Opini

Diskriminasi di India, Mewujudkan Kembali Perisai Umat

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Susilawati (Kota Banjar)

Dimanapun diskriminasi terhadap kaum muslimin baik di India dan negeri muslimin yang lainnya menunjukan bagian dari agenda islamphobia yang terus di gencarkan.

Wacana-edukas.com — Pemerintah Negara Bagian Karnataka telah melarang penggunaan hijab bagi para muslimah di India. Hal ini menuai berbagai macam kontorversi terutama para muslimah di India.

Para Muslimah di India tidak diperbolehkan untuk memakai hijab di dalam ruangan semenjak tanggal 5 Februari 2022 lalu. Larangan penggunaan hijab tersebut merupakan suatu peraturan yang telah didukung oleh Pengadilan Tinggi Karnataka. Dimana, para muslimah, baik siswi maupun mahasiswi dilarang untuk memasuki lembaga pendidikan jika mereka mengenakkan hijab.

Aturan ini pun menjadi salah satu aturan yang menuai berbagai macam kontroversi di dalamnya. Para muslimah mengecam atas aturan pemerintah tersebut. Para muslimah beranggapan bahwa hal ini telah melanggar hak asasi manusia (HAM). Mereka menolak untuk patuh dalam himbauan pemerintah tersebut.

Muslimah di India tetap mengenakkan hijab saat datang ke kampus dan sekolah mereka, hal ini terlihat  pada aktivitas mereka di hari Sabtu (19 Februari 2022). Srisaila Jagadguru Vageesha Panditaradhya (SJVP) College melarang para mahasiswinya untuk berhijab untuk memasuki area kampus (Infosemarang.com, 21/02/22).

Kasus larangan berhijab bagi mahasiswi di negara bagian India selatan kini merembet ke negara bagian Uttar Pradesh yang dikenal paling padat penduduknya. Sekelompok anak muda meminta salah satu Perguruan Tinggi di sana untuk melarang pemakaian hijab.

Otoritas menutup kampus-kampus di Karnataka India Selatan pekan lalu setelah kebijakan baru tentang seragam melarang pelajar perempuan memakai hijab di dalam kelas. Larangan itu berujung pada aksi protes dari mahasiswi Muslim yang kemudian mendapat protes balasan dari mahasiswa Hindu.

Kaum Muslim mengkritik larangan hijab sebagai cara lain untuk menyingkirkan komunitas yang berjumlah sekitar 13 persen dari 1,35 miliar juta penduduk India yang mayoritas beragama Hindu.

Di Uttar Pradesh, wilayah utara yang berbatasan dengan New Delhi, puluhan pemuda mendatangi kampus Dharma Samaj di Distrik Aligarh pada Senin, 14 Februari 2022. Mereka menyerahkan memorandum kepada pihak universitas agar melarang hijab seutuhnya di lingkungan kampus. (Viva.com, 16/02/22).

Umat Muslim seolah tidak pernah sepi dari penderitaan yang datang silih berganti. Sekarang viral video seorang wanita muslimah mencuri perhatian publik sedunia. Dengan aksinya gadis 19 tahun melakukan pembelaan terhadap muslimah di India atas diskriminasi dan islamphobia yang terjadi. Dengan gagah berani tanpa rasa takut gadis tersebut dengan suara lantang takbir seluruh kaum muslimin merasa kagum.

Pelarangan jilbab di India membuat miris dan menambah deretan problematika kaum muslimin. Pelarangan ini di semua lingkungan baik dalam sekolah maupun kampus. Menimpa seluruh kaum muslimin baik itu sebagai seorang pelajar, mahasiswa atau guru sekalipun. Tak hanya itu, perlakuan warga Hindu terhadap minoritas kaum muslimin di India membuat seluruh kaum muslimin di dunia geram sehingga banyak yang melakukan aksi pembelaan ataupun melantunkan doa teruntuk kaum muslimin di sana.

Muslim India adalah warga minoritas. Dimana warga mayoritas di sana nasionalis Hindu. Tetapi perlakuan terhadap kaum muslimin minoritas di sana selalu mendapatkan diskriminasi. Begitupun di negeri +62 dimana jumlah penduduk mayoritas muslim sekalipun diskriminasi terhadap kaum muslim selalu ada.

Dimanapun diskriminasi terhadap kaum muslimin baik di India dan negeri muslimin yang lainnya menunjukan bagian dari agenda islamphobia yang terus di gencarkan. Hampir semua tidak mendapatkan perlindungan. Mereka hanya bungkam melihat kedzoliman ini bahkan dari negara atau dari pemimpin dunia sekalipun.

