Surat Pembaca

Harga Gas Melambung, Rakyat Limbung

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Pada tanggal 27 Februari 2022 lalu, PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) akan menaikkan harga LPG non subsidi rumah tangga jenis 5.5kg, Bright Gas 12kg, dan LPG.12 kg, sedangkan harga elpiji 3 kg bersubsidi tidak naik.

Ini adalah kenaikan harga yang kedua kalinya. Sebelumnya, pada 25 Desember 2021, Pertamina juga menaikkan harga elpiji nonsubsidi. Masyarakat, terutama yang menggunakan elpiji sehari-hari, seperti pemilik warung makan, mulai merasakan peningkatan pada awal Maret.

Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina Irto Ginting menjelaskan, “Harga baru seluruh produk LPG non subsidi ini berlaku mulai tanggal 27 Februari 2022,” dalam keterangan tertulis, “Untuk LPG subsidi 3 kg yang porsinya lebih dari 93 persen tidak mengalami perubahan harga, harga tetap mengacu kepada Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat,” tambah Irto. (kumparan.com, 27/02/2022).

Ketika situasi ekonomi masyarakat memburuk akibat keterpurukan ekonomi, pemerintah justru membebani masyarakat dengan kebijakan menaikkan harga berbagai kebutuhan pokok.

Meskipun negara memiliki kekayaan migas sendiri, namun masyarakat tidak dapat menikmati penggunaan migas secara murah atau bahkan gratis karena negara menyerahkan pengelolaannya kepada swasta dan memberikan keuntungan sebesar-besarnya kepada swasta.

Dalam Islam, semua kebutuhan dasar setiap individu dalam masyarakat harus dijamin terpenuhi secara sempurna oleh negara. Setiap orang berhak menggunakan sumber daya alam yang tidak terbatas, dan tidak ada alasan bagi negara untuk membiarkan orang-orang tertentu memiliki atau mengelola sumber daya alam.

Selama sistem kapitalis masih berlaku di negeri ini, rakyat akan terus diperas atas nama kepentingan negara. Kemudian harta milik umum menjadi panggung eksploitasi kapitalis, rakyat tidak mendapatkan apa-apa. Tidak ada jalan lain selain kembali ke sistem Islam. Tidak perlu dibuktikan lebih jauh bahwa sistem kapitalis ini membebani rakyat, saat ini pun Sudja terbukti gagal dalam memberikan kesejahteraan pada rakyat. Maka, sudah waktunya untuk membuang sistem kapitalisme yang rusak dan merusak.

Uus – Brebes

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 11

Comment here