Oleh : Susilawati
wacana-edukasi.com– Marhaban ya Ramadan. Alhamdulillah bertemu kembali bulan yang mulia nan suci yaitu bulan Ramadan. Bulan yang penuh ampunan sehingga umat muslim sangat bergembira untuk menyambutnya. Salah satunya di kota Banjar Jawa Barat, mengadakan pawai obor yang di ikuti oleh seluruh warga. Kegiatan pawai obor dibuka dengan lantunan ayat suci Al- Qur’an dilanjutkan penyalaan obor secara simbolis dan dilanjutkan secara estafet. Suasana semakin meriah dengan suguhan teatrikal dari sahabat muslim dan mengibarkan bendera Rasulullah SAW.
Begitupun dengan umat muslim di tempat lain, tidak kalah antusiasnya dengan mengadakan berbagai kegiatan. Antusias menyambut bulan suci Ramadhan ini harus sebanding dengan antusiasnya dalam meningkatkan ibadah dan amal sholih. Jangan abaikan kesempatan dan waktu yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Sehingga Ramadhan ini bisa mendapatkan predikat taqwa. Jangan menjadikan diri kita sebagai orang yang rugi. Sebagaimana dalam Surat Al-ashr.
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْر
Artinya : Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan juga saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.
Maka jangan lewatkan kesempatan ramadanmu dengan ibadah dan amalan dakwah. Dakwah itu adalah menyeru dan saling menasihati dalam kebenaran. Dakwah adalah kehidupan Rasulullah SAW dan para sahabat. Maka dari itu, kita menginginkan kehidupan kita sama dengan kehidupan Rasulallah bersama para sahabat karena sudah dijamin surga. Tentu yang kita tuju hidup didunia ini adalah surga, yakni dengan menapaki jalan hidupnya Rasulullah SAW dan para sahabat.
Lalu bulan Ramadhan hidupkan dengan dakwah dan hiasi dengan predikat takwa.
Apa itu taqwa?
Taqwa adalah menjalankan seluruh perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
Dalam Surat Al Baqarah Ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ – ١٨٣
Artinya : Wahai orang-orang beriman. Diawajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
Namun sayang, takwa bukan hanya sekedar melaksanakan puasa Ramadan saja, namun seluruh hukum-hukum Allah SWT dilaksanakan. Kenyataan nya ramadhan kali ini, hukum syariat belum dilaksanakan secara kaffah (menyeluruh). Maka dari itu, banyak menimbulkan berbagai masalah. Mulai dari kesulitan ekonomi akibat dari pandemi yang cukup lama, adanya aktivitas kesyirikan, minyak goreng langka, dan masih banyak yang lainnya. Masalah yang terus mendera tak lain akibat dari sistem kapitalis sekular yang terus menancap di negeri ini. Aturan yang lahir dari pemikiran manusia yang rusak dan merusak harus segera dimusnahkan dan diganti dengan aturan dari Allah SWT yakni Islam.
Sehingga tadi umat Islam bisa mewujudkan predikat taqwa. Bukan sekedar taqwa secara individu, tapi menghasilkan masyarakat yang bertaqwa, pemimpin yang bertaqwa bahkan negara yang bertaqwa.
Walhasil, semoga Ramadhan ini menjadi pemicu bagi kita kaum Muslim mewujudkan ketakwan hakiki, yakni menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam seluruh bidang kehidupan baik individu, keluarga, masyarakat, dan negara. Itulah wujud dari keimanan dan ketakwaan yang hakiki.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ
Jika sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Semoga Ramadhan kali ini menjadi awal perubahan menuju penerapan syariah secara kaffah sehingga pintu terbukanya keberkahan untuk negeri ini.
Wallahu alam bishawab.
Views: 15
Comment here