Oleh: Fina Fatwa Sari
Wacana-edukasi.com — “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa muda sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, keadaan kaya sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum saat sibukmu dan saat hidupmu sebelum datang kematianmu.” (HR. Al- Baihaqi)
Fenomena pemuda zaman sekarang, banyak yang terpapar krisis moral. Seperti: su’ul adab (berperilaku buruk), senang berbuat semaunya tanpa mengindahkan nilai-nilai agama, adab, dan sopan santun. Berbuat tanpa memikirkan akibat buat dirinya dan orang lain.
Perilaku lain seperti tindak kekerasan, seks bebas, narkoba dan lainnya adalah sederet permasalahan yang muncul di kalangan remaja saat ini.
Dan yang lebih mengejutkan lagi ketika sosok orang tua dan guru yang harusnya di hormati malah diperlakukan semena- mena.
Para pemuda adalah harapan masa depan bangsa. Jika buruk kondisi pemuda hari ini, maka suramlah nasib bangsa di kemudian hari.
Karena itulah Nabi Muhammad saw. mengingatkan agar menjaga masa muda mereka sebaik-baiknya:
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum masa tuamu ….” (HR.Al-Baihaqi)
Masa muda hanya sekali dan waktu tak bisa diputar kembali. Bila masa muda habis untuk memuaskan hawa nafsu, kelak akan datang penyesalan pada hari tua. Masa muda bukanlah masa untuk menceburkan diri dalam sikap hedonisme, mengikuti tren masa kini, bersenang-senang tanpa batasan halal dan haram yang pada akhirnya menjerumus pada kemaksiatan.
Sejarah emas Islam mencatat banyak pemuda yang harum namanya karena memuliakan Islam, sejak generasi sahabat hingga Sultan Muhammad Al-Fatih penakluk Konstantinopel.
Sultan Muhammad Al Fatih, adalah salah satu sosok pemuda yang bisa dijadikan inspirasi pemuda saat ini. Tangguh, berani, dan taat. Ketaatannya inilah membuatnya sukses gemilang di usia muda, mampu membuat sejarah keemasan Islam.
Kejayaannya karena tak lain menpergunakan waktu dengan sebaik-baiknya, tiada kesuksesan yang diraih tanpa perjuangan dan pengorbanan.
Berbeda halnya dengan sebagian pemuda saat ini, yang nyaris hari-harinya diisi dengan hal yang kurang bermanfaat, hura-hura, dan cenderung melalaikan kewajiban sebagai pemuda muslim.
Masa muda memang berkah yang berharga, datang hanya sekali. Selagi muda gunakan kesempatan, jika sudah berakhir maka penyesalan akan datang di kemudian hari.
Sepatutnya sebagai orang tua merasa prihatin melihat kondisi para pemuda hari ini, karenanya memberikan pendidikan dan pembinaan keislaman wajib ditanamkan baik di rumah maupun di sekolah agar kelak muncul generasi penerus umat yang bukan hanya akhlaknya yang baik namun Agamanya jauh lebih baik.
Tak kalah pentingnya adalah peran Negara yang wajib menyelenggarakan pendidikan berbasis Agama (Islam), bukan seperti saat ini, lebih cenderung pada sistem pendidikan sekuler yang menjauhkan ajaran Islam dari dunia pendidikan.
Wallahua’lam bishshawab
Views: 182
Comment here