Opini

Generasi Tanpa Visi, Kapitalisme Penyebabnya

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Astri Ahya Ningrum, S.Pd (Praktisi Pendidikan)

wacana-edukasi.com, OPINI– Jika berbicara mengenai remaja, tentu saja pembahasannya akan panjang. Bahkan akan senantiasa ada di sepanjang zaman sebab masa remaja adalah masa di dalam kehidupan yang memang alamiahnya dilewati oleh semua orang. Pada dunia remaja tentu saja ada banyak problematika yang ditemukan. Tidak bisa dimungkiri juga berbagai problem memang sering muncul pada kehidupan remaja. Apalagi di zaman modern.

Memang benar problematika di kehidupan remaja tidak kunjung usai hingga kini. Bahkan tampaknya kian bertambah parah saja. Problematika di kehidupan remaja bukanlah perkara yang bisa dianggap remeh begitu saja. Remaja adalah aset berharga yang dimiliki negara. Hal ini harus menjadi perhatian penting di mana saat ini kehidupan remaja mengalami banyak problematika, baik itu terjadi akibat ulah mereka sendiri maupun faktor lingkungan yang mendukungnya.

Rusaknya hidup remaja hari ini tidak terelakkan lagi. Jika dilihat dari berbagai sisi sangat jelas fakta kerusakan tersebut. Mereka melakukan tawuran, pesta miras, pencurian, mengonsumsi narkoba, seks bebas dan masih banyak lagi. Ini semua fakta kerusakan yang ada pada kehidupan remaja hari ini. Semestinya ini menjadi tanggung jawab besar bagi pemerintah sebab, ini mengenai generasi penerus bangsa. Tidak bisa dibiarkan begitu saja atau malah dianggap bukan sebuah masalah.

Seperti berita yang beredar belum lama ini. Seorang remaja tertusuk panah di bagian dada kiri setelah ikut tawuran di Kecamatan Medan Belawan. Kini, remaja itu menjalani operasi bedah toraks di RSUP H Adam Malik. Diketahui, korban bernama Zaqi Galang Ramadhan (16), warga Lingkungan VII, Bagan Deli. Zaqi sebelumnya turut tawuran di Jalan Kakap pada Selasa (10/1/2023) sore (detiksumut.com, 11/ 01/2023).

Aksi tawuran antara remaja bukan kali pertama ini saja bahkan sudah berulang kali. Bahkan hampir di semua pelosok negeri ini tawuran antara remaja sering terjadi. Tampaknya memang tidak ada yang jera atas hukum yang ada sebab, pengulangan aksi tawuran pun sudah tidak terhitung lagi. Remaja laki-laki maupun perempuan saat ini sama-sama mengalami problematika, yaitu mereka tidak ingin hidup diatur oleh agama. Mereka merasa asing dengan aturan agamanya sendiri. Alhasil, aksi kekerasan pun mereka lakukan hanya demi memuaskan keinginannya sebab mereka telah jauh dari aturan Islam.

Ini semua terjadi sebab ide sesat dari kapitalisme yang menyusup masuk ke dalam tubuh remaja saat ini. Betapa berbahaya sebab kesesatannya telah merusak hidup hingga masa depan remaja menjadi suram. Saat ini sangat jelas bahwa masa depan remaja di Indonesia sedang dipertaruhkan apakah akan menjadi generasi pejuang yang mampu membawa perubahan atau malah menjadi generasi pecundang dengan segudang kerusakan. Sungguh kasihan melihat kejadian ini terjadi pada sebagian remaja muslim di Indonesia khususnya.

Memang benar bahwa hidup dalam sistem kapitalisme sangat menyiksa dan membuat hidup kita keluar dari fitrahnya. Bahkan sampai berani membuat kita untuk tidak menaati aturan dari Sang Pencipta. Sebab, di dalam kapitalisme kita dituntut untuk memisahkan agama dari kehidupan. Inilah yang menjadikan remaja saat ini tidak memiliki benteng pertahanan yang kokoh hingga iman mereka tergadaikan. Dalam hidupnya akan merasa aturan agama bukanlah hal yang penting hingga terlalu berani untuk hidup tanpa aturan agama dan menantang Allah.

Apalagi remaja hari ini tidak memiliki visi yang jelas tentang hidup. Bahkan ada yang beranggapan hidup hanya dianggap sebagai lelucon hingga hanya perlu melakukan kesenangan bahkan tidak jarang kesenangan tersebut menjerumuskan kepada kemaksiatan juga membawa pelakunya pada kesengsaraan. Ditambah lagi, negara juga abai terhadap nasib remaja hari ini. Seolah berlepas diri tanpa pertanggung jawaban.

Berbeda dengan Islam yang memerintahkan setiap pemeluknya untuk hidup sesuai dengan aturan penciptanya. Aturan Islam menjaga setiap pemeluknya agar hidupnya berjalan sesuai dengan fitrah penciptaannya sebagai manusia yang sudah Allah tentukan. Tidak dibenarkan di dalam Islam hidup dengan aturan buatan manusia sendiri. Terlebih lagi manusia ini tidak tahu-menahu tentang aturan apa yang cocok untuk diterapkan di dalam hidupnya. Begitulah seharusnya sebagai seorang hamba yang sepatutnya kita tunduk akan aturan dari Sang Pencipta.

Betapa sempurnanya aturan Islam yang berasal dari Allah Swt. Sungguh tidak ada aturan lain yang mampu menandingi Islam hingga kini. Hanya Islam-lah satu-satunya agama yang melahirkan aturan yang mana aturan tersebut terbukti mampu menjaga dan mencegah generasi dari perbuatan yang sia-sia bahkan sampai bermaksiat. Agama ini telah sempurna dan Allah rida dengan Islam. Seharusnya para remaja muslim bangga jika ia telah lahir dari keluarga yang beragama Islam dan bersedia menaati setiap aturan yang berasal dari Islam. Sebagaimana yang Allah sampaikan di dalam Al-Qur’an surah Ali-Imran ayat 19.

إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلٰمُ ۗ وَمَا ٱخْتَلَفَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتٰبَ إِلَّا مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ ٱلْعِلْمُ بَغْيًۢا بَيْنَهُمْ ۗ وَمَن يَكْفُرْ بِـَٔايٰتِ ٱللَّهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ
“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (QS. Ali-Imran [3]: 19).

Jelas bukan, bahwa Allah telah memberi petunjuk kepada kita semua melalui ayat tersebut bahwa hanya Islam-lah yang harus menjadi aturan di dalam hidup kita.

Wallahualam bissawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 13

Comment here