Opini

Islam, Akhiri Duka Palestina

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Eti Ummu Nadia

wacana-edukasi.com– Kekejaman tentara Israel terus berulang terhadap kaum Muslimin di Palestina. Seperti yang dilansir dari CNN Indonesia, tentara Israel menembak seorang wanita Palestina hingga meninggal di dekat Betlehem, Tepi Barat. Perempuan tersebut meninggal dunia di rumah sakit Beit Jala. Perempuan itu meninggal dunia akibat kehilangan banyak darah, disebabkan oleh arteri yang robek terkena timah panas tentara Israel.

Tentara Israel pun mengkonfirmasikan terkait insiden tersebut. Petugas melepas tembakan peringatan kepada perempuan itu, karena mendekati tentara di dekat kota Husan. Tentara Israel pun menembak ke arah bagian tubuhnya, karena merasa tidak digubris oleh perempuan tersebut. Perempuan tersebut bernama Ghada Ibrahim Sebastien yang merupakan janda dengan 6 orang anak.

Insiden ini terjadi di tengah kewaspadaan yang tinggi di perbatasan Palestina-Israel menjelang hari perayaan yang jatuh secara bersamaan. Seperti Paskah dan bulan Ramadhan. Insiden ini menelan banyak korban berjatuhan dari kedua pihak. Di Palestina, korban kebanyakan adalah warga yang dituding menyerang aparat Israel. CNN Indonesia, Senin (11/04/2022).

Di saat negara fokus terhadap serangan Rusia ke Ukraina, di sisi lain warga Palestina harus merasakan kembali kepedihan dan duka yang mendalam. Mereka berusaha mati-matian melawan serangan Israel, bahkan warga Palestina harus meregang nyawa akibat kekejaman Israel.

Pada tanggal 4 April 2022 lalu, Perdana Menteri Palestina Muhammad Istaye berharap agar dunia menghentikan serangan militer Israel kepada wara sipil Palestina. Berharap negara di dunia bisa mendorong Israel segera mengakhiri pelanggaran ekstremis terhadap Mesjid Al-Aqsa, karena menyerang mesjid Al-Aqsa selama Ramadhan.

“Israel mengizinkan para pemukim membawa senjata dan membunuh, karena hanya mereka tersangka.” Kata Istaye. Warta Ekonomi Kamis (07/04/2022).

Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinantikan dan disambut dengan suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia. Namun, bagi warga Palestina, selain mereka menyambut dengan suka cita bulan Ramadhan, di sisi lain mereka harus merasakan kesedihan, di mana setiap bulan Ramadhan Zionis Israel selalu menyerang kaum Muslim. Baik di dalam Mesjid Al Aqsa atau pun di luar dari itu. Seperti yang diketahui, Zionis Israel selalu menyerang kaum Muslim mau di bulan Ramadhan atau pun bulan yang lainnya. Kekejaman Zionis Israel itu menyerang kaum Muslim mau itu laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak. Seperti yang terjadi pada seorang janda dari Palestine yang belum tentu kesalahannya, tetapi mereka menyerang wanita tersebut, hingga wanita itu meregang nyawa.

Itulah salah satu dari ribuan kekejaman Zionis Israel. Mirisnya kekejaman Israel ini meski sering terulang, akan tetapi seakan tidak ada yang mampu menghentikannya. Meski Islam merupakan agama terbesar di dunia, tetapi tidak mampu menghentikan kekejaman Zionis Israel. Kenapa?

Sebelumnya juga Perdana Menteri Palestina Muhammad Istaye menyampaikan harapannya agar negara-negara di seluruh Dunia bisa menghentikan kekejaman zionis Israel terhadap Palestina. Bisakah harapan tersebut bisa tercapai? Karena jika dilihat negeri-negeri Islam sejauh ini hanya sebatas mengecam dan mengutuk kebiadaban Zionis Israel, dan tidak menunjukkan sikap tegasnya terhadap kebiadaban mereka.
Apakah mungkin negeri-negeri Islam akan mampu membebaskan penderitaan kaum Muslimin di Palestina, dari kekejaman Zionis Israel?

Faktanya justru penguasa negeri Muslim mengkhianati kaum Muslimin Palestina. Sebab, terlihat dari normalisasi hubungan diplomatik negeri-negeri Muslim dengan penjajah Israel. Seperti kesepakatan normalisasi hubungan Israel dengan Uni Emirat Arab Saudi dan Bahrain yang telah resmi mendatangani kesepakatan tersebut. Bahkan kesepakatan ini pun dapat dukungan dan izin dari Pemimpin Saudi King Salman.

