Oleh: Sarah si Putri Khadijah
Jiwa muda itu bergelora
Manakala teriak membumbung bulana
Menyatakan di antara benci dan cinta
Darah kekuatan pemuda mengoyak api semangat
Panas yang membuncah di dadamu kawan
Tak seimbang dengan setiap pengkhianatan
Berpaling dari noktah keadilan
Mengorbankan jengkal keringat yang bercucuran
Angin yang membawa rasa haus itu
Kini bergeming dalam balutan rindu
Sampai cahaya membiru
Mengolek riuh yang tak mampu
Jangan salahkan pemuda itu
Jangan salahkan geloranya
Mungkin jiwanya tak seperti dulu
Namun, fitrahnya tetap seorang pemuda
Wahai … para pemuda
Mari kini mengukir cinta
Dalam kanvas kesucian
Menyeret linguan buaian dalam asuhan
Tak perlu takut tak perlu risau
Asal juangmu membentuk pahala dalam doa
Di lubuk hati yang berpencar
Kau tetap para pemuda
Wahai para pemuda perjuangan
Satukan ikatan, kepakkan sayap kebenaran
Lengah kadang mendera juga
Namun hati terpaut jiwa
Wahai pemuda perjuangan
Belalah Islam dengan penghormatan
Jadilah penghamba dalam ketaatan
Sampai dadamu penuh dengan keimanan
Walau kaum pemuda pernah hilang dalam fitrahnya
Masih terpancar sisa-sisa ketakwaannya
Dan pancaran itu masih terasa ada
Yakin hati para pemuda
Menolak untuk mengkhianati pencipta-Nya
Bogor, Oktober 2020
Views: 5
Comment here