Diskriminasi terhadap muslim di India, menjadi bagian penderitaan kaum muslimin di mana pun. Seorang muslim saling menyayangi, tolong menolong dan merasakan apa yang dirasakan oleh saudara adalah bentuk dari keimanannya. Maka ketika umat muslim India mendapatkan intimidasi dari pihak lain maka dengan lantang melakukan pembelaan tidak rela saudaranya diperlakukan seperti itu. Tentu umat muslim yang lain merasakan apa yang dirasakan oleh saudaranya. Seperti sabda Rasulullah SAW :

”Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dengan begitu, jika saudara muslimin didzolimi maka wajib untuk menolongnya tidak boleh berdiam diri dan tidak peduli terhadap saudara sesama muslim. Butuh solusi sempurna tidak cukup kecaman yang suatu saat bisa saja kembali terjadi penindasan terhadap kaum muslimin.

Penindasan maupun diskriminasi terhadap kaum muslimin dikarenakan tidak ada perisai yang akan melindungi kaum muslimin. Dengan mudah umat Islam di aniaya, dihinakan baik ajaran Islam maupun kaum muslimin. Walaupun jumlah kaum muslimin dunia begitu banyak namun tidak ada kekuatan.

Maka sangat benar sabda Rasulullah Salallahualaihi wasallam berabad-abad silam. Umat Islam akhir zaman akan seperti buih di lautan. Meski terlihat banyak, namun tidak berarti. Hal ini seperti yang disabdakan Rasulullah :

عَنْ ثَوْباَنَ قَالَ : قََالَ رَسُوْلُ الله  : (( يُوْشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا)) فَقَالَ قَائِلٌ : وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِدٍ؟ قَالَ  : (( بَلْ أَنْتُمْ  يَوْمَئِدٍ كَثِيْرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزِعنَّ الله ُ مِنْ صُدُوْرِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ الله ُ فِي قُلُوْبِكُمْ الْوَهْنَ )) فَقَالَ قَائِلٌ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟  قَالَ  : (( حُبُّ الدُّنْيَا وَكرَاهِيَةُ الْمَوْتِ. ))

Dari Tsauban , (dia) berkata: “Rasulullah  telah bersabda: ‘Ummat-ummat hampir saja mengerumuni kalian sebagaimana orang-orang yang kelaparan mengerumuni sebuah hidangan (lezat).’ Lalu seseorang bertanya : ‘Apakah kami ketika itu sedikit?’ Rasulullah  menjawab : ‘Justru kalian ketika itu berjumlah banyak. Akan tetapi keadaan kalian seperti buih di tengah lautan. Allah  benar-benar mencabut kehebatan kalian dari dada-dada musuh kalian dan Allah lemparkan ke dalam hati-hati kalian sifat Wahn.’ Lalu orang tersebut bertanya lagi : ‘Wahai Rasulullah  apakah Wahn itu?’ Rasulullah menjawab : ‘(Wahn) adalah cinta dunia dan takut mati.” [Hadits Shohih Riwayat Abu Dawud (4297), Ahmad (23037), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul `Auliya (I/182)]

Maka dari itu, perlu adanya kekuatan besar yang akan melindungi kaum muslimin di dunia. Seperti terjadi di Madinah pernah terjadi seorang wanita muslimah tersingkap auratnya di pasar. Seketika pemuda kaum muslim membela muslimah tersebut, yang akhirnya pemuda tersebut syahid ketika menolong saudara muslimah yang tengah didiskriminasi oleh Yahudi.

Dengan begitu, Rasulullah mendengar berita tersebut lalu Rasulullah Saw mengirimkan pasukan untuk menghukum orang Yahudi. Akhirnya orang Yahudi terusir dari Madinah. Begitu tegas seorang pemimpin negara dikala itu ketika seorang muslimah dinistakan.

Hal penting yang harus kita lakukan juga adalah dengan menyiapkan kekuatan tersebut yakni adanya Khilafah Islam. Derita kaum muslimin di mana pun tidak akan terjadi dimana perisai umat ada. Betapa keberadaan khilafah adalah mahkota kewajiban yang akan melindungi kaum muslimin dunia.

Kekuasaan Islam (khilafah) juga menjadi perisai bagi umat Islam. Khilafah menjaga kemuliaan kaum muslim dan melindungi mereka dari marabahaya. Hal itu terus berlangsung sepanjang eksistensi kekuasaan Islam selama tidak kurang dari 13 abad.

Kekuasaan Islam (khilafah) telah menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai perisai yang menjaga dan melindungi umat Islam. Tugas dan kewajiban ini telah ditegaskan oleh Rasul saw dalam sabda beliau:

«إِنَّمَا اْلإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ »

Sungguh Imam (Khalifah) itu laksana perisai (junnah); orang-orang berperang mengikuti dia dan berlindung kepada dirinya (HR al-Bukhari dan Muslim).

Jelas, umat saat ini memerlukan kehadiran kembali kekuasaan Islam, yakni khilafah, yang akan kembali menjaga dan melindungi mereka. Bukan hanya kebutuhan umat, menegakkan khilafah merupakan kewajiban atas mereka. Maka seluruh kaum muslimin mari kembali kepada Islam dan mewujudkan kembali perisai umat. Tidak ada yang dapat menolong mereka kecuali keberadaan khilafah islamiyah.

Wallaahu alam bishawaab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here