Oleh Mahrita Julia Hapsari (Aktivis Muslimah Banua)
Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Situasi di Gaza telah menjadi sorotan dunia, dengan laporan korban hingga tragedi kemanusiaan yang semakin meluas dan menghancurkan. Banyak pihak mengklaim bahwa tindakan yang diambil oleh negara-negara tertentu, dalam konteks konflik yang berkepanjangan ini, memenuhi kriteria genosida. Ini adalah istilah yang sangat serius, mencerminkan upaya sistematis untuk menghancurkan suatu kelompok berdasarkan identitas etnis.
Saat ini penjajah Israel sedang menggila di Gaza Utara. Kamp pengungsi di bombardir, Rumah Sakit Indonesia dikepung dan dibakar, setiap penduduk yang keluar rumah ditembaki oleh sniper. Benar-benar di luar batas kemanusiaan. Hingga hari ke-380, jumlah korban syahid 42.603 orang dan 99.795 terluka (suaraislam.id, 22/10/2024).
Sungguh, kehancuran terjadi di sana sini, kerusakan terlihat di setiap tempat. Serangan bertubi-tubi dari penjajah Israel, ditambah dengan blokade bantuan kemanusiaan oleh entitas Yahudi laknatullah. Kondisi ini semakin menambah penderitaan rakyat Palestina dan semakin nyata bukti aksi genosida yang dilakukan oleh Israel.
Perlu dicatat bahwa genosida bukan hanya tentang pembunuhan massal; ia juga mencakup pengusiran, penganiayaan, dan upaya untuk menghancurkan identitas suatu kelompok. Dalam konteks Gaza, blokade yang berkepanjangan dan serangan militer berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari warga sipil, mengakibatkan kekurangan makanan, obat-obatan, dan akses terhadap layanan dasar. Ini menciptakan kondisi yang tidak layak huni dan memperburuk penderitaan manusia.
Ironisnya, organisasi dunia untuk perdamaian, PBB tak mampu melakukan tindakan berarti untuk menghentikan kekejaman Israel laknatullah. Padahal telah terlihat nyata kejahatan yang melanggar HAM dilakukan oleh entitas Yahudi. Israel merasa di atas angin, jemawa, di belakangnya ada Amerika Serikat si negara super power. Negara Adi kuasa itu mendukung entitas Yahudi dengan dana dan juga militer. Bahkan di forum PBB pun AS menjadi pembuat keputusan dan menyelamatkan Israel dari semua dakwaan kejahatan perang.
Lebih miris lagi ketika kita melihat negara-negara di sekitar Palestina. Padahal mereka adalah pemimpin negeri muslim. Mereka hanya sibuk berunding dan bersidang, mengutuk dan mengecam. Namun tak ada bantuan nyata untuk Palestina. Bahkan untuk memasukkan bantuan kemanusiaan pun mereka tak mampu akibat blokade dari Israel si penjajah. Seperti anjing yang takut pada tuannya.
Sebagai muslim, kita tidak boleh diam melihat tragedi ini. Tindakan nyata diperlukan untuk mendukung kebebasan Palestina. Sehingga, penting bagi kita memahami fakta yang shahih tentang Palestina. Pertama, tanah Palestina adalah tanah kharajiyah. Statusnya akan tetap demikian hingga kiamat kelak. Status tanah kharaj bermakna bahwa tanah tersebut milik kaum muslimin. Konsekuensinya, kita wajib membebaskannya dari cengkeraman penjajah.
Kedua, entitas Yahudi Israel adalah penjajah di tanah Palestina. Solusi utama dari genosida di Palestina hanyalah dengan melenyapkan eksistensi Israel dari tanah Palestina. Ketiga, melenyapkan eksistensi Israel tak bisa diserahkan pada PBB dengan resolusi dan segala macamnya. Sebab PBB adalah bidan yang membantu kelahiran negara Israel.
Keempat, satu-satunya cara melenyapkan eksistensi Israel adalah jihad, memerangi mereka. Sebagaimana perintah Allah SWT.: “Dan perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah, dan agama hanya bagi Allah semata” (QS. Al-Baqarah: 193).
Sungguh, Yahudi bukanlah ahli perang. “Mereka sekali-kali tidak akan dapat membuat mudharat kepada kamu, selain dari gangguan-gangguan celaan saja, dan jika mereka berperang dengan kamu, pastilah mereka berbalik melarikan diri ke belakang (kalah). Kemudian mereka tidak mendapat pertolongan.” (QS. Ali Imran: 111).
Sebagaimana saat Khalifah Umar bin Khattab menaklukkan Palestina dengan damai. Kunci Baitul Maqdis diserahkan tanpa syarat. Sedemikian takutnya mereka pada pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Terakhir, sambutlah seruan Allah SWT. untuk memerangi Yahudi wahai Jaisyul Muslimin. Tidak adakah diantara kalian yang tersentuh hatinya melihat kondisi saudara Palestina, dan mampu berpikir serta memberi solusi dengan memimpin tentara, melantangkan takbir, membesarkan Allah SWT. dan umat bertakbir di belakang mereka dengan pertolongan Allah SWT.
Tidak cukup peran kalian hanya menjaga perbatasan, melihat dengan kemarahan atas kebiadaban Yahudi. Penuhilah seruan Allah SWT.: “Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (QS. At-Taubah: 14).
Urgen untuk kita menyerukan kepada kaum muslim agar segera bersatu pada tali agama Allah. Tidak bercerai-berai dan tidak tersekat-sekat dalam batas-batas imajiner negara bangsa. Persatuan itulah yang akan membuat kita memiliki kekuatan skala internasional yang mampu melindungi seluruh kaum muslimin dan memberikan komando jihad untuk melepaskan kaum muslimin dari penjajahan. Wallahu a’lam []
Views: 21
Comment here