Oleh: Nur Hanna (Pegiat Literasi)
Wacana-edukasi.com — Pernikahan bukan tentang perasaan dan usia. Akan tetapi, tentang persiapan diri yang begitu matang. Sebab, pernikahan adalah ibadah yang begitu panjang. Di dalamnya melibatkan dua manusia yang berbeda, dengan tujuan yang sama yaitu mencari rida Ilahi.
Pernikahan bukan hanya untuk satu hari, satu minggu, satu tahun, tetapi, pernikahan untuk selamanya. Bahkan, sampai ke jannah kelak.
Dimana diantaranya satu sama lain saling memahami dan melengkapi.
Ketika seorang laki-laki mengucapkan akad nikah, dia yang bertanggung jawab sepenuhnya atas perempuan yang dia nikahi. Seorang perempuan pun harus tunduk dan patuh dengan imamnya.
Dalam Q.S An-Nisa ayat 34, Allah berfirman:
“Kaum laki-laki itu pemimpin wanita. Karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) alas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan harta mereka. Maka wanita yang salehah ialah mereka yang taat kepada Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada menurut apa yang Allah kehendaki.”
Pernikahan bukan akhir daripada kisah cinta manusia. Akan tetapi, pernikahan adalah awal dari kisah cinta yang suci. Keduanya mempunyai ikatan yang begitu sempurna.
Jadi, mempersiapkan segala sesuatu untuk sebuah pernikahan sangatlah penting. Bukan hanya siap secara lahir, tetapi harus disiapkan segala sesuatunya, dan harus siap dengan segala risiko yang akan terjadi ke depan. Karena pernikahan itu bukan sekadar menyatukan hati. Akan tetapi, sebuah jalan menuju kebahagian yang hakiki.
Adapun, ujian dan cobaan itu merupakan sebuah proses kehidupan yang harus dilalui oleh siapa pun. Inshaallah dengan kita berada di jalan yang Allah ridai, maka akan selamat dunia dan akhirat.
Views: 79
Comment here