wacana-edukasi.com– Pemerintah akhirnya menetapkan kenaikan harga BBM (bersubsidi dan nonsubsidi) secara serentak. Pertalite dari Rp7.650/liter menjadi Rp10.000/liter, solar bersubsidi dari Rp5.150/liter menjadi Rp6.800/liter, dan Pertamax selaku BBM nonsubsidi naik dari Rp12.500/liter menjadi Rp14.500/liter. Kenaikan ini berlaku mulai Sabtu (03/09/2022) pukul 14.30 WIB.
Kenaikan BBM yang baru dirilis pemerintah tersebut menuai banyak penolakan di tengah masyarakat. Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyatakan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite hingga Solar. Koordinator Sosial Politik BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan kenaikan BBM berdampak secara signifikan terhadap berbagai sektor kehidupan krusial masyarakat (13/9).
Dengan adanya kenaikan BBM tentunya akan mempengaruhi rakyat pada umumnya. Kenaikan harga BBM berdampak panjang bagi masyarakat dan menimbulkan efek domino di berbagai sektor. Hampir seluruh kegiatan ekonomi berkaitan dengan penggunaan BBM. Rakyat pun dibuat semakin sulit karena akan berimbas pada yang lainnya misal tarif angkot, tarif gojek, bahan pokok pun akan ikut naik. Padahal, beban hidup rakyat sebelum kenaikan harga BBM bersubsidi juga sudah berat.
Kebijakan pemerintah ini dinilai tidak berempati terhadap rakyat kecil. Meski pemerintah memberikan bantuan sosial berupa BLT, hal itu tidak akan cukup memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin tercekik imbas dari kenaikan harga BBM tersebut. Inilah dampak yang dihasilkan buah dari sistem kapitalis, yang mengakibatkan rakyat menjadi korban. Semua berdasarkan kepentingan semata, tidak memikirkan rakyat yang kesusahan
Dalam Islam, BBM adalah salah satu sumber daya alam milik umum karena jumlahnya yang terhitung masih melimpah dan masyarakat membutuhkannya. Dengan kata lain BBM adalah barang publik yang harus dikelola Negara bukan untuk dimiliki oleh perorangan apalagi dikelola oleh asing. Demi kemaslahatan umat maka negaralah yang harusnya mengelola, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air, dan api.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Wallahu ‘alam bishawab
Nuriyati,
Bogor
Views: 13
Comment here