Opini

Gay, Rentan Tertular Cacar Monyet

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Yulyanty Amir, S.Kom
(Pengemban Dakwah)

wacana-edukasi.com– Cacar Monyet atau Mongkeypox adalah infeksi virus yang berasal dari hewan pengerat dan primata, seperti tikus, monyet, atau tupai. Pada manusia infeksi virus ini ditandai dengan bintil bernanah di kulit dan dapat menular dari orang ke orang. Penyakit ini muncul pertama kali di negara Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. (Info Alodokter.com)

Pada tahun 2022, wabah cacar monyet kembali muncul. Dilaporkan pertama kali pada bulan Mei 2022, menurut laporan pembaharuan WHO pada tanggal 28 Juli 2022, virus ini telah menyebar ke 78 negara dengan lebih dari 18.000 kasus. Cacar Monyet atau Mongkeypox telah ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (suara.com 3/8/22)

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, mencatat cacar monyet banyak dialami oleh gay. Mayoritas kasus, 98 persen terjadi pada gay dan biseksual. Dalam hal ini pihak WHO menyatakan sejumlah kasus telah diidentifikasi terjadi pada komunitas Gay dan Biseksual. (Kompas.com 1/8/2022).

Namun WHO menegaskan bahwa risiko penularan cacar monyet tidak terbatas pada gay saja. Setiap orang yang memiliki kontak dekat dengan pasien tetap bisa saja tertular. Penularan cacar monyet adalah dari sentuhan kulit ke kulit. Namun salah satu caranya juga melalui hubungan seksual. Selain itu bisa juga ditularkan melalui sekresi pernapasan, benda yang telah terkontaminasi misalnya seprai dan baju.

Gejala cacar monyet secara umum adalah demam, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala dan nyeri otot. Selain itu beberapa korban menderita ruam yang dimulai di wajah atau mulut. Kemudian menyebar ke bagian lain terutama tangan dan kaki. Dalam beberapa kasus, pasien lebih dulu mengalami ruam di mulut atau di sekitar alat kelamin atau anus

Mengapa penularan virus cacar monyet ini lebih rentan ke kaum gay? Peneliti di Pusat Riset Kedokteran Praklinis dan Klinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dr. Zulvikar Syambani Ulhaq, M.Biomed, Ph.D mengungkapkan, hal ini bisa terjadi karena mereka suka mengadakan party, dancing dan sebagainya. Dimana hal ini menyebabkan kerumunan dan satu sama lain saling berdekatan. Ucap Zulvikar dalam Webinar Cacar Monyet, Darurat Kesehatan Global dan Apa yang Perlu Kita Ketahui. (Selasa 2/8/2022).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa cacar monyet belum termasuk penyakit menular seksual. Cacar monyet dapat menyebar ketika orang yang sehat melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi, melakukan hubungan seksual atau kontak fisik dekat.

Berdasarkan fakta ternyata kaum gay, lesbi, dan biseksual merupakan kelompok yang paling banyak tertular cacar monyet. Hal ini menunjukkan bahwa selain perbuatan yang mereka lakukan adalah prilaku menyimpang, karena mereka saling menyukai sesama jenis, juga rentan terhadap penyakit. Yang telah pasti terjadi kaum gay banyak yang terkena penyakit ambeien dan penyakit kelamin.

Dalam Islam menyukai sesama jenis termasuk perbuatan keji dan dosa besar. Perbuatan keji ini dulu pernah dilakukan oleh kaum Sodom di zaman nabi Lut Alaih salam. Kemudian Allah azab mereka dengan hujan batu dan membalik bumi, sehingga kaum Sodom mati terkubur. Saat ini Allah tampakkan mayat kaum Sodom tersebut agar manusia mau mengambil pelajaran.

Namun hal ini tidaklah membuat mereka takut, malah dibeberapa negara telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Mereka menganggap hal ini adalah hak azazi manusia. Sehingga manusia lain tidak berhak untuk menghalangi perbuatan yang mereka lakukan. Inilah buah dari ideologi sekulerisme. Paham dari ideologi ini adalah memisahkan aturan agama dalam kehidupan. Manusia boleh bebas melakukan apa yang mereka suka, termasuk perbuatan yang dilarang agama.

Saat ini memang di seluruh dunia tidak memakai aturan atau hukum agama (islam), meskipun umat islam merupakan mayoritas. Dunia saat ini di atur dengan hukum buatan manusia yang bisa sesukanya di ganti oleh orang yang sedang berkuasa. Sedangkan ideologi islam menggunakan hukum buatan Allah yang telah jelas di atur di dalam Al-quran dan hadist

Salah satu contohnya Allah telah menciptakan setiap jenis makhluk hidup berpasangan. Tidak hanya manusia, termasuk hewan dan alam semesta telah Allah ciptakan berpasangan. Ada laki dan perempuan. Siang dan malam. Jantan dan betina. Tujuan Allah menciptakan makhluknya berpasangan ialah agar manusia atau hewan bisa melestarikan keturunan. Karena hubungan laki-laki dan perempuan dalam ikatan pernikahan akan melahirkan generasi baru. Sedangkan gay atau lesbi tidak akan mampu memiliki keturunan.

Banyak firman Allah di dalam Al-Quran yang menerangkan tentang penciptaan Allah yang berpasangan. Yaitu, Firman Allah dalam surat Asy-Syura ayat 11: “Allah pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat”

Firman Allah dalam Qur’an surat Az-Zariat ayat 49: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasangan agar kamu mengingat kebesaran Allah”

Firman Allah dalam Qur’an surat An-Najm ayat 45: “Dan sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan “.

Dari beberapa ayat diatas, maka jelaslah bahwa Allah menciptakan laki-laki untuk perempuan sebagai pasangannya. Bukan menjadikan laki-laki sebagai pasangan. Ataupun sebaliknya. Takutlah akan azab Allah. Di dunia Allah azab dengan penyakit, nanti di akherat akan ada azab yang lebih pedih lagi.

Meskipun kasus cacar monyet di Indonesia belum ditemukan, kita harus tetap hati-hati, terutama untuk selalu menjaga kebersihan diri. Selalu mencuci tangan dan mandi bila habis keluar rumah. Hindari kontak erat dengan penderita. Orang tua juga harus ekstra menjaga anak agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan menyimpang. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berbagai macam penyakit dan dari perbuatan yang keji. Wallahualam bishowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 29

Comment here