Oleh: Mak Ayu Antara aku dan kau biarlah waktu yang bicara Nanar tatap matamu yang tak biasa Sendu raut wajahmu yang tak kupahami Mengajak terba
Read MoreOleh: Neko Kedi Dina Kasih ibu sepanjang masa Benarlah itu kiranya Bukan sekadar peribahasa Atau manis syair pujangga Di rahimnya hidup kita
Read MoreOleh: Ummu Haneem Bertemu si Bos PoV Sherly Wacana-edukasi.com -- Aku tetap melangkahkan kaki ke luar rumah, meski Alex sempat menahanku untu
Read MoreOleh: Heni Andriani (Ibu Pemerhati Umat) Lantunan ayat-Mu menggema Zikir dan tahmid menyeruak langit biru penuh pesona Terhanyut diri dalam nirwa
Read MoreOleh: Anita S. Wacana-edukasi.com -- "Bagaimana bisa tangannya begitu terampil mengepang rambut Sita?" gumanku dalam hati. Senyumku yang lolos t
Read MoreOleh: Arsiyah Ibu Pertiwi sedang merintih Terluka melihat rakyat terkasih Pontang-panting mengais rezeki Tuk sekadar mencari sesuap nasi Harga
Read MoreOleh: Julie Murod Penat meremuk raga Lelah 'tak berbilang jumlah Habis menyublim ke tinggi angkasa Tulang kokoh itu hingga rapuh kini Cintamu t
Read MoreOleh: Mia Annisa Wacana-edukasi.com -- Warsito menaiki sepeda ontelnya ke luar menyusuri jalan kecil 1 km yang menghubungkan rumahnya dengan jalan
Read MoreOleh: Ummu Haneem Jealous Wacana-edukasi.com -- “Alex, thanks a lot. Kajian ekonomi Islamnya begitu spektakuler. Aku baru tahu ternyata telah ba
Read MoreKarya: Ummy Aisyah Pilu... Kusaksikan musibah melanda Memorak porandakan negeri tercinta Tangisan terdengar di mana-mana Bagaikan alunan lagu s
Read More