Surat Pembaca

Guru Ngaji, Pejuang Peradaban

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Santy Mey

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Sebagai seorang muslim sudah selayaknya untuk senantiasa memuliakan Guru ngaji dengan menghormati dan menghargainya. Karena mereka adalah salah satu pahlawan tanpa tanda jasa, berkat jasa guru ngajilah kita bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan tartil.

Terlebih lagi mengaji merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh seluruh umat muslim. Namun, kenyataannya sekarang ini banyak umat muslim yang belum bisa mengaji, padahal efek dari tidak mengaji sangat buruk, selain di dunia akan tersesat juga kelak di yaumul akhir akan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah Swt.

Manusia akan tersesat jauh di dunia dan di akhirat tatkala tidak pernah berinteraksi dengan kitabullah, sebagai pedoman hidup. Karena itu, kita sangat membutuhkan guru ngaji yang dapat mengajarkan dan membimbing dalam memahami isi Al-Qur’an.

Untuk itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna, membuat program Guru Ngaji, menurutnya program tersebut sedikit banyak telah meningkatkan kemampuan mengaji anak-anak hingga mencapai 80 persen dari sebelumnya hanya 15 persen saja. Namun, pencapaian tersebut dirasa masih belum maksimal mengingat mengaji itu adalah suatu kewajiban bagi setiap umat muslim. Jadi, perlu adanya edukasi yang lebih mumpuni semisal pembinaan.(Kolaborasi Indonesis, 07-06-2024)

Memang, tidak bisa dipungkiri, peran guru ngaji sangatlah penting. Namun, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkarakter dan berakhlakul karimah itu tidak cukup dengan mengaji saja tetapi harus dibarengi dengan mengkaji agar bisa memahami dan mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tersebab dengan melihat fakta, pergaulan remaja saat ini rentan terhadap kemaksiatan, seperti pergaulan bebas, tidak mempunyai adab bahkan sudah tidak ada rasa malu dan takut lagi kepada Allah Swt. Hal ini adalah bukti belum memahami isi yang terkandung dalam Al-Qur’an.

Sementara terkait dengan periayahan, program guru ngaji yang sudah berjalan tiga tahun ini, belum mampu mensejahterakan para gurunya, sebab dengan insentif Rp 350.000/bulan tidak cukup, bahkan jauh dari kata cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, mengingat kebutuhan yang semakin meningkat semua serba mahal, mulai dari kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan.

Berbeda dengan sekularisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Maka dalam sistem Islam, akan menomor satukan agama. Dimana, aturan agama akan diikutsertakan dalam menjalani kehidupan, sehingga setiap umat muslim pun akan selalu terikat dengan hukum syara.

Sementara, periayahan akan senantiasa dinomorsatukan dalam sistem Islam, seperti apa yang telah dicontohkan tauladan kita Rasul Saw. Adapun, thariqah beliau diawali dengan pembinaan dan dimulai dari penyampaian aqidah.

Walhasil, segala kewajiban akan selalu tertunaikan karena umat muslim memahami dengan meninggalkan sesuatu yang wajib akan berdosa. Sebagaimana kewajiban sholat, mengaji pun bila ditinggalkan terlebih lagi tidak memahami dan mengamalkannya akan berdosa.

Maka, dengan sendirinya kesadaran untuk selalu mengaji dan mengkaji ayat suci Al-Qur’an akan senantiasa tumbuh didalam jiwa umat muslim. Dan khalifah akan memfasilitasi segala aktivitas yang berhubungan dengan keagamaan. Mulai dari mempersiapkan guru ngaji yang berkualitas dan mumpuni dibidangnya, memperbanyak Al-Qur’an dan As-Sunnah, Fiqih Islam dan lain sebagainya.

Disamping itu, khalifah akan mempersiapkan guru ngaji yang berkualitas, khalifah akan memberikan pendidikan atau sekolah khusus secara cuma-cuma, melalui tahap pembinaan. Selain itu, memberikan penyuluhan pentingnya mengaji kepada seluruh umat muslim, sedini mungkin terutama masih sejak anak baik laki-kaki
maupun perempuan.

Selain itu, sistem Islam sangat memuliakan seorang guru ngaji, selain sebagai sosok yang beriman dan berilmu, juga berkat jasanya dapat mengantarkan manusia kepada kebaikan, baik di dunia maupun kelak di akhirat. Karena tanpa perjuangan dan keseriusan dari mereka. manusia tidak akan memperoleh peradaban dan kejayaan ilmu pengetahuan.

Sebagaimana Firman Allah Swt.QS. Al-Mujadala ayat 11:”Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat”.

Walahu’alam bishawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here