Opini

Cara Mencetak Generasi Unggul

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, OPINI-– Tidak habis fikir, kejadian skandal guru dan murid sungguh di luar nalar. Seorang guru yang harusnya mendidik dan mencetak pribadi unggul malah melakukan kekejian luar biasa, bahkan lebih hina dari binatang yang tidak berakal. Hal ini menunjukan bahwa matinya naluri seorang guru menambah potret buram dan rusaknya sosok seorang guru. Saat ini menunjukan betapa rusaknya moral luar biasa tengah terjadi di masyarakat.

Pergaulan remaja yang bebas dan amat memprihatinkan, misalnya penomena dispensasi pernikahan karena hamil yang tidak diinginkan, remaja mudah sekali terpapar kekerasan seksual, pornoaksi, pornografi, dan meningkatkan jumlah aborsi dikalangan remaja. Kasus-kasus ini merupakan fenomena gunung es, maraknya perzinahan di lembaga pendidikan.

Negara malah mendukung dengan Peraturan Pemerintahan (PP) nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pemerintahan Undang-Undang (UU) Nomor 17 mengenai kesehatan. Dalam Peraturan Pemerintahan tersebut mencantumkan aturan tentang penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja.
Penyediaan alat kontrasepsi di sekolah justru menginspirasi para murid yang awalnya malu, ragu, takut berzina jadi lebih agresif, bahkan Show Up berbagai perbuatan zina lainya.

Dunia maya menjadi santapan anak-anak, permasalahan mendasar dari hukum hari ini dalam menyelesaikan kasus perzinahan, sesungguhnya terletak pada konsep kehidupan yang lahir dari sistem sekuler. Sistem saat ini nyatanya telah menghasilkan pemikiran liberal yang mengakomodasi kebebasan berekspresi. Di satu sisi negara menginginkan masyarakat terbebas dari perzinahan, disisi lain ada jaminan kebebasan bagi setiap individu. Perinsip dari kebebasan ini yang menjadi trigger munculnya problem dalam kehidupan sosial masyarakat.

Kebebasan berekspresi, individu bebas mempertontonkan auratnya, sedangkan para lelaki bebas melihatnya. Visualisasi yang membangkitkan syahwat, meneror pikiran siapa saja hingga tergerak melakukan perbuatan tidak senonoh. Tentu fakta ini tidak hanya terjadi di pendidikan. Di setiap komunitas masyarakat, mudah kita temukan kasus serupa.

Peran orang tua dan masyarakat makin lemah, amar makruf nahi mungkar tidak terwujud ditengah masyarakat. Abainya orang tua terhadap pendidikan anak di rumah karena sibuk dengan tuntutan ekonomi, orang tua malah memberikan fasilitas ponsel yang menjadi pornografi makin mudah diakses. Makin jelas hilangnya fungsi orang tua, masyarakat, dan negara menyebabkan generasi tenggelam dalam kubang pornografi.

Kondisi saat ini merupakan blundee sistem dan berpotensi merugikan korban hingga masyarakat. Dengan demikian sistem ini tidak memiliki langkah preventif dan terarah untuk menangkal berpulangnya kasus pelecehan seksual. Sanksi saat ini jelas tidak berefek jera bagi individu dan masyarakat. Akhirnya kasus serupa terus bermunculan di tengah masyarakat.

Naluri Seksual Manusia

Kesalahan cara pandang sistem kapitalisme seharusnya dipahami oleh keluarga, orang tua, dan masyarakat. Dengan demikian manusia tidak bersikap ikut-ikutan arus sesat pikiran seksual dalam memandang naluri seksual manusia.

Naluri seksual manusia akan bangkit karena fakta yang terindra dan pikiran-pikiran yang mendorong membayangkanya dalam benak. Jika salah satu dari yang terindra dan pikiran membayangkan tersebut tidak ada, naluri seksual tidak akan bergejolak. Jika bergejolak maka akan menuntut pemuasannya, selama ia masih bergejolak dan tidak dipuaskan maka akan menimbulkan kegelisahan pada diri manusia. Ketika gejolaknya mereda maka kegelisahan akan sirna. Manusia normal naluri seksual yang tidak terpuaskan tidak akan menimbulkan kematian, ganguan jiwa, gangguan fisik, maupun akal.

