Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA— Kementrian kesehatan gaza menyebutkan seorang bayi tewas akibat suhu dingin yang parah. Ratusan ribu orang yang mengungsi terpaksa tinggal di tenda-tenda tidak layak, yang sebagian besar didirikan secara tergesa-gesa di deir el-balah dan di wilayah selatan khan yunis serta rafah (voaindonesia.com, 30/12/2024). Selain itu seorang pejabat Dana Anak-anak PBB (UNICEF) pada Selasa (31/12/2024) menyatakan terdapat tujuh bayi yang meninggal akibat cuaca dingin di Jalur Gaza pada akhir Desember lalu.
Selimut, kasur, dan perlengkapan musim dingin lainnya telah tertahan di wilayah tersebut selama berbulan-bulan menunggu persetujuan untuk masuk ke Gaza. Jalur Gaza telah menjadi “kuburan” bagi anak-anak. Jumlah korban tewas dari hari ke hari semakin di luar nalar. Tanpa jeda, zionis Israel secara sistematis membumihanguskan Gaza.
Penyerangan ini terus berlangsung menargetkan manusia dan infrastruktur, menghancurkan elemen penting kehidupan seperti rumah sakit, sekolah, rumah tinggal, dan fasilitas vital lainnya. Jalur Gaza, adalah cerminan dari kegagalan global untuk melindungi nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar. PBB selalu mengingatkan gencatan senjata segera, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) bahkan mengeluarkan surat penangkapan untuk petinggi Israel, namun nyatanya tidak membuat zionis bertekuk lutut. Para penjajah itu masih saja tak tahu malu melakukan genosida. Ini menunjukkan pada dunia bahwa mereka adalah teroris dan penjahat kemanusiaan sesungguhnya.
Blokade kemanusiaan tanpa jeda mendera Palestina saat ini membuat anak-anak Gaza terjebak dalam penderitaan. Memang tidak ada keadilan dalam sistem kapitalisme, bahkan sistem inilah yang telah memberikan jalan pada penjajah zionis untuk membantai anak-anak gaza. Tidak ada yang tersisa bagi warga Gaza kecuali Allah SWT. Di tengah derita yang mereka alami, mereka tidak pernah lupa satu hal, yakni alasan mereka bertahan di tanah suci Palestina untuk menjaga kehormatan Allah dan Rasul-Nya di Baitul Maqdis, termasuk di tanah Ribath Gaza. Mereka tidak pernah lupa akan status mulia dan kehormatan umat Muhammad saw. dan pesan mereka untuk persatuan umat. Inilah yang membuat mereka rela menanggung derita yang luar biasa.
Lantas apa yang harus kita lakukan? kemana para jenderal muslim bersenjata? Kemana para penguasa muslim? Dimana kaum muslim yang bermartabat dan terhormat itu? Untuk itu, kaum muslim harus punya agenda sendiri, yaitu mempersatukan pemikiran dan perasaan umat. Aktivitas ini hanya bisa dilakukan oleh partai politik ideologis, yang dengan penuh kesadaran menyuarakan kepada para penguasa negeri Islam untuk meninggalkan sistem jahiliah saat ini dengan cara menerapkan syariah Islam secara total dalam institusi Khilafah. Karena, hanya dengan Khilafah Rasyidah, umat secara efektif mampu melawan penjajah Zionis. Dengan Khilafah, kaum Muslim, Yahudi, Kristen dan yang lainnya dapat hidup kembali dalam kedamaian, keadilan, dan sentosa.
Yasyirah, S.P.
Views: 16
Comment here