Surat Pembaca

Hukum Buatan Manusia Menumbuhsuburkan Penista Agama

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Deny Rahma (Komunitas Menulis Setajam Pena)

wacana-edukasi.com– Penghinaan terhadap ajaran agama Islam dan Rasul Muhammad SAW kian hari kian bertambah banyak. Tak hanya di luar negeri, Indonesia yang notabene adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam juga kerap terjadi. Baru – baru ini senter terdengar kabar bahwa ada seseorang dengan gampangnya menghina Rasulullah SWA. Padahal dia adalah pemeluk agama Islam dan juga menggunakan nama Muhammad, dan sungguh apa yang diperbuatnya tak mencerminkan namanya sama sekali.

Dia adalah Muhammad Kosman yang populer dengan nama Muhammad Kece. Penistaan terhadap Nabi Muhammad SWA selalu ia gaungkan untuk membuat konten di kanal youtubenya. Hal tersebut membuat umat Islam geram dan melaporkannya kepada polisi. Ia ditangkap pada 24 Agustus 2021 di Bali dengan unsur pidana Pasal 156 huruf a KUHP (Penistaan Agama) juncto Pasal 28 ayat 2 UU ITE (news.detik.com, 20/09/2021)

Tak sampai disitu, media sosial juga digemparkan dengan beredarnya video viral tentang santri yang tengah menutup telinga, lantaran adanya pemutaran musik ketika mereka menunggu giliran untuk divaksin. Hal tersebut dianggap tak wajar oleh seorang natizen yang bernama Diaz Hendropriyono. “Kasihan, dari kecil sudah diberikan pendidikan yang salah. There’s nothing wrong to have a bit of fun (Tidak ada yang salah untuk sedikit bersenang-senang)” tulisnya. Hal yang membuat viral tersebut lantaran ada seorang publik figur populer tanah air yang ikut berkomentar terhadap unggahan Diaz tersebut (Merdeka.com, 15/9/2021).

Inilah dampak dari penyakit Islamophobia yang menjangkiti manusia. Bak penyakit kronis yang tak akan pernah sembuh, jika obatnya tak ditemukan. Bahkan akan tumbuh subur jika hidup serta tinggal di tempat yang cocok dan mendukung. Seperti halnya negara dengan sistem demokrasi kapitalis, dimana mereka berdalih dengan mengagung – agungkan kebebasan berpendapat, dan menjaga hak asasi setiap individunya. Padahal apa yang mereka agung – agungkan tersebut adalah hal yang salah kaprah. Islamlah yang menjadi kambing hitam atas dalih tersebut. Betapa tidak, ketika agama lain dilecehkan pastilah akan ditindak lanjuti dengan tegas. Namun ketika Islam yang dinista pasti tak akan tuntas untuk diberantas. Bahkan hukum yang diambil hanya sebatas meredam kegaduhan publik dan bukan memberikan solusi.

Sungguh jelas jika Islam adalah musuh bagi mereka yang takut atas apa yang telah diatur oleh Allah SWT. Karena jika mereka mengikuti apa yang diperintahkan oleh sang pencipta maka mereka tak akan dapat melanggarnya. Karena dalam Islam sanksi tegas selalu diberikan secara tuntas terhadap pelanggaran – pelanggaran yang ditimbulkan. Bahkan menjadikan efek jera pada pelaku kezaliman tersebut. Islam dengan aturannya juga akan melindungi setiap hak individu. Bahkan jika aturan Islam diterapkan di sebuah institusi negara, maka negara tersebut pasti akan menjadi kontrol terhadap rakyatnya.

Negara akan menjadikan syariat Islam sebagai aturan baku. Dimana setiap individu yang hidup didalamnya harus taat dan patuh terhadap aturan tersebut. Dengan syariat Islam maka tak akan ada hak dari setiap individu untuk dilecehkan, direndahkan bahkan ditinggalkan. Setiap individu yang tinggal didalamnya pastilah mendapatkan kemerdekaan dan kenyamanan dalam berkehidupan. Dan kasus – kasus penistaan terhadap ajaran Islam dan Rasulnya SWA pastilah tak akan pernah terjadi. Karena jika itu terjadi maka Islam tegas untuk menghukum bahkan sampai hukuman mati sekalipun.

Dalam Islam, negara juga tegas mengatur penista kafir, baik dzimi maupun harbi. Ketika kafir harbi menista maka hukum jihat perang yang akan diambil, namun jika kafir dzimi maka mereka pantas dihukum mati. Dan hukuman tersebut pasti akan disiarkan pada khalayak ramai demi memberikan pelajaran dan efek jera pada mereka. Maka inilah solusi tuntas yang ditawarkan Islam kepada manusia di bumi ini. apakah kamu mau mengambilnya atau bahkan menistakannya. Waalahu’alam bishowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 6

Comment here