Dalam sistem saat ini meniadakan agama dalam memandang dan mengatur segala sesuatu, akhirnya manusia mengandalkan akal semata dalam menghukumi segala amal perbuatan yang melahirkan kesalahan dalam bersikap terhadap naluri seksual, mereka tidak takut dosa dan api neraka. Ada juga sanksi yang berlaku bagi para pelaku, sanksi yang ada tidak berefek jera terhadap para pelaku.

Jika ingin persoalan ini selesai, benahi dulu sistem saat ini agar tidak sekuler. Media juga tidak boleh dibawah kendali korporasi. Negara harus bisa mengendalikan media agar yang tersodorkan pada seluruh warga adalah kebaikan. Begitu pun keluarga harus menjadi tempat teraman dan nyaman.

Upaya yang bisa kita lakukan untuk membentengi anak-anak dari pergaulan bebas, harus menanam keimanan yang kukuh dan cinta kepada Allah SWT. Sejak dini, kenalkan syariat islam, menjelaskan hukum syariat tentang pergaulan sosial, membiasakan anak berpikir yang benar, menanamkan sikap tanggung jawab, memberikan teladan, senantiasa mendoakan keluarga dan anak-anak.

Sistem Islam menerbitkan pergaulan berupa adanya larangan berkhalwat dengan lawan jenis, melarang ikhtilat di kehidupan umum, dan memerintahkan seluruh masyarakat untuk menjaga kehormatan dengan menjaga pandangan yang terlarang dalam syariat.
Negara wajib mengontrol seluruh aktivitas yang tidak sesuai syariat Adapun bagi para zina negara akan menjatuhkan sanksi dengan melihat setatus muhsan atau ghayru muhsan para pelaku, menerapkan sanksi berupa dicambuk 100 kali bagi yang belum menikah dan bagi yang sudah menikah di rajam. Bagi pelaku fasilitator bisnis syahwat dikenai sanksi tazir, pemenjaraan hingga hukum mati. Dengan sanksi ini anak membuat jera para pelaku sehingga mereka tidak mengulangi perbuatannya.

Pentingnya Ilmu

Makanya sebagai generasi muslim kita memang harus banyak-banyak mencari Ilmu, supaya tidak mudah dibelokan oleh opini yang menyesatkan. Ilmu akan menjadi benteng saat ada serangan dari orang-orang yang hendak memadamkan cahaya Allah SWT. Di zaman sekarang serangan-serangan itu makin kuat, jika tidak siapkan bentengnya akan jebol juga pertahanan Islam kita. Ilmu dan ngaji juga jadi salah satu faktor bisa bikin kita istiqomah dalan Islam. Istiqomah akan mudah kita dapatkan, biarlah kita menjadi generasi para pemengang bara Islam.

Guru adalah pendidik dan pencetak pribadi unggul, pendidikan dan pembinaan akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Jika ditanamkan sejak kecil untuk cinta kepada Islam, orang itu akan hidup demi Islam dan untuk Islam saja. Seperti kehidupan Muhammah Al-Fatih sejak kecil selalu dalam bimbingan guru-guru terbaik. Diperkuat juga oleh kebersihan hati guru-gurunya, jauhnya mereka dari tipu muslihat dunia, dan kesia-siaan serta kesungguhan yang tinggi, berkat upaya keras guru terbaik yang membimbing dan membentuk kepribadian Muhammad Al-Fatih.
Muhammmad Al-Fatih menjadi sosok yang memiliki wawasan yang luas, didalam dirinya terkumpul tsaqofah yang melejitkan taraf berpikir strateginya, dan jiwa yang selalu tunduk dalam ketaatan kepada Allah SWT.

Berkat pendidikan guru dan pencerahan yang disampaikan guru-gurunya, Muhammad Al-Fatih menjadi salah satu Sultan Daulah Usmaniyah yang paling memahami pelajaran sejarah, ilmu-ilmunya militer dan geografi. Guru-gurunya juga mengarahkan perhatian muhammad al-fatih untuk mempelajari para tokoh besar sejara yang berpengaruh didunia.

Sistem Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu melahirkan generasi unggul bermental juara. Negara juga benar-benar menjalankanperanya sebagai penjaga keluarga dari berbagai serangan ide yang berbahaya dan rusak.

Penerapan Islam kaffah dalam bingkai khilafah saja yang mampu menghilangkan liberalisme. Islam mampu menghadirkan kehidupan umat manusia yang senantiasa terikat dengan aturan Allah SWT secara kaffah (menyeluruh).
Wallahualam.

Ummu faqih
Kota Banjar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here