Surat Pembaca

Hilangnya Zuhud pada Pengemban Dakwah

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Perlu dipahami oleh kita semua, bahwa aktivitas dakwah itu pada umumnya hukumnya wajib.

Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.”
(TQS. Ali Imran: 104)

Dakwah adalah aktivitas menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar sehingga dapat mengembalikan kehidupan Islam yang pernah dibangun oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Perjalanan ini sangat panjang, karena beliau melintasi masa penuh dengan kesulitan dan kadang terasa sangat melelahkan.

Sama halnya dengan para pengemban dakwah yang telah berazam pasti akan merasakannya. Para pengemban dakwah mengemban misi menyampaikan risalah ilahi ke tengah-tengah umat, menerangi umat di tengah kegelapan. Perjuangan dakwah tidak selalu mulus, bahkan terasa sangat berat. Terkadang dengan beratnya medan dakwah yang ditempuh para pengemban dakwah mampu mempengaruhi kualitas para pengemban dakwah, sehingga sebagian pengemban dakwah meninggalkan aktivitas dakwahnya.

Aktivitas dakwah mengembalikan kehidupan Islam tentu saja tidak bisa disamakan dengan dakwah mengajak pada perubahan personal. Dakwah mengembalikan kehidupan Islam menuntut perubahan sistematis yang akan menghilangkan belenggu sistem kapitalisme yang mengikat masyarakat. Keberadaan dakwah ini akan menghadirkan Islam sebagai satu-satunya regulasi yang akan mengatur kehidupan masyarakat, bahkan Islam akan mampu menjadi ideologi terkuat di dunia.

Sebagian besar umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyambut seruan dakwah mengembalikan kehidupan Islam. Diantara mereka ada yang berprofesi sebagai pegawai, pelajar, mahasiswa, pengusaha, hingga ibu rumah tangga. Berbagai profesi itu tidak menghalangi mereka di dalam menyerukan Islam kepada siapa saja, sehingga umat cenderung kepada Islam, dan umat akhirnya memahami kebutuhan akan perubahan menuju tegaknya Islam. Hanya saja terkadang para pengemban dakwah khawatir dengan seruan dakwah yang mereka sampaikan akan bisa mengancam profesi yang mereka jalani.

Pada kondisi inilah sebagian pengemban dakwah mulai goyah. Di antara para pekerja atau pegawai, mereka berprasangka bahwa dakwah memiliki konsekuensi pemecatan dan pemenjaraan. Para pelajar atau mahasiswa ada yang berprasangka bahwa aktivitas dakwah bisa menghambat ambisi dunianya. Di antara para pengusaha mereka berprasangka bahwa dakwah bisa mematikan usaha mereka, sedangkan para ibu rumah tangga berprasangka bahwa dakwah akan membuatnya dijauhi masyarakat.

Berbagai prasangka inilah yang akan menghalangi mereka dalam menyampaikan dakwah, sehingga mereka menahan diri, waktu, dan tenaganya dari melakukan aktivitas dakwah. Dalam kondisi seperti ini kita wajib merenungi pernyataan Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani, yaitu:

“Kikirnya kalian atas waktu, tenaga, dan harta kalian untuk dakwah adalah berpangkal dari hilangnya zuhud dalam dada kalian.”

Sejatinya, inti dari rasa takut itu adalah pudarnya zuhud, sehingga dia mampu mendominasi rasa percaya yang mutlak terhadap segala kenikmatan dunia. Pada saat yang sama mata batin mereka berpaling dari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai sumber kebahagiaan sesungguhnya. Maka, ketika kondisi ini menghampiri, para pengemban dakwah harus segera bertaubat, dan memahami kembali hakikat dakwah yang sebenarnya.

Wallahu a’lam bishshawab

Sumariya
Aktivis Muslimah

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 8

Comment here