Opini

Gaza Masih Menderita, Penguasa Muslim Masih Tutup Mata?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Heti Suhesti (Aktivis Muslimah)

Wacana-edukasi.com, OPINI– Semenjak serangan bulan Oktober 2023 lalu genosida Israel terhadap warga Gaza terus terjadi hingga Senin (26/8) menurut otoritas kesehatan setempat, total korban meninggal mencapai 40.435 jiwa sedang korban luka mencapai 93.534 orang.

Hari demi hari kondisi warga Gaza semakin mengkhawatirkan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Sekitar 60 persen obat-obatan esensial dan 83 persen pasokan medis di Gaza yang terkepung telah habis akibat perang yang terus berkecamuk serta kontrol dan penutupan perbatasan oleh Israel. Selain itu, wilayah “zona aman” di Jalur Gaza menjadi tumpukan puing-puing dan abu akibat serangan brutal Israel sehingga hanya menyisakan 9,5 persen wilayah zona aman bagi warga sipil yang mengungsi, kata Pertahanan Sipil Palestina di Gaza. (Antara news.com, 25/8/24).

Belum lagi masalah stok makanan, pakaian, air bersih dan segudang permasalahan kemanusiaan yang dengan sengaja diciptakan zionis Israel untuk membunuh warga Gaza perlahan-lahan

Konflik yang berkepanjangan ini bahkan telah dimulai sejak tahun 1948 dimana pembantaian warga Palestina bukan hanya terjadi di bulan Oktober tahun lalu namun sudah lebih dari 76 tahun dengan jutaan korban meninggal.

Namun negeri-negeri kaum muslim terkhusus para pemimpinnya seolah tutup mata dan sibuk dengan persoalan internal mereka padahal hakikatnya ikatan akidah mengharuskan mereka untuk peduli bahkan membantu menyelesaikan permasalah Palestina hingga hilang semua ancaman dan serangan Israel ke Palestina.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa para pemimpin muslim telah terkungkung oleh pemikiran barat sehingga membuat mereka buta dan tuli dari jeritan dan penderitaan saudara muslim di Palestina.

Kapitalisme Sistem Jahat

Inilah kondisi nyata dari penerapan Ideologi Kapitalisme dimana Ideologi ini telah menghalalkan pembantaian jutaan jiwa di seluruh Dunia terkhusus negeri-negeri kaum muslim untuk mencapai kepentingan mereka . Dan ini pun menjadi bukti bahwa sistem Kapitalisme adalah sistem yang jahat. Sistem ini pula yang diterapkan hampir di seluruh negara dunia termasuk negeri muslim sehingga wajar jika para pemimpin muslim saat ini tak peduli dan tutup mata bahkan menjadi antek musuh Islam. Ini mencerminkan rusaknya kepemimpinan dunia Islam saat ini.

Kejahatan sistem ini telah mencabut hati nurani para pemimpin muslim, seperti yang dilakukan oleh pemimpin Mesir yang berbatasan langsung dengan Palestina. Alih-alih memberikan akses untuk perlindungan dan keselamatan warga Palestina yang terjadi justru Mesir membuat benteng besar yang menutup semua akses antara Mesir dan Palestina. Sehingga menjadikan Gaza terpenjara dari dunia luar.

Perlu disadari bahwa genosida yang terjadi di Gaza bukan semata karena perang antar negara namun ini adalah perang ideologi. Sayangnya peperangan ini tidak imbang, Israel dengan anteknya Amerika dan Ideologi Kapitalisme telah membuat mereka kuat sebagai negara pengemban Kapitalisme sedangkan Gaza hanyalah sebagian kecil wilayah Palestina yang tidak mengemban Ideologi Islam. Ideologi Islam hanya diemban oleh individu dan belum diemban oleh negara. Karena itu yang melawan adalah muslim Gaza dan individu yang berideologi islam.

Ideologi Islam

Semenjak Khilafah Islamiyyah runtuh tahun 1924, Negara Islam menjadi porak poranda terpecah menjadi negeri-negeri kecil yang telah dikuasai oleh barat dan dijajah baik secara fisik maupun pemikiran. Walhasil meski para penjajah telah hengkang dari negeri kaum muslim tapi pemikiran para penjajah telah berhasil bercokol di benak-benak kaum muslim.

Ghozul fikr ( perang pemikiran) telah nyata menghancurkan kaum muslim walau tak rusak secara fisik namun pemikirannya rusak dan dampak kerusakannya lebih parah dari sekedar fisik. Kerusakan ini bahkan telah menghilangkan jati dirinya sebagai muslim, segala tingkah lakunya telah berubah mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang barat.

Paham sekulerisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan telah menjadi paham kaum muslim sehingga mereka menjadi muslim yang lemah dan tak memiliki kekuatan ideologi, Islam tak lagi menjadi pandangan hidup dan problem solver. Islam akhirnya hanya diemban sebagai agama ritual semata bukan sebagai Ideologi yang membangkitkan kaum muslim.

Bahkan parahnya ideologi Kapitalisme dengan asasnya sekulerisme telah berhasil menghancurkan generasi muslim saat ini, mereka telah tumbuh menjadi sosok-sosok liberal yang dengan paham kebebasannya telah menjadikan dunia ini tujuan hidup dan hanya mencari kebahagiaan duniawi sebagai cita-cita tertingginya.

Maka sudah jelas bahwa rusaknya kaum muslim karena telah meninggalkan Islam sebagai pandangan hidup dan pemecah masalah serta tidak menjadikan Islam sebagai sebuah Ideologi. Karena itu perlu adanya kesadaran ditengah-tengah kaum muslim untuk hanya mengambil dan menjadikan Islam sebagai satu-satunya aturan kehidupan hingga akhirnya Islam menjadi sistem yang diterapkan di sebuah negara.

Mengembalikan pemikiran Islam ketengah kaum muslim sebagai Ideologi inilah yang akan menjadikan kaum muslim bangkit dan bersatu dalam naungan khilafah Islamiyah. Ketika khilafah Islamiyah sudah kembali tegak maka akan mampu menjadi lawan yang seimbang dengan Ideologi musuh karena pada hakikatnya perang ini adalah perang melawan negara, sehingga membutuhkan tegaknya negara berideologi islam, yaitu khilafah yang akan mendorong adanya jihad.

Penggerakan pasukan jihad yang akan mengusir dan menghilangkan genosida yang dilakukan oleh Israel dari bumi Palestina hanya bisa dilakukan oleh negara yang di dalamnya diterapkan Islam secara menyeluruh dalam naungan khilafah Islamiyah. Wallahu a’lam.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 5

Comment here