Surat Pembaca

Gaji Dosen Rendah, Dampak dari Pendidikan Sekuler

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Hanisa Aryana, S.Pd (Pemerhati Pendidikan & Remaja)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Pendidik merupakan salah satu orang yang memiliki tugas mulia, seperti seorang dosen. Tugas dosen salah satunya ialah untuk mendidik para mahasiswa agar mahasiswa mendapatkan ilmu yang diberikan oleh pendidik. Dosen mendapatkan ilmu tersebut dan mengajarkannya pada mahasiswa dengan sepenuh hati, walaupun melakukan pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran. Namun, tugas yang dilakukan oleh Dosen ternyata saat ini tidak setimpal dengan hasil kerja keras yang dilakukan olehnya.

Seperti kabar dari hasil penelitian Serikat Pekerja Kampus (SPK) mengungkap mayoritas dosen menerima gaji bersih kurang dari Rp 3 juta pada kuartal pertama tahun 2023. Hal tersebut juga termasuk dosen yang mengabdi selama lebih dari enam tahun. Dosen di universitas swasta lebih rentan mendapatkan gaji rendah hingga tujuh kali lebih tinggi menerima gaji bersih kurang dari Rp 2 juta. Sebanyak 61 persen responden merasa kompensasi mereka tidak sejalan dengan beban kerja dan kualifikasi mereka. (Bisnis.tempo.co,02/05/2024).

Ada juga sejumlah dosen mengungkapkan gaji mereka yang masih di bawah Upah Minimum Regional (UMR) di media sosial dengan menyertai tagar #JanganJadiDosen. Gaji dosen rendah yang disebut oleh pengamat pendidikan dapat berdampak buruk pada kualitas pendidikan di perguruan tinggi. Seorang dosen yang bernama Ikhwan dari sebuah perguruan tinggi negeri satuan kerja mengatakan bahwa ia dan beberapa dosen membagikan tangkapan layar slip gaji mereka pada platform media sosial X, agar dapat menyadarkan publik pada kondisi pelik tersebut. Beliau juga mengatakan bahwa banyak rekannya akhirnya meninggalkan profesi dosen karena gaji kurang layak memaksa mereka untuk mengambil pekerjaan sampingan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup. (Bbc.com,25/02/2024)

Ternyata, rendahnya gaji dosen menggambarkan rendahnya perhatian dan penghargaan negara atas profesi yang mempengaruhi masa depan bangsa. Padahal, profesinya membuat para generasi selanjutnya berubah menjadi lebih baik agar mampu melanjutkan urusan negara lebih baik. Dosen lebih semangat dalam profesinya selama diapresiasi atas kerja kerasnya yang telah dilakukan.

Dosen menyebarkan ilmu dan membangun karakter mahasiswa sebagai agen perubahan dan calon pemimpin masa depan. Dosen mendapatkan ilmunya yang tidak mudah, tetapi dosen menyebarkan ilmunya tersebut walaupun dengan motivasi sebagian karena bertahan hidup. Karena negara menggunakan sistem kapitalisme yang mana memfokuskan untuk mencari materi, maka tidak heran dosen juga perlu materi untuk bertahan hidup. Tetapi dosen juga tidak mendapatkan hasil yang setimpal karena sistem kapitalisme juga membuat pihak lain memberikan gaji kepada dosen seadanya saja.

Kapitalisme telah mengabaikan penghargaan atas jasa besar para dosen, sehingga prinsip materi sebagai suatu hal yang berharga. Saking berharganya, penghargaan dianggap suatu hal yang tidak sepenuhnya penting. Bagi yang ingin memberikan penghargaan untuk jasa besar dosen juga tidak sepenuhnya bertanggung jawab atas jasa besar yang dilakukan oleh dosen. Selama adanya pandangan hidup sekuler dari sistem kapitalisme, maka membuat pemahaman seseorang berubah untuk kepentingan diri sendiri saja dan tidak peduli dengan adanya Sang Khaliq sebagai Maha Melihat dan Maha Mengetahui.

Islam sangat menghargai ilmu dan menjunjung tinggi para pemilik ilmu yang bahkan mengajarkannya. Islam berasal dari Sang Khaliq, yang mana lebih mengetahui dan memahami kondisi para hamba-Nya, termasuk mengetahui cara memuliakan dosen. Sudah ada tertuang di dalam Al-Quran caranya tersebut. Apalagi posisi dosen sangat strategis sebagai pendidik calon pemimpin peradaban masa depan yang mulia.

Sejarah Islam telah mencatat bagaimana pemuliaan Islam terhadap para dosen saat itu. Selama negara menggunakan sistem Islam, dosen akan mendapatkan gaji yang setimpal dan sesuai dengan fitrahnya. Gajinya bahkan melebihi gaji dari negara yang menerapkan sistem selain dari Islam. Perhatian dan penghargaan akan mudah didapatkan oleh dosen, karena dosen sangat dijunjung tinggi oleh negara dengan sistem Islam.

Dengan demikian apabila sistem Islam diterapkan. Islam memiliki perhatian lebih baik untuk umatnya. Apabila seluruh umat bertakwa kepada Allah dan mengikuti aturan-Nya dari Islam, maka kehidupan umat termasuk dosen akan sejahtera dan lebih dimuliakan atau tidak direndahkan.
Wallahua’lam bissawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 24

Comment here