Oleh Ade Karmila
wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Miris, anggota geng motor yang berulah di jalan raya Rancaekek kabupaten Bandung,ternyata masih di bawah umur. Mereka melakukan pengeroyokan terhadap pengendara lain, sembari menenggak minuman keras dan membawa alat tongkat bisbol pada Sabtu (9/9/2023) pukul 21.00 WIB. Aksi tersebut terekam video CCTV hingga videonya viral di media sosial. Kapolesta Bandung berhasil menangkap sembilan tersangka geng motor tersebut. Kusworo mengatakan, delapan orang masih sekolah, sembilan orang itu merupakan warga Solokan Jeruk, Majalaya dan Ranca ekek.
Menanggapi hal tersebut , pihaknya melakukan patroli dan memberikan pencerahan serta melakukan langkah penegakan hukum.
Keberadaan geng motor menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat dan mengakibatkan hilangnya rasa keamanan dan ketenangan di tengah masyarakat sebab apa yang mereka lakukan sudah sangat membahayakan jiwa orang lain, seperti melakukan aksi penjambretan dibarengi dengan penganiayaan hingga pembunuhan.
Keberadaan geng motor yang semakin merebak ini menjadi PR besar bagi negara, sebab maju mundurnya sebuah bangsa dilihat dari bagaimana generasi mudanya. Sementara realitas yang nampak pada diri pemuda saat ini ketidakpedulian mereka terhadap negara. Mereka hanya fokus dengan dunianya sendiri yang didukung dengan kebijakan kebebasan berprilaku. Jadilah generasi ini jauh dari nilai agama, begitupun output pendidikan yang didapat tak mampu mencetak generasi yang bertaqwa. Agama bagi mereka hanya sebatas ibadah ritual saja sehingga halal haram tak dijadikan sebagai patokan dalam beraktivitas.
Selain itu juga faktor kemiskinan menjadi salah satu sebab maraknya kenakalan remaja. Karena kemiskinan ini meniscayakan ketiadaan peran orang tua. Orang tua baik ayah ataupun ibu sibuk mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan sehari-hari, tanpa ada waktu untuk memperhatikan, melindungi serta mendidik anak-anaknya. Jadilah anak mencari perlindungan di luar sana, tak peduli baik atau buruk.
Semua yang terjadi ini adalah dikarenakan masyarakat saat ini hidup di dalam sistem yang menjauhkan agama dari kehidupan serta sistem ini pula telah menciptakan kemiskinan di tengah-tengah masyarakat sebagai akibat dari salah kelola kekayaan alam yang dimiliki negeri ini. Inilah kehancuran yang diakibatkan oleh sistem kapitalisme sekulerisme.
Berbeda dengan sistem pemerintahan islam. Pemimpin dalam sistem Islam berkewajiban untuk mengurusi seluruh urusan rakyatnya.
Sebagaimana sabda Rosulullah Saw
“Imam/khilafah adalah pengurus rakyat dan ia bertanggung jawab atas pengurusan rakyatnya.” (HR Bukhori)
Islam memandang bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan munculnya permasalan kenakalan remaja diantaranya adalah kesejahteraan masyarakat yang rendah, minimnya pemahaman umat tentang ajaran Islam secara kaffah, ketidakpedulian masyarakat akan kewajiban amar makruf nahi mungkar, dan hilangnya peran negara dalam melindungi generasi dari kerusakan.
Oleh karena itu, negara bertanggung jawab untuk menciptakan kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat dengan memenuhi kebutuhan pokok rakyatnya mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
Pemimpin dalam sistem Islam senantiasa memberikan kemudahan kepada setiap laki-laki atau kepala keluarga untuk mencukupi seluruh kebutuhan keluarganya dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, sehingga para ibu takkan keluar dari tugas utamanya yaitu sebagai ibu pencetak generasi cemerlang. Selain itu didukung dengan sistem pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Sehingga, lahirlah generasi yang bertaqwa.
Begitupun negara akan memberlakukan sistem sanksi yang ketat bagi mereka yang melakukan tindak pidana yang berdasarkan sistem sanksi Islam.
Inilah upaya Islam dalam mencegah dan mengatasi tindak kriminal dan kejahatan di tengah-tengah masyarakat termasuk aksi geng motor. Maka sudah saatnya negri ini diatur oleh aturan Islam secara kaffah di bawah naungan sistem islam
Wallahu’alam Bishshawab
Views: 41
Comment here