Oleh: Nur Rahmawati, S.H.
Gelisah ini terpatri di puncak nestapa
Mendendang tarian yang tak pernah usai
Sakit hati, jiwa, dan raga karena salah memuja
Pengecut yang bermain di ketiak penguasa
Terlabeli diri pecundang yang bercerai berai
Gelisahku di puncak nestapa
Memandang saudara seakidah membenci ulama
Bukankah mereka pewaris nabi mulia
Dengan ridhonya, syafaat dihadiahkan kepada kita
Gelisahku di puncak nestapa
Meratap nasib umat di negeri ini
Banyak, namun bagai buih tak berharga
Dijadikan mainan para elit berhati mati
Gelisahku di puncak nestapa
Kan kusudahi dengan revolusi sistem pembawa berkah
Penjamin perubahan hakiki
Tuk kebangkitan padamu negeri
Sampit, 16 November 2020
Views: 9
Comment here