wacana-edukasi.com– Zionis kembali melancarkan serangan mematikan ke Jalur Gaza Palestina sejak Jumat (5/8). Diketahui sedikitnya 41 orang meninggal dunia dalam serangan itu seperti dikutip dari AFP. Militer Israel menyebut kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza untuk operasi pembersihan dan pencegahan terhadap kelompok jihad Islam di daerah itu. Dilansir dari Aljazeera, Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan operasi pencegahan diperlukan karena informasi bahwa kelompok jihad Islam merencanakan serangan ke wilayah mereka (CNN Indonesia 8/8).
Semua media memberitakan kondisi Gaza dengan cepat. Mirisnya, tidak ada satu pun pemimpin negeri muslim yang berani mengirimkan pasukannya untuk membantu rakyat Palestina. Mereka hanya mampu mengecam dan beretorika yang justru tak membuat Israel ketakutan. Sungguh ketidakberdayaan yang begitu nyata dipertontonkan. Anehnya, Mesir yang notabene berbatasan langsung dengan Palestina malah mempertahankan blokade ketat atas wilayah itu dengan alasan nasional state. Israel mengatakan penutupan itu diperlukan untuk mencegah Hamas membangun kemampuan militernya. Sementara para kritikus mengatakan kebijakan tersebut sama dengan hukuman kolektif terhadap 2 juta penduduk Palestina di Gaza. Sungguh ironis.
Saat ini solusi Palestina selalu diarahkan pada solusi dua negara yakni memberikan kemerdekaan kepada Palestina dan hidup berdampingan secara damai dengan negara Israel. Sehingga, perjuangan pembebasan Palestina hanya dicukupkan dengan gerakan nasionalis rakyat Palestina. Umat Islam seluruh dunia pun tidak lagi menganggap masalah Palestina sebagai persoalan mereka. Tetapi, hanya sebatas persoalan internal rakyat Palestina semata. Padahal, solusi yang demikian sama saja dengan membiarkan tanah Palestina direbut Yahudi dan menyisakan sedikit untuk rakyat Palestina. Tentu ini merupakan solusi batil dan tidak sesuai dengan Islam.
Umat hendaknya menyadari bahwa tanah Palestina adalah tanah milik kaum muslim. Maka harus dikembalikan ketangan kaum muslim seluruhnya. Sebagaimana para Khalifah disepanjang masa Kekhilafahan Islam menjaga dengan sekuat tenaga agar tak ada sejengkal pun tanah Palestina jatuh ke tangan musuh Islam. Khalifah Sultan Abdul Hamid II pernah menolak tawaran Theodore Hertzel yang berusaha membujuk dan menyuap Khalifah dengan uang sebesar 150 juta poundsterling atau setara dengan 3 triliun rupiah agar mendapatkan tanah Palestina. Sultan Abdul Hamid II menolak dengan berkata “Aku tidak dapat memberikan walaupun sejengkal dari tanah Palestina karena ia bukan milikku. Ini adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi bumi ini. Mereka telah membasahi tanahnya dengan darah-darah mereka “. Alhasil, hanya dibawah payung Daulah Khilafah seluruh tanah kaum muslim akan terjaga dan terlindungi dari rong-rongan para musuh termasuk entitas Zionis Israel.
Wallahu a’lam.
Teti Ummu Alif
Kendari, Sulawesi Tenggara
Views: 24
Comment here