Oleh: Heriani Leli (Komunitas pena Ideologi Maros)
Wacana-edukasi.com — Dikutip dari Viva co.id, bahwa telah terjadi kasus pembunuhan yang begitu memilukan. Mirisnya, pembunuhan ini dilakukan seorang ibu terhadap ketiga anak kandungnya. Kasus ini terjadi pada Rabu, 9 Desember 2020 bertepatan dengan pilkada serentak yang diadakan di Indonesia.
Diduga kasus ibu yang tega membunuh anaknya disebabkan kondisi ekonomi yang kian melilit. Sehingga, seorang ibu dengan gelap mata mengambil langkah salah, yang ia kira bisa memberi solusi, yaitu dengan jalan membunuh anak kandungannya.
“Terjadi saat ayah para korban sedang menggunakan hak pilihnya ke TPS, Rabu kemarin,” ungkap Paur Humas Polres Nias, Aiptu Yadsen Hulu, kepada wartawan, Kamis siang 10 Desember 2020 (Viva co.id).
Kasus pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu kandung ini terungkap ketika keluarganya pergi kerumah TKP dan melihat ketiga korban sudah tidak bergerak dengan berlumuran darah. Mereka melihat ada luka gorok dileher korban. Sementara ibu yang telah membunuh anaknya itu tidur telentang dengan sepilah parang di sisinya.
Jika dicermati, kejadian kasus pembunuhan seperti ini sudah sering terjadi. Bahkan tindakan pembunuhan akan diambil sebagai pelampiasan emosi untuk meredakan masalah yang dialaminya.
Dari kasus pembunuhan di atas, bisa dipahami bahwa sistem yang diterapkan dalam negeri ini tidak bisa memberi kesejahteraan pada masyarakat. Mengapa itu bisa terjadi?
Demokrasi Biang dari Segala Masalah
Sistem pendidikan, sistem sosial, dan sistem ekonomi merupakan bagian dari tugas negara. Namun, apa jadinya bila tugas negara itu tidak terialisasikan, bahkan gagal dalam menjalankan tugas yang hanya dikhususkan bagi suatu negara.?
Semenjak demokrasi memimpin dunia dengan ideologi kapitalismenya, masalah kehidupan terus saja bermunculan di tengah masyarakat. Karena kapitalisme yang berasaskan sekularisme melahirkan paham bahwa kehidupan harus dipisahkan dengan aturan dari Sang Pencipta alam semesta (Allah Swt).
Dalam sistem demokrasi, kebijakan yang diterapkan merupakan hasil buatan manusia yang mempunyai akal terbatas. Sedangkan aturan dari pencipta yakni Allah Swt. malah dibuang begitu saja. Alhasil, dengan sistem yang diterapkan ini dampak yang ditimbulkan adalah muncul berbagai masalah dalam kehidupan. Sistem demokrasi kapitalisme ini juga tidak akan bisa merasakan keberkahan karena telah mencampakkan hukum-hukum Allah Swt. zat yang Maha Pembuat aturan.
Terkait masalah ibu rumah tangga yang membunuh ketiga anaknya juga merupakan buah dari sistem demokrasi yang tidak mampu mengurus segala kebutuhan masyarakat, ekonomi pun tidak stabil sehingga masyarakatlah yang menanggung pahit penderitaan dari kemerosotan ekonomi dalam sistem yang rusak ini.
Dengan sistem demokrasi ini, maka tidak heran masalah akan terus menerus terjadi bahkan kehilangan nyawa rakyat pun tidak diambil pusing, Karena penguasa demokrasi alih-alih memerhatikan kesejahteraan umat, mereka hanya mengurusi kepentingan kekuasaan individu semata.
Itulah konsekuensi bila menerapkan sistem demokrasi yang rusak ini, maka segala suatu yang terjadi di bawah sistem ini pun akan ikut rusak bahkan tidak akan menemukan solusi yang mampu menghantarkan pada kesejahteraan yang hakiki.
Hanya Khilafah yang Mampu Menyejahterakan
Dalam sistem Islam di bawah naungan khilafah Islamiah, segala kebutuhan masyarakat senantiasa terjamin. Negara khilafah merupakan satu-satunya negara yang menjalankan segala hukum syariat kaffah yang berasal langsung dari pencipta alam semesta yaitu Allah Swt.
Dengan menerapkan sistem Islam di bawah naungan khilafah, masyarakat akan marasakan kehidupan yang damai dan merasakan kesejahteraan yang hakiki. Di antara kebutuhan penting bagi umat sehari-hari yakni meliputi sandang, pangan, dan papan akan dijamin oleh negara khilafah sesuai dengan syariat Islam.
Jadi, jika suatu negara menerapkan sistem khilafah, maka akan sangat jarang sekali menemukan rakyat yang dilanda kemiskinan bahkan ekonomi dalam keluarga akan terjamin dan hanya kedamaian yang akan dirasakan bagi setiap umat manusia dalam negara mulia ini.
Kesejahteraan ini sudah terbukti sejak masa kekhilafahan yang memimpin dunia selama lebih dari 13 abad lamanya. Dan sejarah telah mencatat bahwa, pada masa kekhilafaan yang dipimpin oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang tak kurang dari 2 tahun, telah membuktikan kepada dunia bahwa beliau benar-benar mampu mewujudkan kesejahteraan pada umat bahkan tidak sampai ditemukan orang miskin dan orang yang berhak menerimah zakat di seluruh wilayahnya.
Jika dibandingkan sistem demokrasi dengan sistem Islam maka tentu sangat berbeda jauh, bahkan sistem demokrasi tidak bisa memberi solusi, alih-alih sistem kufur ini akan meningkatkan ekonomi, akan tetapi justru malah akan menambah problem penurunan ekonomi yang tidak berkesudahan.
Oleh karena itu, sudah saatnya umat menyadari bahwa dengan berada pada sistem demokrasi maka penderitaan bakalan terus-terusan terjadi. Dan tidak ada solusi dari segala permasalahan selain negeri ini beralih pada penerapan sistem Islam yang sahih di bawah institusi khilafah islamiah.
Allahu’alam bishshawab
Views: 16
Comment here