Oleh Athiqoh Fitriyan
Kekuasaan
Alat Sang Raja menindas rakyatnya
Tak taat, salah di matanya
Itu monarki punya
Alangkah kejamnya
Kekuasaan dan wahyu Tuhan
Kongkalingkong hisap darah rakyatnya
Tak taat, salah sekaligus berdosa
Katanya
Sungguh sangat kekejaman yang nyata
Masih ada juga
Yang lebih-lebih kejam
Dan sadis punya
Atas nama rakyatnya
Berhasil padanya
Aturan dibuat nyata
Berdalih kepentingan rakyat semata
Wakil ketuk palu di sana
Atas nama rakyatnya
Nyatanya cukong punya
Fitnah-fitnah keji dunia
Sanggup berdalih
“Wakil Anda setuju
Mengapa Anda marah?”
Sungguh fitnah yang nyata
Kejamnya tiada banding, miliknya saja
Tak peduli teriakan tak rela
Cukup lihat celoteh saudara angsa
Biar urat putus pun
Tak peduli
Lebih merdu saksikan yang lainnya
Malangnya negeriku
Dalam dongeng malamku
Ketika bocah waktu itu
Negri kaya dan makmur selalu
Bangsaku disegani dan terus maju
Tapi, itu dulu
Kini tinggal kenangan semu
Wajah negriku bersimbah darah
Adu domba segala arah dari semua yang marah
Sementara siapa yang bersimbah darah
Siapa yang mengenyam apel merah
Sungguh malang nasibmu, pertiwi
Tidakkah ingin kembali
Tidakkah jemu akan semua ini
Janji tinggal janji
Mulut manis berujung senyum sinis
Akh, sudahlah
Cukup sudah derita ini
Bangkit untuk pertiwi
Atur barisan dengan rapi
Selamatkan negeri
Dengan kebangkitan hakiki
Bersama tuntunan kekasih hati
Bukankah pernah terbukti?
Sungguh
Janji Allah, itu pasti.
Lampung, 30 Oktober 2021
Views: 117
Comment here