Opini

Film Tentang Ratu Narkoba, Mendidik atau Merusak?

blank
Bagikan di media sosialmu


Oleh: Eki Efrilia

wacana-edukasi.com, OPINI-– Ada serial baru di sebuah media online berbayar yang mengisahkan sebuah kisah nyata, tentang kehidupan seorang perempuan yang sampai akhir hayatnya dijuluki Ratu Narkoba Amerika Latin. Perempuan yang awalnya hidup dalam kesusahan bersama anak-anaknya di Kolombia ini, memilih hengkang tanpa uang sepeserpun ke Miami, Amerika Serikat. Ia hanya bermodal 1 kilogram kokain yang disembunyikan di salah satu koper mereka.

Mereka berhasil masuk ke wilayah tersebut dimana kelak perempuan ini berhasil menjadi pengedar narkoba besar yang mampu menghasilkan puluhan juta dollar Amerika Serikat perbulan dengan usahanya itu. Serial ini begitu ingin menunjukkan kegigihan dan termasuk juga kekejaman seorang wanita yang sebelumnya hidup dalam kegetiran, akhirnya ia bangkit dan berhasil menunjukkan bahwa wanita bisa menjadi orang yang paling berpengaruh di ranah manapun termasuk di kartel kejahatan, [BBCIndonesia, 21 Januari 2023]

Apakah film ini akan mampu mendidik manusia menjadi lebih baik daripada sebelumnya? Tentu tidak.

Tanpa menontonpun kita pasti bisa merasakan ke arah mana pemikiran penonton akan digiring. Ya, betul sekali, penonton akan dibawa ke arah pemikiran feminisme (gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria).

Para feminis tidak akan memandang apakah wanita yang ditokohkan dalam serial ini melakukan kejahatan, tapi mereka akan memandang kehebatannya yang mampu mematahkan anggapan sebagian orang bahwa perempuan pastilah lebih lemah dari laki-laki; dimana si tokoh ini mampu menguasai ranah kejahatan kartel narkoba yang biasanya dikuasai kaum adam.

Feminisme ini adalah turunan dari sistem Kapitalis (sistem yang mengedepankan manfaat dan materi di atas segalanya). Feminisme lahir di Barat (kiblat sistem Kapitalis) pada akhir abad 18 dan berkembang pesat sepanjang abad 20 untuk menyuarakan hak politik perempuan, dimana hal ini diawali atas munculnya tulisan Mary Wollstonecraft  yang berjudul A Vindication of The Rights of Woman yang isinya mengkritisi Revolusi Perancis yang hanya berlaku untuk laki-laki namun tidak untuk perempuan. [Wikipedia]

Pemikiran feminisme ini tidak perlu lahir, apabila Islam menjadi way of life bagi seluruh manusia seperti masa keemasan Islam dulu, dimana Islam tidak pernah membedakan antara laki-laki dan wanita kecuali ketakwaannya.

Seperti Firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an surat Al Hujurat 13 sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 

“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti”

Dari sini saja kita bisa menarik benang merah, bahwa film ini dan film-film yang dihasilkan oleh Barat, samasekali bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan sangat mungkin dipastikan, selain mereka ingin mereguk keuntungan materi sebesar-besarnya, ia juga merupakan alat propaganda Barat untuk meracuni pemikiran kaum muslimin.

Kaum kapitalis atau kita menyebutnya Barat, sudah pasti merasa sangat kesulitan untuk mengganti agama kaum muslim, karena itulah mereka memikirkan cara ampuh bagaimana mereka bisa mengajak kaum muslim untuk berpikir ‘ala mereka’ dan lambat laun pemikiran Islam ditinggalkan oleh orang-orang yang menganutnya.

Salah satu propaganda yang dilakukan adalah dengan jalan membuat dan menyebarkan film yang mereka yakini akan mempengaruhi proses berpikir penontonnya.

Kenapa kita wajib waspada bahwa yang dibidik adalah generasi muslim? Karena pangsa pasar mereka bukan hanya di Barat saja tapi juga disebarkan ke negeri-negeri kaum muslim.

Padahal film-film yang beredar saat ini sarat akan ide-ide Barat yang dipaksakan ke dalam proses berpikir penontonnya seperti adanya kekerasan, ada hubungan bebas laki-laki dan wanita, ada perilaku penyimpangan seksual, ada peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang serta lain sebagainya. Semuanya itu adalah sesuatu yang tadinya dianggap tabu bahkan bertentangan dengan Islam, tapi apabila hal tersebut menjadi tontonan bagi kaum muslimin, maka bisa jadi hal tersebut menjadi hal lumrah baginya dan ia tidak merasa tabu lagi dengan perbuatan tersebut.
Tentu saja ini sangat berbahaya bagi akidah kaum muslim.

Dalam sistem Islam, film-film yang membahayakan akidah umat akan diharamkan pembuatan dan penayangannya.

Seperti Sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sebagai berikut:

“Jaminlah aku dengan enam perkara, dan aku akan menjamin kalian dengan surga: jujurlah (jangan berdusta) jika kalian berbicara; tepatilah jika kalian berjanji; tunaikanlah jika kalian dipercaya (jangan berkhianat); peliharalah kemaluan kalian; tahanlah pandangan kalian; dan tahanlah kedua tangan kalian.” (HR. Ahmad)

Hal ini menunjukkan bahwa kaum muslimin wajib berperilaku yang sesuai dengan tuntunan Islam dan diharamkan memandang atau melihat sesuatu yang diharamkan Allah karena sudah pasti akan membahayakan akidahnya. Sebagai seorang yang mengaku diri kita beriman kepada Allah, maka kita wajib prihatin atas hal ini dan peduli terhadap nasib generasi muslim ke depannya.

Bentuk keprihatinan tersebut adalah dengan menegakkan sistem Islam baik di benak maupun dalam berkehidupan di dunia.

Dunia yang saat ini dikuasai sistem yang merusak yaitu Kapitalisme dengan kerusakan nyata di segala lini ini wajib diperjuangkan kembali kepada kehidupan Islam.

Sehingga butuh kesadaran dari kaum muslim untuk lepas dari jerat kapitalisme.
Kesadaran tersebut hanya bisa diwujudkan dengan dakwah untuk mengembalikan kehidupan Islam yang wajib dilakukan oleh kaum muslim.

Seperti firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Al Qur’an Surat Ali Imran ayat 104 sebagai berikut:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Wallahua’lam bisshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here