Oleh Ateh Fitriani
Wacana-edukasi.com Perhatian seluruh dunia baru-baru ini sedang terpusat pada agresi militer Israel terhadap Palestina di jalur Gaza. Serangan tersebut bermula pada upaya Israel menggusur warga Palestina yang berada pada wilayah Sheikh Jarrah, Kota Yerussalem bagian timur.
Ketegangan di Yerussalem meningkat pada saat kerusuhan yang terjadi di Masjid al-Aqsha, saat kepolisian Israel membubarkan warga Palestina yang tengah melaksanakan Sholat Tarawih. Serangan terus berlanjut hingga jumlah korban jiwa terus berjatuhan dan banyak bangunan yang kemudian runtuh diakibatkan serangan roket dari Israel.
Sementara itu, Hamas juga telah memberikan peringatan agar Israel menarik pasukannya dari Masjid al-Aqsha. Namun hal tersebut tak dihiraukan hingga melancarkan serangan roket dari jalur Gaza ke Israel. Kelompok bersenjata Palestina, Hamas pun menolak untuk mundur, Israel pun membalas dengan melancarkan gempuran senjata ke wilayah Gaza. Serangan tersebut kian memanas. Sehingga membuat warga Palestina tidak bisa menghirup udara dengan bebas ( detik.com, 17/5/2021).
Penyebab Konflik antara Palestina dan Israel
Perlu diketahui, bahwa sudah sejak dahulu konflik ini terjadi, dengan tujuan Israel ingin menaklukan Al-Quds dan tidak mau membaginya dengan siapapun, termasuk umat Islam dan Nasrani. Padahal, Tanah Palestina adalah tanah Kaum Muslimin, warisan Para Anbiya’ dan Syuhada yang harus dijaga dan dilindungi. Orang Yahudi atau orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT tidak memiliki hak untuk memerintah di tanah Palestina.
Hal ini sebagaimana ada pada QS. Al Maidah 21,
يَا قَوْمِ ادْخُلُوا الْأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ الَّتِي كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَلَا تَرْتَدُّوا عَلَىٰ أَدْبَارِكُمْ فَتَنْقَلِبُوا خَاسِرِينَ
“(Nabi Musa AS berkata), Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), sehingga kamu menjadi orang-orang yang merugi.” (QS Al Maidah 21)
Namun, ayat tersebut telah digunakan orang Yahudi sebagai bukti bahwa tanah Palestina adalah milik mereka. Padahal, ayat tersebut ditujukan kepada pengikut Nabi Musa AS yang beriman kepada Allah SWT.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
وَقَالَ مُوسَىٰ يَا قَوْمِ إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُسْلِمِينَ
“Dan Musa berkata, ‘Wahai kaumku! Apabila kamu beriman kepada Allah, maka bertawakallah kepada-Nya, jika kamu benar-benar orang Muslim (berserah diri)’.” (QS Yunus 84)
Hingga pada akhirnya Israel meminta gencatan senjata setelah berlangsungnya serangan sekitar 11 hari, yang telah berhasil merenggut ratusan nyawa di sana. Gencatan senjata dipenuhi oleh Hamas setelah Israel memenuhi persyaratan untuk menghentikan bom ke Gaza, mengembalikan rumah-rumah warga Palestina di Sheikh Jarrah dan tidak mengganggu kawasan Al-Aqsha.
Meskipun terdengar kabar bahwa Israel-Hamas telah umumkan gencatan senjata. Kemenangan masih belum mutlak, bisa jadi ini hanyalah sekedar taktik mereka saja, karena Irone Dome mereka mulai lemah dan bukan berarti penjajahan telah selesai. Gencatan senjata bukanlah akhir dari perjuangan, sebagaimana kita tahu yang sudah-sudah yang biasanya terjadi adalah ingkar janji. Dan masih banya luka-luka yang perlu kita balut. Mereka bukan hanya tersiksa secara fisik, tapi juga tersiksa secara mental yang akan mereka ingat sepanjang hayat.
Solusi Tuntas Atasi Konflik
Masa depan Palestina bukan hanya sekedar kesepakatan damai, dan yang perlu diketahui adalah kaum muslimin harus sadar bahwa mereka mengemban tanggung jawab untuk membebaskan tanah mulia tersebut. Tanah yang dibasahi oleh darah para syuhada, dan sebuah wilayah yang kelak akan menjadi tempat terbunuhnya Dajjal. Dan melawan mereka bukanlah perkara berat pada saat itu, sebagaiman apa yang sudah terjadi dalam sejarah, hanya saja kaum Muslimin belum sepakat untuk saat ini. Dan kunci kemenangan itu bernama Ukhuwwah.
Asalkan kaum muslimin mau bersepakat untuk mengepung kaum Yahudi maka semua akan beres, Insyaa Allah. Hanya saja kaum muslimin saat ini belum sepakat untuk mengepung mereka. Sedangkan kunci kemenangan untuk melawan Yahudi adalah pengepungan ( QS.Al-Hasyr ). Seperti apa yang kita lihat bahwa yang mengelilingi mereka ada Jordan, Mesir, Lebanon dan mereka semua ada pada perbatasannya langsung, hanya saja saat ini belum sepakat untuk mengepung Yahudi. Itulah kenapa mereka takut jika salah satu atau ketiganya diambil oleh kaum Muslimin. Karena mereka tau persis kuncinya.
Untuk menyatukan ukhuwwah tersebut tentu harus menggunakan solusi yang fundamental, yaitu dengan diterapkannya sistem Islam secara kaffah. Strategi Hamas sudah luar biasa, benteng garda depan untuk menjangga Palestina dengan kualifikasi sayap militer amat ketat, harus hafal Al-Qur’an, Cerdas, fisiknya kuat dan pemahaman agamanya juga baik. Yang perlu kita ingat adalah tanah Palestina bukan hanya urusan warga Palestina saja melainkan tanggung jawab seluruh umat Muslim Dunia.
Tinggal kita disini, maukah untuk belajar dari para pejuang? Maukah menjadi bagian dari aksi? Atau hanya ingin diam dan menjadi penonton saja? Sedangkan kaum Muslimin di sana tertindas berteriak dengan lantang kepada Dunia, Dimanakah ummat Muslim Dunia?? Dimanakah Ummat Nabi Muhammad ﷺ ??? Apa yang akan kita jawab jika mereka semua kelak akan mengadu? Sudahkah mempersiapkanya? Kita tidak disuruh untuk menang, kita hanya disuruh untuk berikhtiar. Namun bukankah indah jika kemenangan itu terjadi berkat tangan dan kaki kita?
Berdirilah di barisan orang-orang yang memperbaiki di tengah kerusakan. Semoga hal itu bisa menjadi hujjah, yang mampu kita pertanggung jawabkan di hadapan Allah Ta’ala, sesuai janji-Nya.
“Allah pasti akan menolong orang yang menolong (Agama)-Nya. Sungguh Allah Maha Kuat. Maha Perkasa” ( QS. Al-Hajj 40 ).
Menolong Agama Allah dalam makna dengan menjalankan dan menerapkan Syariat Islam secara Kaffah dalam seluruh aspek kehidupan.
Wallohualam bishowab
Views: 12
Comment here