Di saat kaum Muslimin Palestina menderita akibat kekejaman Israel, bahkan hingga meregang nyawa di tangan Israel Yahudi. Penguasa negeri Islam seakan hanya beretorika yang seakan memberi simpati kepada warga Palestina. Tetapi tidak bisa memberikan solusi atau pun bersikap tegas. Tidak cukup hanya dengan beretorika atau hanya mengecam dan mengutuk kebiadaban Israel Yahudi, tanpa melakukan tindakan. Hal itu dikarenakan adanya hubungan kerja sama negeri-negeri Islam dengan Israel Yahudi. Mulai dari hubungan militer hingga ekonomi. Maka wajar jika penguasa negeri Muslim saat ini tidak bisa menghentikan kebiadaban Zionis Israel. Karena adanya kerja sama yang saling menguntungkan kedua pihak. Tak peduli dengan penderitaan kaum Muslimin Palestina.

Maka dari itu kaum Muslimin di mana pun dan siapa pun termasuk Palestina, tidak mungkin berharap kepada penguasa negeri Islam saat ini, atau juga dunia internasional. Mereka sibuk mengurusi Rusia dan Ukraina dibandingkan penderitaan warga Palestina. Itulah hipokritnya media kapitalis saat ini. Apalagi berharap kepada para pemimpin negeri Islam yang telah berkhianat kepada kaum Muslimin Palestina.

Jika di lihat dari sejarah, penjajah Israel Yahudi dilahirkan oleh Inggris saat negara itu besar. Kemudian setelah perang dunia kedua, AS-lah yang menjadi penopang Israel Yahudi. Maka pantas jika Israel berani, tidak takut dan tidak terkalahkan karena ditopang dengan kekuatan dan dukungan AS. Oleh karena itu, Israel tidak berhenti menyerang dan mendzalimi kaum Muslimin Palestina hingga saat ini. Kaum Muslimin akan sulit menghentikan kebiadaban Zionis Israel, karena tidak adanya pemimpin negeri Islam yang mampu menghentikan kebiadabannya. Karena sistem yang berkuasa sekarang adalah sistem Kapitalisme-Sekularisme.

Dengan demikian solusi dari permasalahan Israel Palestina hanya bisa diselesaikan oleh seorang pemimpin, yang menerapkan hukum aturan Islam yang berasal dari Allah SWT, dalam bentuk sebuah institusi negara yang disebut Khilafah. Karena Khilafah merupakan pelindung (perisai) Kaum Muslimin. Nabi Saw bersabda:

“Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [Hr. Bukhari dan Muslim].

Dari hadits berikut yang dimaksud dengan “imam” (kepala negara) adalah sebagai mana Imam Nawawi menyebutkan dengan istilah Khalifah, Imam atau Amirul Mukminin.

Bagi Khilafah akan mudah memerangi dan membumihanguskan Zionis Israel Yahudi. Darah dan tangis yang dirasakan kaum Muslimin Palestina disebabkan kebiadaban dan kekejaman Zionis Israel, akan dibalas dengan seadil-adilnya. Karena Khilafah akan memberikan keadilan hukum sebagai mana mestinya dalam syariat Islam. Khilafah juga tidak akan beretorika. Khilafah akan mengirimkan tentara kaum Muslimin untuk memerangi atau berjihad melawan penjajah dari tanah wakaf kaum Muslimin yaitu kafir harbi fi’lan Israel Yahudi. yang memusuhi dan memerangi kaum Muslimin.

Sebagaimana sejarah mencatat kegemilangan ketika Islam berjaya pada masa itu, salah satunya ketika Salahuddin Al-ayyubi membebaskan Al-Quds dari cengkeraman tentara salib. Pada masa itu, Al-Quds berada di bawah pemerintahan Islam yang mengalami kemajuan pesat, dikala di pimpin oleh Salahuddin Al-ayyubi sejak ratusan tahun yang lalu. Akan tetapi, kenyataannya Al-Quds saat ini kembali jatuh ke bawah belenggu penjajahan Israel Yahudi. Mereka dengan lancangnya memasuki Mesjid Al-Aqsa yang suci. Bahkan Zionis Israel merusak rumah kaum Muslimin. Anak-anak ditangkap tanpa alasan, hingga merenggut jiwa-jiwa yang tidak berdosa. Itulah fakta kebiadaban penjajah Israel Yahudi. Kita membutuhkan sebuah sistem yang mampu menjaga dan melindungi kaum Muslimin dari kebiadaban Zionis Israel. Hanya dengan penerapan sistem Islam yang disebut Khilafah kedzaliman saat ini akan berakhir, dan warga Palestina atau pun negeri Islam lainnya akan merasakan ketenangan, kenyamanan untuk beribadah, apalagi pada bulan Ramadhan.

Wallahu’alam Bishawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 16

Comment here