Surat Pembaca

Gagal Ibadah Haji, Salah Siapa?

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com Sedih dan kecewa sudah pasti dirasakan seluruh calon jamaah haji di seluruh dunia, setelah secara resmi pemerintah Arab Saudi hanya menggelar ibadah haji untuk domestik saja dan itu pun dibatasi hanya untuk 60 ribu jamaah saja (cnnindonesia.com, 13/06/2021).

Alasan keselamatan dan keamanan jemaahlah yang disinyalir menjadikan penyebab pemerintah Arab Saudi tidak mengadakan penyelenggaraan ibadah haji untuk internasional (luar Arab).

Ibadah haji merupakan ibadah yang sakral (suci) bagi kaum muslimin di seluruh dunia. Kecintaan kepada Allah SWT dan Rasul yang diazamkan di hati mereka, sehingga apa pun mereka lakukan dalam rangka menunaikan salah satu kewajiban dari Allah SWT tersebut. Sudah seharusnya negara sebagai penyelenggara ibadah haji bersungguh-sungguh untuk memberikan upaya dan usaha apapun demi terselenggaranya ibadah haji tersebut.

Pandemi ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun dan sudah seharusnya tahun lalu bisa dijadikan pelajaran bagaimana seharusnya menangani penyelenggaraan ibadah haji di tengah wabah. Dari mulai akomodasi, sarana prasarana, medis, dan lain-lain.

Permasalahan ibadah haji ini sebenarnya tidak bisa lepas dari tiadanya perisai ( junnah ) di tengah-tengah umat, yaitu sistem khilafah, sehingga terabaikannya aturan Islam, hilangnya pemikiran islami dalam diri umat dan ketiadaan ruh ukhuwah islamiah. Inilah yang mencengkeram negeri-negeri kaum muslim saat ini yaitu sistem kapitalisme, menjauhkan agama dari kehidupan. Maka wajar, lahirlah sikap-sikap individualis, egois, maslahat atau mafsadat serta untung atau rugi. Bila itu yang menjadi standar mereka dalam berpikir, wajarlah tak akan selesai masalah ibadah haji ini sampai kapan pun, baik saat pandemi ataupun tidak.

Kalau kita berkaca bagaimana di masa kekhilafahan Islam, di mana di masa itu dibangun sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk para jamaah haji dari dalam maupun luar negara. Penguasa saat itu sangat bersungguh-sungguh melayani secara khidmat tamu-tamu Allah SWT sesuai dengan syariat Islam. Pelayanannya pun benar-benar karena Allah, tanpa unsur bisnis, investasi, atau keuntungan, semuanya merupakan kewajiban negara dalam me– ri’ayah (mengurusi) umat.

Etin—Dramaga

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 4

Comment here