Opini

Evakuasi Rakyat Gaza, Memuluskan Agenda Penjajah

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Sri Wulandari (Guru dan Aktivis Dakwah)

Wacana-edukasi.com, OPINI--Penderitaan kaum muslim di Gaza sampai detik ini tidak kunjung berhenti akibat penyerangan brutal militer Israel. Penguasa Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya hanya diam menyaksikan puluhan ribu warga Gaza dibantai. Mereka tidak pernah menyuarakan seruan jihad serta memberikan bantuan tentara dan senjata.

Belum lama ini, Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan bahwa Indonesia mempunyai tanggung jawab terhadap politik dan moral terhadap penyelesaian permasalahan di Gaza. Dalam pernyataan resminya Prabowo menyatakan kesiapannya untuk mengevakuasi warga Gaza yang menjadi korban kekejaman militer Israel. Prabowo juga berencana akan mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia. Dikutip beritasatu.com (18/04/25).

Sekilas, rencana ini memang terlihat seperti langkah humanis yang diusung atas nama kemanusiaan, membantu warga Gaza dari penyerangan militer israel. Namun, rencana ini memicu kontrovesi karena dianggap rencana tersebut sebagai ‘blunder yang dapat memicu protes dari dalam dan luar negeri.

Selain itu, rencana ini menuai sorotan dari beberapa tokoh ormas keagamaan di dalam negeri. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas mempertanyakan maksud dan tujuan dari pernyataan tersebut. Ia mengaitkan dengan proposal dari Amerika Serikat dan Israel yang ingin mengosongkan wilayah Gaza.

Dengan adanya pernyataan Prabowo bahwa Indonesia siap untuk menerima 1000 pengungsi warga Gaza, justru bisa memuluskan rencana pengusiran warga Gaza seperti yang direncanakan oleh para penjajah. Pengamat isu geopolitik Timur Tengah, Smith Alhadar mengatakan agar Prabowo harus tetap mewaspadai protes dari dalam negeri.

Mirisnya, derita muslim Gaza yang tidak ada hentinya. Akan tetapi, para penguasa Arab dan dunia muslim lainnya seolah menutup mata dan menutup rapat pintu perbatasan-perbatasan yang ada disekitar Gaza untuk mencegat kedatangan pengungsi Gaza yang membutuhkan bantuan.

Usaha evakuasi rakyat Gaza ke beberapa negara muslim hanya untuk menutupi niat jahat AS untuk menguasai tanah kaum muslim. Padahal Donald Trump berulangkali menekankan keinginannya agar bisa membeli dan menguasai seluruh kawasan jalur Gaza.

Hal itu dapat dilihat dari pernyataannya dalam perjalanannya menuju New Orleans untuk menghadiri pertandingan Super Bowl pada Minggu, 9 Februari 2025. Donald Trump bertekad kuat untuk membeli dan menguasai seluruh kawasan jalur Gaza.

Sehingga terlihat jelas apa motif dibalik relokasi dan evakuasi rakyat Gaza ke beberapa negeri muslim. Bahwa rencana evakuasi rakyat Gaza bukanlah sebatas misi kemanusiaan tetapi motif jahat penajajahan, dan perampasan tanah kaum muslim.

Jika Indonesia benar-benar ingin menolong rakyat Gaza dan menyelesaikan genosida Zionis Israel terhadap Muslim Palestina, masyarakat harus mendukung Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap fatwa jihad melawan Israel yang dikeluarkan oleh International Union of Muslim Scholars (IUMS) pada Selasa, 8 April 2025. Dikutip mui.or.id (18/4/25)

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan bahwa fatwa tersebut sesuai dengan hasil Ijtima’ Ulama dan Fatwa MUI, yaitu membela Palestina adalah kewajiban bagi umat Islam. Dengan cara mengirim pasukan militer untuk melindungi rakyat Gaza dan seluruh warga Palestina dari tindakan genosida dan penghancuran yang dilakukan oleh Israel. Dikutip tempo.co (18/4/25)

Pemimpin negeri muslim seharusnya menyambut seruan jihad ini. Namun, hari ini jiwa nasionalisme menjadi penghalang seruan jihad. Sikap ini menunjukkan pengkhianatan pemimpin negeri muslim. Sekat-sekat Nasionalisme telah mengalahkan dan menghilangkan keberadaan ukhuwah Islamiyah ditengah umat saat ini. Dimana sejatinya umat Islam adalah satu tubuh. Seorang Muslim tidak boleh membiarkan muslim yang lain dalam kondisi terdzalimi, tersakiti, apalagi dari ancaman genosida.

Sejak runtuhnya khilafah akibat pengkhianatan dan kontribusi orang-orang Barat, lebih dari 100 tahun umat Islam hidup tanpa adanya pemimpin dan pengurus. Akibatnya sepanjang masa itu, kehidupan umat Islam dipenuhi dengan berbagai masalah krisis, seperti ekonomi, politik, hukum, sosial, moral, dan hankam, terus ada di kehidupan umat Islam.

Maka dari itu, sudah saatnya umat muslim memulai perjuangannya untuk menegakkan Daulah Islam yakni Khilafah yang dahulu selama belasan abad telah berhasil membuat mereka bersatu dan menjadi kekuatan adidaya. Salah satu caranya yaitu dengan menggencarkan dakwah Islam dan membangun kesadaran ditengah umat agar umat tahu dan paham bahwa Islam bukan hanya sekadar agama ritual, melainkan sebagai sebuah ideologi yang datang sebagai solusi atas semua problem kehidupan.

Umat harus terus didorong dan diarahkan agar menolak rencana evakuasi rakyat Palestina yang berpotensi memperlemah perjuangan mereka. Penguasa negeri-negeri Muslim juga harus gencarkan agar mengerahkan kekuatan militer untuk melindungi saudara-saudara muslim di Palestina. Di sisi lain, semangat perjuangan umat untuk mengembalikan kehidupan Islam dalam naungan Khilafah harus semakin diperkuat, karena hanya dengan jihad dan tegaknya Khilafah, pembebasan Palestina secara menyeluruh dari penjajahan bisa diwujudkan. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 0

Comment here