan cinta yang dipilih adalah jalan yang dapat menjerumuskanmu dalam dosa. Ingatlah, bahwa setan tidak akan pernah lelah menjerumuskan manusia dalam kemaksiatan.

Wallahua’lam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 33

Comment here